Sukses

Pencarian Sumber Migas Lewat Studi Seismik di Wilayah Papua Baru 30 persen

Kementerian ESDM berkomitmen mendorong pencarian sumber minyak dan gas bumi (Migas) di wilayah Papua dan Papua Barat.

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) berkomitmen mendorong pencarian sumber minyak dan gas bumi (Migas) di wilayah Papua dan Papua Barat, untuk meningkatkan perekonomian di wilayah tersebut.

Menteri ESDM Arifin Tasrif mengatakan, kegiatan pencarian sumber migas melalui studi seismik di wilayah Papua dan Papua Barat baru 30 persen, sedangkan cadangan migas di wilayah tersebut cukup besar.

"Survei seismik yang telah dilakukan baru 30 persen dilaksanakan di kawasan Timur Indonesia dan baru terdapat 10 sumur eksplorasi," kata Arifin, dalam Bintuni Energy Forum, di Jakarta, Senin (27/12/2020).

Arifin menyatakan, instansinya berkomitmen mendorong Kegiatan pencarian sumber migas di Papua dan Papua Barat, agar dapat menunjang perekonomian di wilayah tersebut.

Pemerintah pun akan memperbaiki infrastruktur di wilayah Indonesia Timur, khususnya di Papua dan Papua Barat, untuk meningkatkan daya tarik investasi pada sektor migas.

"Selama ini kawasan timur indonesia belum optimal tereksplroasi terkait tantangan geografis, kompelsitas geologi dan minimnya infra. Untuk itu kedepannya akan kita perbaiki," ujarnya.

Untuk menunjang industri migas, pemerintah sedang merencanakan pembangunan pabrik pupuk, agar gas yang diproduksi bisa langsung diserap industri tersebut.

"Kami sudah menugaskan Pupuk Indonesia BUMN pupuk terbesar kita untuk bisa melaksanakan proyek tersebut dan sekarang dilakukan persiapan. selain itu juga akan emanfaatlan gas yang masih ada di sana untuk membangun pabrik petrokimia. ini akan dilakuakn BUMN Pupuk Indonesia holding company," tuturnya.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Pengembangan Industri

Dalam upaya mengembangkan industri di wilayah Papua Barat, pemerintah telah memasukan kwasan industri terpadu Teluk Bintuni dalam Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 109 Tahun 2020 tentang perubahan ketiga atas Perpres Nomor 3 Tahun 2016 tentang percepatan proyek strategis nasional, hal ini untuk mendorong pengembang kawasan salah satunya ekplorasi cadamgan migas agar membawa keejahteraan bagi masyarakat.

Salah satu PSN sektor ESDM yangg berada di kawasan Teluk Bintuni pembangunan LGN tangguh Train 3 yang direncanakan selesai kuaratal III tahun 2021 nilai investasi hampir mencapai USD 9 miliar.

"Dengan terbangunnya Tangguh Train 3 maka LNG Tanguh menjadi salah satu produsen gas terbesar di Indonesia," ujar Arifin.

3 dari 3 halaman

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.