Sukses

Harga Minyak Sentuh Level Tertinggi Selama 9 Bulan

Naiknnya harga minyak karena investor fokus pada peluncuran vaksin COVID-19 dan melihat melampaui peningkatan kasus virus corona di seluruh dunia.

Liputan6.com, Jakarta - Harga minyak mencapai level tertinggi sembilan bulan pada hari Jumat dan menuju kenaikan mingguan ketujuh berturut-turut. Ini karena investor fokus pada peluncuran vaksin COVID-19 dan melihat melampaui peningkatan kasus virus corona di seluruh dunia.

Pfizer telah mengajukan permohonan persetujuan di Jepang untuk vaksinnya, yang digunakan di Inggris Raya dan Amerika Serikat. Wakil Presiden AS Mike Pence mengatakan persetujuan AS untuk pengambilan gambar Moderna bisa datang hari Jumat.

Dikutip dari CNBC, Sabtu (19/12/2020), harga minyak mentah Brent naik 1,48 persen menjadi USD 52,26 per barel. Minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS ditutup 1,53 persen lebih tinggi pada USD 49,10 per barel.

“Harga minyak sangat sehat dalam situasi ini,” kata Bjornar Tonhaugen dari Rystad Energy. Euforia pasar belum berhenti benar-benar.

Anggota parlemen AS mencoba untuk menyetujui paket bantuan virus corona tetapi penghalang jalan potensial baru muncul ketika beberapa Senat Republik bersikeras pada bahasa yang memastikan bahwa program pinjaman Federal Reserve yang telah berakhir tidak dapat dihidupkan kembali.

“Kami melihat peningkatan lebih lanjut dalam risk appetite yang kemungkinan akan didorong oleh kemungkinan perjanjian stimulus AS dan aliran berita yang baik tentang vaksin virus corona,” kata Jim Riterbusch, presiden Ritterbusch and Associates di Galena, Illinois.

Meski begitu, melonjaknya jumlah kasus virus di negara-negara ekonomi besar dan pembatasan pergerakan baru di Eropa berdampak pada prospek langsung harga minyak. Jumlah kasus AS naik setidaknya 239.018 pada hari Kamis.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Stok Minyak AS Turun

Minyak mendapat dukungan minggu ini dari data pasokan mingguan AS yang menunjukkan persediaan minyak mentah turun 3,1 juta barel, lebih dari yang diharapkan.

Organisasi Negara Pengekspor Minyak dan sekutunya, yang dikenal sebagai OPEC +, mendukung pasar dengan memperlambat laju peningkatan pasokan yang direncanakan tahun depan.

OPEC + berencana menambah pasokan 500.000 barel per hari pada Januari dan akan bertemu pada awal Januari untuk memutuskan langkah selanjutnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.