Sukses

Bisnis Pariwisata Diprediksi Mulai Bangkit Bertahap di 2021

Sektor pariwisata menjadi paling terdampak akibat pandemi Covid-19.

Liputan6.com, Jakarta - Direktur Riset Center of Reform on Economy (CORE), Piter Abdullah memproyeksikan sektor pariwisata akan pulih secara bertahap pada tahun depan. Diketahui, sektor ini memang menjadi paling terdampak akibat pandemi Covid-19.

"Saya memperkirakan pariwisata secara bertahap akan bangkit di tahun 2021," kata Piter saat dihubungi merdeka.com, Jumat (18/11).

Dia menyebut, memang pada triwulan pertama 2021 sektor pariwsata masih akan tumbuh negatif karena pandemi masih menjalar di Tanah Air. Namun harapan akan adanya vaksin dan proses vaksinasi memberi harapan baru di triwulan selanjutnya.

"Triwulan II saya kira akan mulai tumbuh positif dan terus berlanjut pada triwulan III an triwulan IV," kata dia.

Piter menambahkan, kebangkitan pariwisata juga didorong dan didukung oleh kejenuhan masyarakat yang selama setahun terbelenggu oleh pandemi. Ketika pandemi berakhir, dia yakin kelompok masyarakat menengah atas akan keluar membanjiri daerah-daerah wisata.

Sebelumnya, Wakil Menteri Keuangan, Suahasil Nazara memastikan pemerintah sudah mempersiapkan anggaran khusus untuk pengembangan sektor pariwisata. Pada 2020 saja, APBN dalam rangka pemulihan ekonomi nasional juga menyediakan program stimulus pariwisata yang diharapkan dapat mendukung kegiatan pariwisata.

Dia meyakini sektor pariwisata dapat bangkit dan pulih dengan dukungan dari banyak peran. Dukungan pemerintah pusat sendiri dibuktikan melalui belanja kementerian/lembaga, belanja BUMN, belanja swasta, dan belanja pemerintah daerah.

Belum lagi, pemerintah juga menyiapkan anggaran sebesar Rp15,1 triliun di tahun 2021. Dengan anggaran yang tersebar di kementerian/lembaga, non kementerian/lembaga, dan transfer ke daerah. Dia berharap sinergi antar kementerian/lembaga dan pemerintah daerah untuk memajukan pariwisata semakin meningkat.

“Sinergi akan menjadi lompatan arah kebijakan yang baik untuk pariwisata,” kata dia saat menjadi narasumber pada Rapat Koordinasi Nasional Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, ditulis Jumat (27/11).

Seperti diketahui, sektor pariwisata merupakan sektor yang sangat terdampak akibat pembatasan sosial guna mengurangi penyebaran Covid-19. Berbagai macam sektor mulai dari transportasi, industri tekstil, industri alat angkut, industri kerajinan, perdagangan, hotel, dan restoran tidak berjalan.

Melihat kondisi itu, pemerintah hadir untuk dengan memberikan stimulus melalui APBN. APBN segera merespons dan melakukan kebijakan yang sifatnya luar biasa. "Pengeluaran negara di tengah penerimaan mengalami kontraksi karena kegiatan ekonomi menurun,” ungkapnya

Reporter: Dwi Aditya Putra

Sumber: Merdeka.com

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Menparekraf Inginkan Maskapai dan Sektor Pariwisata Kompak demi Indonesia Bangkit

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Wishnutama Kusubandio mengharapkan jika sektor pariwisata dan penerbangan seiring sejalan alias akur. Kerja sama ini penting agar industri pariwisata bisa segera bangkit.

Ini diungkapkan Wishnutama sebagai bentuk apresiasi terhadap langkah kerjasama maskapai AirAsia Indonesia dengan Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI). Kerja sama untuk mempromosikan tiket penerbangan dan hotel dalam dalam bentuk bundling.

Menurutnya, pandemi covid-19 sangat mempengaruhi industri penerbangan dan pariwisata. Oleh karena itu, dua industri ini perlu saling mendukung agar sama-sama bisa tetap bertahan di tengah gempuran krisis pandemi Covid-19.

“Kita tahu dampak covid sangat besar ke sektor aviasi dan pariwisata, termasuk di penerbangan,” kata dia, Rabu (16/12/2020).

Wishnutama mengumpamakan pariwisata dan aviasi layaknya saudara kandung yang saling bertaut. Di mana jika salah satunya ambruk, maka lainnya juga akan terimbas.

"Harus semakin kompak untuk melalui pandemi covid-19. Dan kami dari Kemenparekraf pasti mendukung upaya-upaya seperti ini,” jelasnya.

Dia pun menyampaikan ucapan terima kasih dan apresiasi atas kerjasama PHRI dan AirAsia. Kerja sama ini diharapkan bisa membangkitkan industri pariwisata dan transportasi.

Wishnutama mengatakan, dalam situasi pandemi seperti saat ini inovasi dan inisiatif sangat diperlukan. Perlu ada langkah kolaborasi juga antara pihak satu dengan yang lainnya.

3 dari 3 halaman

Infografis Ekonomi Indonesia di Tengah Wabah Corona

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.