Sukses

Terus Membaik, BI Optimis Ekonomi Indonesia Tumbuh 5 Persen di 2021

Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo mengatakan kinerja perekonomian global terus menunjukkan perbaikan.

Liputan6.com, Jakarta - Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo mengatakan kinerja ekonomi global terus menunjukkan perbaikan. Dia memperkirakan perbaikan ini akan akan meningkat lebih tinggi pada tahun depan.

"Kinerja perekonomian global terus menunjukkan perbaikan, dan diprakirakan akan meningkat lebih tinggi pada 2021," kata Perry di Jakarta, Kamis (17/12/2020).

Perbaikan ekonomi dunia ini dipicu peningkatan mobilitas yang terjadi di berbagai negara. Selain itu, dampak stimulus kebijakan yang berlanjut juga ikut berkontibusi. Terutama stimulus yang ada di Amerika Serikat (AS) dan China.

Perkembangan sejumlah indikator dini pada bulan November 2020 mengonfirmasi perbaikan ekonomi global yang terus berlangsung. Antara lain kenaikan Purchasing Manager’s Index (PMI) manufaktur dan jasa berlanjut di AS dan Tiongkok.

Keyakinan konsumen dan bisnis terus membaik di AS, Tiongkok, dan kawasan Eropa. Tingkat pengangguran juga mulai menurun di banyak negara. Dari perkembangan tersebut, perbaikan ekonomi global diperkirakan terus berlanjut dengan tumbuh di kisaran 5 persen pada tahun 2021.

"Perbaikan ekonomi global diperkirakan terus berlanjut dengan tumbuh di kisaran 5 persen pada tahun 2021, setelah terkontraksi 3,8 persen pada tahun 2020," kata Perry.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Peran Penting Vaksin

Kecepatan perbaikan ekonomi global ke depan dipengaruhi oleh implementasi vaksinasi, peningkatan mobilitas, dan berlanjutnya stimulus kebijakan fiskal dan moneter. Perbaikan ekonomi global tersebut mendorong kenaikan volume perdagangan dan harga komoditas dunia sesuai prakiraan sebelumnya.

Sementara itu, ketidakpastian pasar keuangan global diprakirakan menurun. Hal ini didorong ekspektasi positif terhadap prospek perekonomian global seiring dengan ketersediaan vaksin.

Tak hanya itu, kondisi likuiditas global yang besar, suku bunga rendah dan tren pelemahan nilai tukar dolar Amerika Serikat juga menjadi faktor lainnya. Perkembangan ini kembali meningkatkan aliran modal ke negara berkembang dan mendorong penguatan mata uang berbagai negara, termasuk Indonesia.

Anisyah Al Faqir

Merdeka.com

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.