Sukses

BP Jamsostek akan Gunakan Data Penerima Subsidi Gaji untuk Peserta Vaksin Covid-19 Gratis

BP Jamsostek menghimbau kepada para pekerja dan para pemberi kerja agar memastikan telah memiliki jaminan sosial Ketenagakerjaan dari BPJS Ketenagakerjaan sehingga bisa mendapat vaksin Covid-19 gratis.

Liputan6.com, Jakarta - BP Jamsostek atau BPJS Ketenagakerjaan diminta olehpPemerintah untuk menyiapkan data pekerja yang terdaftar di BP Jamsostek. Data ini akan menjadi dasar bagi pemerinta untuk memberikan bantuan subsidi vaksin Covid-19.

Direktur Utama BPJamsostek Agus Susanto mengatakan, salah satu bentuk nilai tambah menjadi peserta BPJS Ketenagakerjaan selain mendapatkan manfaat utama perlindungan atas kecelakaan kerja, kematian, hari tua dan pensiun. Ternyata ada nilai tambah yang lain yaitu bantuan vaksin.

“Saat ini kita semua sudah melihat peserta BPJS Ketenagakerjaan mendapatkan bantuan subsidi upah dan pada saat ini juga pemerintah kami telah diminta oleh Pemerintah tentunya untuk menyiapkan data pekerja yang terdaftar di BPJS ketenagakerjaan untuk mendapatkan bantuan vaksin,” kata Agus Susanto dalam konferensi pers Kupas Tuntas Program Bantuan Subsidi Upah, Kamis (17/12/2020).

Ia menjelaskan pihaknya sudah melakukan pendataan dan akan terus melakukan pendataan kepada para pekerja yang belum terdaftar di BPJS Ketenagakerjaan. Selain untuk mendapatkan perlindungan jaminan sosial juga untuk memenuhi permintaan dari pemerintah menyiapkan data para penerima vaksin.

Oleh karena itu dalam kesempatan yang baik ini, Agus menghimbau kepada para pekerja dan para pemberi kerja agar memastikan telah memiliki jaminan sosial Ketenagakerjaan dari BPJS Ketenagakerjaan.

“Pastikan sudah terdaftar karena selain mendapatkan manfaat yang saya sebutkan, ada manfaatnya tambahan,” ujarnya.

Agus menegaskan BPJamsostek telah mengelola dan menggunakan data-data yang sudah valid, akuntabel dan sudah teruji, yang mana Ini sudah diimplementasikan di bantuan subsidi upah dan akan digunakan untuk bantuan vaksin.

“Harapan kami juga mungkin ada program-program yang lain dari Kementerian Ketenagakerjaan, mudah-mudahan tahun depan kita lebih baik dan ada alokasi lagi, kami siap untuk menyiapkan data yang terkait data yang sudah valid sudah yang teruji sehingga seluruh bantuan subsidi dari pemerintah bisa tersalurkan tepat sasaran,” pungkasnya.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Jokowi: Saya akan Jadi Penerima Pertama Vaksin COVID-19

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan bahwa dirinya akan menjadi penerima pertama vaksinasi COVID-19 di Indonesia.

Pernyataan itu dikeluarkan Jokowi lewat keterangan persnya pada Rabu (16/12/2020), yang juga disiarkan di saluran Youtube Sekretariat Presiden.

"Saya juga ingin tegaskan lagi, nanti saya yang akan menjadi penerima pertama, divaksin pertama kali," kata Jokowi

Jokowi mengatakan, hal itu dilakukan untuk memberikan kepercayaan dan keyakinan kepada masyarakat bahwa vaksin COVID-19 yang digunakan aman.

Dalam kesempatan tersebut, Jokowi juga mengatakan bahwa vaksin COVID-19 untuk masyarakat adalah gratis.

"Setelah menerima banyak masukan dari masyarakat, dan setelah melakukan kalkulasi ulang, melakukan perhitungan ulang mengenai keuangan negara, dapat saya sampaikan bahwa vaksin COVID-19 untuk masyarakat adalah gratis," kata Jokowi.

"Sekali lagi, gratis tidak dikenakan biaya sama sekali," tegas Jokowi.

Jokowi pun menginstruksikan seluruh jajaran kabinet, kementerian, lembaga, dan pemerintah daerah untuk memprioritaskan program vaksinasi pada tahun anggaran 2021.

"Saya juga menginstruksikan dan memerintahkan kepada menteri keuangan untuk memprioritaskan dan mere-alokasi dari anggaran lain terkait ketersediaan dan vaksinasi secara gratis ini, sehingga tidak ada alasan bagi masyarakat untuk tidak mendapatkan vaksin," kata Jokowi.

3 dari 3 halaman

Infografis Vaksin Covid-19 dan Rencana Vaksinasi di Indonesia

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.