Sukses

Awas! Pantang Katakan 6 Hal Ini Saat Wawancara Kerja

Merupakan hal yang sangat penting untuk mengetahui hal-hal apa saja yang perlu dihindari saat menjawab pertanyaan wawancara kerja.

Liputan6.com, Jakarta Tanpa disadari bahwa setiap hal kecil yang diucapakan saat melakukan wawancara kerja, dapat membentuk sebuah keputusan dari manajer perekrut untuk mempekerjakan Anda atau tidak.

Walaupun terkadang tergoda untuk memberikan jawaban yang dirasa tepat untuk momen itu, tetapi di saat yang bersama terkadang jawaban terlalu jujur bisa membuat Anda terlihat lemah dan tidak berkompeten untuk pekerjaan tersebut.

Maka sangatlah penting untuk seorang kandidat kerja untuk mengetahui terlebih dahulu hal-hal apa yang seharusnya tidak diucapkan saat wawancara kerja.

Berikut ini adalah 6 tanggapan yang direkomendasikan J.T. O'Donnel, CEO Make it Daily, sehingga bisa meningkatkan peluang Anda bekerja di perusahaan impian, seperti melansir laman CNBC Make it, Jumat (18/12/2020).

1. "Saya Adalah Orang yang Bermotivasi"

Ucapan ini tidak disadari oleh banyak orang adalah sebuah jawaban yang sangat klise. Bahkan jawaban itu bisa memberikan kesan terlalu berlebihan dan jika anda pernah menggunakan kalimat tersebut, skenario terbaiknya biasanya pihak perekrut akan meminta untuk mengelaborasikannya.

Skenario terburuknya, pihak perekrut tidak akan terkesan karena mungkin sudah terlalu bosan dengan jawaban tersebut.

Tanggapan yang lebih direkomendasikan oleh O'Donnel sendiri adalah seperti "Saya tidak takut untuk memimpin proyek, dan bahkan saya dapat melakukannya dengan sedikit panduan," lalu tambahkan dengan contoh kesuksesan nyata anda.

2. "Dalam Lima Tahun Saya Berharap Berada di Posisi Anda"

Jangan pernah mengiran bahwa calon bos Anda akan tersanjung dengan jawaban ini. Bahkan biasanya mereka akan berfikiran Anda adalah orang pemalas dan sembrono.

Bahkan jika atasan berada di tahap karir yang baik, mereka akan mempunyai kecenderungan berfikir bahwa Anda membayangkan pencapaian posisi serupa, tetapi di perusahaan lain.

Jawaban tersebut pun bisa mengindikasikan tanda kurangnya sebuah komitmendari kandidat kerja.

Lebih baik, uraikan bagaimana potensi-potensi yang ada miliki bisa bertumbuh pesat di perusahaan terkait.

Mulailah dengan posisi yang anda incar dan soroti beberapa keperluan keterampilan untuk pekerjaan tersebut. Jika sudah, elaborasikan bagaiman anda akan mengembangkan keterampilan tersebut.

Hal ini juga menunjukkan bahwa anda tidak hanya peduli denga kemajuan karir, tapi berdedikasi untuk membantu perusahan terkaitdalam jangka panjang.

 

 

Saksikan Video Ini

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

3.

Jangan pernah berbicara buruk tentang mantan bos, tidak peduli seberapa buruk pengalaman yang anda miliki. Justru ketika ditanyaka npertanyaan tersebut, lebih baik jawab bahwa cara kerja kamu dengan mantan bos mungkin memang tidak tepat. Jadi berhati-hatilah saat berbicara untuk hal tersebut.

Sebaliknya, mungkin anda bisa menjawab karena ingin mencari tantangan baru atau sedang beralih jalur karir. Ada baiknnya juga untuk menyebutkan setidaknya satu hal yang anda pelajari dari pekerjaan sebelumnya. Lalu elaborasi bagaimana pengalaman tersebutdapat membantu anda untuk sukses di posisi kerja yang dilamar tersebut.

Jika anda dipecat, jelaskan situasinya tanpa mengambil atau menyalahkan. Bicarakan tentang hal apa yang anda inginubah agar hasil akhirnya berbeda.

4. "Kelemahan Saya Adalah Seorang yang Perfeksionis"

Tidak ada di dunia ini yang sempurna, jadi jawaban seperti itu sebenarnya adalah cara lain untuk mengatakan, "saya terlalu lemah untuk mengakui kelemahan apa pun."

Ini sebenarnya adalah jenis pertanyaan yang sangat dianggap serius oleh manajer adi persiapkan tanggapan yang mendalam. O'Donnel sendiri merekomendasikan untuk meminta tanggapan dari mantan bos atau mantan kolega kerja yang dipercayai.

Pada akhirnya, semuanya pun bergantung dengan kejujuran anda mengakui kelemahan yang dimiliki. Tapi jangan lupa untuk bisa mendiskusikan hal apa yang bisa mengatasi atau memperbaiki kelemahan tersebut.

 

3 dari 3 halaman

5. "Bisakah Anda Ceritakan Tentang Perusaan Ini ?"

Bertanya kepada pihak perekrut memang bukan sesuatu yang salah, bahkan justru menanyakan sesuatu tentang perusahaan terkait merupakan hal penting. Tapi pertanyaan ini mengindikasikan bahwa anda tidak meriset calon perusahaan dengan baik. Jika manajer perekrut meluangkan waktu untuk riset kandidat kerjanya, maka seharusnya anda diasumsikan melakukan hal serupa.

Tetapi tidak masalah jika menguraikan pertanyaanya jauh lebih spesifik seperti, "Apa tujuan bulanan dari tim anda?". Tetapi perludiingat jika anda mempunyai wawasan yang minim tentang perusahaan terkait, maka mereka akan pastinya akan tersinggungdengan hal tersebut.

6. "Seperti Apa Keuntungan yang Ada Jika Bekerja di Sini?"

Memang bukan hal yang bijaksana untuk mengambil pekerjaan tanpa mengetahui manfaat dan keuntungan untuk pekerjanya. Tetapi lebih baik jangan mengungkit hal tersebut di awal proses wawancara. Karena hal tersebutbisa menunjukan kesan niat anda yang hanya menginginkan keuntungan kerja di perusahaan terkait.

Hal yang perlu diingat adalah, wawancara pertama hanyalah dimaksudkan untuk menentukan apakah anda bisa mencalonkan diri di posisi terkait. Jadi topik yang membahas keuntungan kerja di perusahaan tersebut dinilait idak terlalu relevan.

 

 

Reporter: Yoga Senjaya Putra

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.