Sukses

Survei BPS: 88 Persen Peserta Kartu Prakerja Punya Keterampilan Lebih

Survei Angkatan Kerja Nasional BPS menunjukkan 88,9 persen peserta merasa kapasitas kerjanya meningkat.

Liputan6.com, Jakarta - Direktur Eksekutif Manajemen Pelaksana Kartu Prakerja Denni Puspa Purbasari mengatakan pelaksanaan program Kartu Prakerja tepat sasaran. Tercermin dari Survei Angkatan Kerja Nasional BPS yang menunjukkan 88,9 persen peserta merasa kapasitas kerjanya meningkat.

"Survei Angkatan Kerja Nasional BPS pada Agustus 2020 menemukan bahwa sebanyak 88,9 persen penerima Kartu Prakerja merasa bahwa program ini meningkatkan keterampilan kerja mereka," kata Denny di Jakarta, Selasa (15/12).

Selain itu, Survei Evaluasi yang dilakukan Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja, menunjukkan 62 persen penerima kartu Prakerja belum pernah mendapatkan pelatihan atau kursus sejenis. Survei ini dilakukan dengan responden lebih dari 4 juta orang.

Dalam program ini peserta mendapatkan dana pelatihan sebesar Rp 1 juta per orang. Lalu insentif senilai masing-masing Rp 600 ribu yang diberikan empat kali selama empat bulan.

Denny mengatakan insentif yang diberikan ini juga dianggap sangat membantu kondisi penerima Kartu Prakerja dalam situasi ekonomi seperti ini. Tercermin dari penggunaan dana insentif yang 95 persen dibelanjakan bahan pangan.

Lalu 75 persen dibelanjakan untuk kebutuhan tagihan listrik dan air. Sementara 71 persen digunakan untuk tambahan modal usaha.

"Ini fakta yang sangat menggembirakan,"kata Denny.

Reporter: Anisyah Al Faqir

Sumber: Merdeka.com

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Kartu Prakerja Dinilai Bisa Jadi Role Model Inovasi Ekonomi Digital

Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Digital, Ketenagakerjaan dan UMKM Kemenko Perekonomian, Rudy Salahuddin, menilai Indonesia punya potensi besar untuk terus jadi negara dengan nilai transaksi ekonomi digital tertinggi di Asia Tenggara.

Demi meraih tujuan tersebut, pemerintah pusat dan daerah disebutnya perlu mendorong terciptanya inovasi-inovasi di ranah ekosistem digital.

Dalam hal ini, Rudy menyoroti program bantuan sosial (bansos) Kartu Prakerja yang dianggap bisa jadi acuan (role model) untuk inovasi di bidang ekonomi digital.

"Jadi Kartu Prakerja ini adalah aplikasi pertama pemerintah yang end to end menggunakan digital. Bahkan kita tidak bertemu dengan siapapun, mulai dari kita mendaftar sampai kita menyelesaikan dan menerima bantuan sosial," urainya dalam Indonesia Digital Conference 2020, Selasa (15/12/2020).

"Inovasi-inovasi seperti inilah yang harus kita dorong dan lakukan selama pandemi ini. Bahkan nanti ke depan nanti bisa kita jadikan sebagai role model apabila kita mau mendorong aplikasi-aplikasi ini ke berbagai tempat," sambungnya.

Menurut dia, dampak teknologi digital terhadap perdagangan saat ini tercermin dari transaksi e-commerce dan peningkatan angka penjualan.

3 dari 3 halaman

Infografis Harga Mati DISIPLIN Protokol Kesehatan

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

  • Pemerintah membuka Program Kartu Prakerja sejak 2020 untuk membantu masyarakat yang terkena dampak pandemi Covid-19.

    Kartu Prakerja

  • Program Kartu Prakerja adalah program pengembangan kompetensi kerja & kewirausahaan berupa bantuan biaya yang ditujukan untuk pencari kerja.
    Program Kartu Prakerja adalah program pengembangan kompetensi kerja & kewirausahaan berupa bantuan biaya yang ditujukan untuk pencari kerja.

    Prakerja

  • Kartu pra kerja adalah program pengembangan kompetensi kerja dan kewirausahaan.
    Kartu pra kerja adalah program pengembangan kompetensi kerja dan kewirausahaan.

    kartu pra kerja