Sukses

Harga Minyak Melonjak ke Level Tertinggi dalam 9 Bulan karena Peluncuran Vaksin Covid-19

Harga minyak berjangka AS untuk pengiriman Januari naik 42 sen atau 0,9 persen menjadi USD 46,99 per barel.

Liputan6.com, Jakarta - Harga minyak naik pada penutupan perdagangan Senin (Selasa pagi waktu Jakarta). Pendorong kenaikan harga minyak ini karena harapan akan peluncuran vaksin Covid-19 akan mengangkat permintaan akan bahan bakar di dunia.

Mengutip CNBC, Selasa (15/12/2020), harga minyak mentah Brent berjangka untuk pengiriman Februari naik 32 sen atau 0,6 persen menjadi USD 50,29 per barel. Sementara harga minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS untuk Januari naik 42 sen atau 0,9 persen menjadi USD 46,99 per barel. Ini adalah level tertinggi dalam sembilan bulan.

Harga minyak Brent dan WTI telah menguat selama enam minggu berturut-turut, yang merupakan kenaikan mingguan terpanjang sejak Juni.

"Beberapa berita baru mengenai kondisi pandemi Covid-19 memberikan harapan baru kepada harga minyak. Beberapa berita baru lagi sepertinya masih diperlukan untuk mendorong harga minyak mencetak kenaikan lagi," jelas President Ritterbusch and Associates, Jim Ritterbusch.

Selama ini sebenarnya berita-berita mengenai tambahan pasokan minyak mentah di pasar membebani harga. Produksi minyak Libya mencapai 1,28 juta barel per hari pada Senin. Menurut data National Oil Corporation (NOC), angka tersebut naik dari 1,25 juta barel per hari pada akhir November.

Di Amerika Serikat, perusahaan energi minggu lalu menambahkan sebagian besar rig minyak dan gas alam yang beroperasi karena produsen terus mengirim pekerja mereka ke sumur minyak dan gas.

Amerika Serikat memulai kampanye vaksinasi melawan Covid-19, mengangkat harapan bahwa pembatasan pandemi dapat segera berakhir dan mengangkat permintaan di konsumen minyak terbesar dunia.

“Minyak mentah Brent didukung oleh aliran finansial dan fisik. Dolar AS menurun, kurva minyak mentah Brent mundur dan vaksin sedang diluncurkan, ”kata kepala analis komoditas SEB Bjarne Schieldrop.

“Kami pikir reli harga minyak ini masih harus dilanjutkan.” tambah dia.

Saksikan video pilihan berikut ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Perdagangan Sebelumnya

Sebelumnya, harga minyak turun pada perdagangan Jumat, karena kekhawatiran permintaan akibat pembatasan bisnis terkait virus corona di New York. Hal ini membayangi kemajuan menuju program vaksinasi Covid-19.

Dikutip dari CNBC, minyak mentah berjangka Brent turun 28 sen, atau 0,56 persen menjadi USD 49,97 per barel, setelah naik di atas USD 51 per barel pada Kamis ke level tertinggi awal Maret.

Minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS turun 21 sen atau 0,4 persen menjadi USD 46,57, setelah naik hampir 3 persen di sesi sebelumnya.

“Pembatasan di New York membebani harga,” kata Bob Yawger, Direktur Energi Berjangka untuk Mizuho di New York.

Pada hari Kamis, dana telah menempatkan taruhan panjang bersih karena Brent mencapai USD 50 per barel. “Saat mendekati penutupan, komunitas spekulan enggan pulang dengan posisi net long,” ujarnya.

Gubernur Andrew Cuomo memerintahkan restoran Kota New York untuk menangguhkan makan di dalam ruangan mulai Senin, di tengah peningkatan kasus.

Untuk minggu ini, Brent naik hampir 2 persen dan WTI naik kurang dari 1 persen. Itu menempatkan kedua benchmark di jalur untuk kenaikan keenam minggu berturut-turut untuk pertama kalinya sejak Juni.

Uji coba vaksin yang menjanjikan telah membantu mengangkat beberapa kesuraman atas rekor peningkatan jumlah infeksi dan kematian virus korona di seluruh dunia, dan Cuomo menyuarakan optimisme, dengan mengatakan dia memperkirakan 170 ribu dosis vaksin Pfizer akan tersedia di New York pada Minggu atau Senin.

Inggris memulai vaksinasi minggu ini dan Amerika Serikat dapat memulai vaksinasi paling cepat akhir pekan mendatang, sementara Kanada pada Rabu menyetujui vaksin pertamanya dengan suntikan awal mulai minggu depan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.