Sukses

Selama 44 Tahun, BTN Salurkan Kredit KPR ke 5 Juta Debitur

Selama 44 tahun, Bank Tabungan Negara (BTN) telah menyalurkan kredit perumahan kepada 5 juta debitur.

Liputan6.com, Jakarta - Selama 44 tahun, Bank Tabungan Negara (BTN) telah menyalurkan kredit perumahan kepada 5 juta debitur. Sehingga total KPR yang dimiliki sudah Rp 317 triliun.

"Setelah 44 tahun, BTN sudah menyalurkan kredit ke lebih dari 5 juta debitur yang memperoleh pembiayaan untuk kepemilikan rumah mereka," kata Direktur PT Bank Tabungan Negara (Persero) Pahala N Mansury di Hotel Sultan, Jakarta, Kamis (10/12).

Pahala menuturkan, produk pertama KPR di Indonesia lahir di tahun 1976. Sejak saat itu pula, Pemerintah telah menugaskan Bank BTN untuk berkonsentrasi memberikan akses pembiayaan kepemilikan rumah bagi masyarakat.

Untuk menutup tahun ini Pahala mengatakan KPR Bank BTN optimis akan melampaui Rp 317 triliun dengan tambahan 1,9 juta debitur.

"Kita yakini ini sampai dengan akhir tahun, kredit KPR kita sudah melampaui Rp 200 triliun, ini yang ada di portofolio kita saja sudah 1,9 juta debitur," kata dia.

Masa pandemi Covid-19 pun tak menghalangi proses penyaluran kredit perumahan rakyat. Bahkan Pahala menyambut penugasan dari pemerintah yang meminta sektor perumahan menjadi salah satu penggerak perekonomian nasional.

Dilihat dari efek domino, sektor perumahan mampu menggerakkan 2,15 kali lipat dari spending yang dilakukan. Pada tahun 2021, Bank BTN bakal menyalurkan kredit KPR bersubsidi dengan skema FLPP sebesar Rp 18,6 triliun. Sehingga, dari spending yang Rp 18,6 triliun tersebut bisa menggerakkan perekonomian hingga Rp 38 triliun

"Pengaruhnya bisa 2,15 lebih , jadi kalau Rp 18 triliun, ini efeknya ini bisa sampai Rp 38 triliun," kata dia.

Tahun depan, Bank BTN akan menyediakan 310 ribu unit perumahan. Pembangunan rumah ini akan dilakukan dengan berbagai kebijakan intervensi dari pemerintah yang diperuntukkan bagi masyarakat berpendapatan rendah.

Reporter: Anisyah Al Faqir

Sumber: Merdeka.com

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Blak-blakan Dirut BTN Jaga Kinerja Perusahaan Tetap Moncer di Tengah Pandemi

Pandemi Covid-19 telah memukul banyak sektor usaha, tak terkecuali perbankan. Hal ini menjadi tantangan bagi para bankir untuk memutar otak dan mengatur strategi melaju di tengah krisis namun disisi lain tetap mempertahankan kualitas asetnya untuk tetap baik.

Dihadapkan dengan tantangan tersebut, Direktur Utama PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk atau Bank BTN, Pahala Nugraha Mansury mengungkapkan sejumlah faktor yang membuat kinerja Bank yang dipimpinnya pada kuartal III/2020 dapat membukukan pertumbuhan laba sebesar 39,72 persen dibandingkan periode yang sama di tengah risiko yang dihadapi sektor perbankan saat pandemi terjadi.

“Salah satu faktor yang membuat pertumbuhan bisnis Bank BTN tetap baik adalah karena sektor perumahan yang menjadi core business Bank BTN, merupakan sektor yang bangkitnya cukup baik, terutama karena perumahan merupakan kebutuhan dasar karena di Indonesia, rasio sektor perumahan dari PDB nasional hanya sebesar 3 persen sehingga masih menjadi kebutuhan dasar masyarakat,” kata Pahala, Senin (7/12/2020).

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik tercatat dii tengah pertumbuhan ekonomi nasional yang terkontraksi di Triwulan III/2020 (yaitu -5,32 persen yoy), sektor Real Estate masih dapat tumbuh +2,3 persen yoy.

Menurut Pahala, artinya, sektor perumahan masih mampu menjadi penggerak perekonomian nasional di tengah efek pandemi COVID-19. Di samping itu, Bank BTN sebagai penyedia jasa keuangan merupakan sektor yang tergolong moderat kemungkinan pemulihannya sehingga memerlukan waktu antara 1 hingga 2 tahun.

“Bank BTN cukup beruntung, karena kita fokus pada perumahan. Memang ada fase dimana terjadi penurunan penyaluran kredit pada bulan April namun sudah mengalami recovery signifikan pada beberapa bulan terakhir,” kata Pahala.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.