Sukses

Ashmore Asset Management Gandeng Buka Investasi Bersama Sediakan Akses Reksadana Secara Digital

Kemitraan strategis antara Ashmore dan BIB menunjukkan kepercayaan yang tinggi oleh para institusi keuangan global terkait inisiatif terbaru yang diluncurkan oleh Bukalapak.

Liputan6.com, Jakarta - PT Ashmore Asset Management Indonesia Tbk (Perseroan atau Ashmore) mengumumkan kemitraan strategis dengan Buka Investasi Bersama (BIB), anak perusahaan dari PT Bukalapak.com (Bukalapak), salah satu perusahaan teknologi terkemuka di Indonesia, untuk mempercepat pencapaian tujuan strategis Ashmore dalam mengembangkan kemampuan digital perusahaan.

BIB merupakan agen penjual Reksadana berbasis online yang didirikan pada Oktober 2020 yang memiliki tujuan untuk meningkatkan aksesibilitas investasi bagi masyarakat Indonesia, terutama underserved segment. Ashmore akan berinvestasi sebesar Rp 50 miliar untuk 20 persen kepemilikan saham di BIB.

Kemitraan strategis antara Ashmore dan BIB menunjukkan kepercayaan yang tinggi oleh para institusi keuangan global terkait inisiatif terbaru yang diluncurkan oleh Bukalapak ini.

Kemitraan ini mengkombinasikan aspek terkuat dari kedua perusahaan: Ashmore, dengan pemahaman yang mendalam pada negara Berkembang, pengetahuan lokal yang baik dengan lebih dari 20 tahun pengalaman di Indonesia dan pasar modal regional, dan didukung oleh Ashmore Group plc; dan BIB, dengan komitmennya untuk meningkatkan inklusi finansial di Indonesia dengan menyediakan produk dan layanan investasi yang kompetitif dengan memanfaatkan teknologi dan infrastruktur dari Bukalapak.

“Era baru dari digitalisasi untuk industri asset manajemen merupakan hal yang tidak dapat dihindari dan pandemi yang sedang berlangsung telah menyorot adanya peluang untuk meningkatkan aksesibilitas nasabah secara langsung melalui jalur digital," kata Presiden Direktur dari Ashmore Ronaldus Gandahusada.

"Ashmore meningkatkan kemampuan digitalnya melalui investasi di BIB, perusahaan yang dimiliki oleh Bukalapak yang merupakan salah satu perusahaan berbasis teknologi yang terkemuka di Indonesia dan memiliki misi yang sama dengan kami untuk meningkatkan inklusi keuangan dengan menyediakan akses kepada populasi Indonesia pada produk investasi. Kami melihat ada potensi yang cukup besar di Bukareksa, gerai Reksadana Bukalapak, dalam menargetkan populasi yang secara tradisional belum menerima pelayanan keuangan dan yang mencari kemudahan investasi menggunakan teknologi," ungkap dia.

Sementara itu, Presiden dari Bukalapak dan Presiden Direktur dari Buka Investasi Bersama, Teddy Oetomo menyatakan pentingnya kolaborasi di era digital ini.

"Merupakan misi dari Bukalapak untuk menciptakan kesetaraan ekonomi untuk semua kalangan, sehingga dengan didirikannya BIB, Bukalapak bertujuan untuk memudahkan pengguna untuk melakukan investasi dengan pemanfaatan teknologi, sehingga dapat membuka akses dan peluang bagi masyarakat untuk menuju kehidupan yang lebih baik. Kemitraan dengan Ashmore dapat memperkuat dan mempercepat upaya kami untuk meraih misi kami yakni meningkatkan aksesibilitas bagi semua orang terhadap produk dan layanan investasi terutama underserved segment," jelas Teddy.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Beri Akses ke Pelanggan

Kemitraan strategis ini termasuk kesepakatan distribusi yang memberikan akses pada pelanggan BukaReksa pada berbagai produk Reksadana Ashmore.

Investasi Ashmore dan kolaborasi tersebut akan mendukung pengembangan visi Bukalapak pada inklusi keuangan, untuk melayani lebih banyak pelanggan terutama melalui produk investasi.

Memanfaatkan keahlian Ashmore, kolaborasi ini bertujuan untuk menyediakan produk yang tepat dan wawasan investasi pada segmen yang belum mendapat pelayanan keuangan dan investasi. Sementara itu, Ashmore akan mendapatkan akses terhadap pengguna Bukalapak yang masih terus bertumbuh pesat; dengan lebih dari 100 juta pengguna di seluruh Indonesia.

Ashmore percaya bahwa industri asset manajemen di Indonesia masih ada pada tahap perkembangan yang awal dibandingkan dengan banyak negara di Asia maupun secara global.

Namun demikian, pertumbuhan dari industri tersebut datang dari pertumbuhan ekonomi domestik dengan demografi yang mendukung, urbanisasi dan penetrasi yang tinggi dari pengguna telepon seluler yang mampu berkembang dengan cepat melalui digitalisasi. Kondisi investasi yang baik dapat memberikan akses kepada pembiayaan dan menghasilkan efek pengganda pada ekonomi.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.