Sukses

Ada UU Cipta Kerja, 40 Persen Belanja Pemerintah Diserap UMKM

Menteri Koperasi dan UKM (Menkop UKM) Teten Masduki menyambut baik telah disahkannya UU Cipta Kerja.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Koperasi dan UKM (Menkop UKM) Teten Masduki menyambut baik telah diundangkannya Undang-undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja (UU Cipta Kerja) oleh Presiden Jokowi beberapa waktu lalu. Ini akan berdampak untuk UMKM.

Menurutnya, UU yang masih menuai polemik itu akan memberikan banyak manfaat bagi pelaku UMKM. Diantaranya terkait dana lokasi khusus untuk kegiatan belanja barang dan jasa pemerintah hingga memperkuat peran UMKM dalam rantai pasok.

"Ke depan dengan UU Cipta Kerja penyerapan produk UMKM lewat belanja barang dan pengadaan jasa pemerintah sudah dipatok porsi anggaran 40 persen bagi UMKM. saya kira ini harus dimanfaatkan," paparnya dalam webinar UMKM Go Digital : From Local to Global Champion, Kamis (26/11).

Teten menambahkan, implementasi UU anyar ini juga diyakini mampu memperkuat posisi UMKM dalam rantai pasok. Menyusul adanya ketentuan untuk perusahan besar wajib bermitra dengan UMKM.

"Jadi, kita berharap kemitraan itu bukan bersifat charity lagi. Tapi UMKM memang menjadi bagian dari rantai industri besar," imbuh dia.

Oleh karena itu, pihaknya berharap UU Cipta Kerja mampu mengembangkan skala usaha UMKM. Alhasil akan mempercepat proses UMKM untuk naik kelas ketingkat nasional.

"Bahkan, kalau kita lihat UMKM di Jepang, Korsel atau China mereka bukan lagi menjadi rantai pasok produksi nasional, tapi sudah rantai pasok dunia. Karena perusahaan mereka sudah go global karena kolaborasi itu krusial," tambahnya.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Mendag Dorong UMKM Pasarkan Produk Secara Online

Menteri Perdagangan (Mendag) Agus Suparmanto mengatakan, para pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) dapat memasarkan produk mereka secara hybrid, yaitu secara daring juga luring di tengah pandemi.

Hal ini dilakukan agar kontribusi UMKM terhadapa ekonomi nasional bisa terjaga.

"Dengan segala perubaha, UMKM diharapkan bisa bergeser menjadi hybrid agar bisa menjaga kontribusinya terhadap PDB sebesar 60 persen, ekspor nasional 14 persen dan penyerapan tenaga kerja 96 persen," jelas Mendag Agus dalam pembukaan Bazaar Produk Eksotik Nasional 2020, Rabu (25/11/2020).

Mendag Agus melanjutkan, Kementerian Perdagangan sendiri telah melakukan upaya pemasaran UMKM secara daring melalui Virtual Expo Pernak-Pernik Unik serta secara luring melalui pameran di berbagai pusat perbelanjaan.

Mendag juga berharap Apindo bisa terus membantu pemerintah menjaga stabilitas harga dan pasokan, membantu UMKM meningkatkan usahanya melalui program kemitraan dan program lain serta membantu peningkatan penjualan barang produksi dalam negeri.

Mendag pun turut mengapresiasi Aprindo atas penyelenggaraan promosi usaha yang telah dilakukan baik luring dan daring.

"Semoga kegiatan ini bisa jadi ajang menambah akses pasar, meningkatkan kreativitas dan inovasi serta jadi ajang untuk turut menjaga stabilitas pertumbuhan konsumsi nasional di tengah pandemi," ujar Mendag.2 dari 3 halaman

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.