Sukses

Lebih Parah dari Resesi, Ekonomi Bali Terkontraksi 9 Bulan

Pada triwulan ketiga tahun ini pertumbuhan ekonomi Bali mengalami kontraksi minus 12,28 persen.

Liputan6.com, Jakarta Wakil Gubernur Bali, Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati mengatakan perekonomian di Provinsi Bali terus mengalami kontraksi selama 9 bulan. Terakhir, pada triwulan ketiga tahun ini pertumbuhan ekonomi mengalami kontraksi minus 12,28 persen.

"Pertumbuhan ekonomi di Bali selama 9 bulan sudah turun. Perekonomian Bali minus 12,28 persen pada triwulan III tahun ini," kata Tjokorda dalam acara UMKM Go Digital, From Local to Global Champion di Bali, Kamis (26/11).

Tjokorda mengatakan kondisi ini terjadi karena pulau dewata ini sangat bergantung pada sektor pariwisata. Meskipun pariwisata untuk turis domestik sudah dibuka, namun kedatangan turis mancanegara masih ditutup.

"Hal ini karena perekonomian Bali sangat tergantung sektor pariwisata yang sampai saat ini masih ditutup untuk (turis) mancanegara," sambung Tjokorda.

Akibatnya, berdasarkan survei yang dilakukan Bank Indonesia Provinsi Bali menyebutkan tiga sektor usaha yang paling terdampak. Antara lain sektor akomodasi dan makanan minuman tirin 92,47 persen, sektor jasa turun 90,0 persen dan sektor transportasi dan perdagangan turun 90,34 perse.

Pelaku usaha di Bali juga mengalami penurunan permintaan. Tiga pelaku usaha di sektor yang paling terdampak antara lain, pelaku usaha sektor akomodasi dan makanan-minuman turun sebesar 87 persen. Pelaku usaha sektor transportasi dan pergudangan sebesar 85 persen dan pelaku usaha sektor jasa sebesar 85 persen.

"Ini sektor-sektor pelaku usaha yang terdampak di Bali," kata Tjokorda.

Tjokorda menambahkan kondisi ini pun belum diketahui secara pasti akan berakhir. Sebab dampak pandemi ini masih belum bisa diprediksi waktu berakhirnya.

Maka dalam menghadapi ini diperlukan daya juang dan kerja keras bersama untuk keluar dari masa-masa krisis ekonomi di Bali.

"Menghadapi ini memerlukan daya perjuangan yang tinggi dan kerja keras agar bisa keluar dari sini," kata dia mengakhiri.

Anisyah Al Faqir

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Pemerintah Siapkan Sistem Khusus buat Terima Turis Asing Masuk, Seperti Apa?

Pemerintah sedang mempersiapkan skema pembukaan akses bagi wisatawan atau turis asing yang bertandang ke Indonesia.

Dengan skema yang dibuat, turis yang berkunjung ke Indonesia nanti bisa terlacak keberadaannya. Mulai dari jenis transportasi yang dipakai, tujuan wisata hingga lokasi bermalam.

"Jadi bukan hanya sektor transportasi saja. Modelnya ini seperti rumah sakit, akan digabung menjadi satu rangkaian," kata Staf Ahli Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Sahat Manoor Panggabean di Jakarta, Rabu (11/11/2020).

Skema ini dibuat dalam rangka memantau keberadaan turis asing sekaligus kemungkinannya terpapar virus corona. Saat ini Bali akan menjadi destinasi wisata yang bakal menerapkan skema ini.

Alasannya, beberapa wilayah di Bali sudah terlihat siap untuk kembali menerima kunjungan dari turis asing. "Itu akan ter-present dengan baik, nanti bukan hanya Bali," ungkap dia.

Tetapi lanjut Sahat, pengusaha pariwisata di Bali memiliki semangat untuk bangkit. Sehingga skema ini akan disiapkan terlebih dahulu.

"Bali ini menarik karena daerahnya juga semangat, jadi kita siapkan," kata dia.

Lewat skema ini, turis asing nantinya akan terpantau dari transportasi sampai lokasi hotel. Cara ini ditempuh dalam rangka menggerakan perekonomian bidang pariwisata sekaligus mengendalikan penyebaran virus corona.

"Supaya ini jadi nyaman dan bisa jelaskan ke mereka (turis asing) kita siapkan koridornya dengan tracing semuanya," kata dia mengakhiri.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.