Sukses

2 Kali Pecahkan Rekor Permain Termahal Dunia, Intip Kekayaan Diego Maradona

Legenda sepakbola Argentina, Diego Maradona meninggal dunia karena serangan jantung pada Rabu (25/11/2020).

Liputan6.com, Jakarta - Legenda sepakbola Argentina, Diego Maradona meninggal dunia karena serangan jantung pada Rabu (25/11/2020). Pria yang dikenal dengan gol tangan Tuhan itu dikabarkan meninggal dunia di Tigre, setelah meninggalkan rumah sakit usai menjalani operasi otak.

Menjadi pemain sepakbola populer, tentunya Maradona pernah menikmati kekayaan yang diraup dari bayaran bermainnya. Dirinya bahkan pernah menjadi pemain sepakbola termahal.

Mengutip Sun Sport, Kamis (26/11/2020), Maradona pernah tercatat 2 kali memecahkan rekor sebagai pemain termahal di dunia. Deretan prestasi yang dia torehkan membuatnya menyandang gelar FIFA's Player of the Century.

Lalu dalam catatan Liputan6.com, dirinya juga pernah menandatangani kontrak yang nilainya tergolong luar biasa untuk ukuran seorang pelatih sepakbola Timnas Argentina. Seperti diketahui, Maradona mengambil alih tongkat kepelatihan Tim Tango dari Alfio Basile pada akhir Oktober 2008 lalu. Resminya, Maradona bekerja per 1 November 2008.

Dalam kontrak barunya itu, terungkap jika Asosiasi Sepakbola Argentina (AFA) hanya menyodorkan durasi kontrak selama setahun atau sampai akhir Oktober 2009, waktu dimana Albicelestes baru menyelesaikan babak kualifikasi Piala Dunia (PD) 2010 Zona Amerika Latin. Andaikata, Lionel Messi dkk berhasil lolos ke Afrika Selatan, hampir dapat dipastikan kontrak Maradona bakal diperpanjang.

Menurut laporan media massa di Buenos Aires seperti yang dikutip AFP, bayaran yang diterima Maradona selama setahun itu terbilang sangat besar, yaitu senilai USD 1,2 juta atau 860 ribu euro atau sekitar Rp 12,24 miliar dengan kurs saat itu. Dengan kata lain, selama sebulan, Maradona mendapat gaji sebesar USD 1 miliar.

Jumlah bayaran atau gaji yang diterima Diego Maradona itu jauh lebih tinggi, dua kali lipat, dibanding besaran gaji yang diterima para pelatih Timnas Argentina sebelumnya, seperti Daniel Passarella (1994-1998), Marcelo Bielsa (1998-2004), Jose Pekerman (2004-2006), dan Basile (2006-2008). Isunya, AFA memberikan nilai kontrak yang mahal (besar) kepada Maradona seiring dengan kemampuannya memberikan dampak positif kepada para pemain dan mampu memikat animo penonton plus sponsorship.

Kendati, kemewahan dan kekayaan Diego Maradona harus berhenti lantaran gaya hidupnya di luar lapangan. Otoritas pajak Italia menuntut Maradona membayar kembali pajak senilai £ 42 juta, sekitar Rp 755,899 miliar (kurs saat itu) yang belum terbayar selama dia bermain untuk Napoli pada 1980-an.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Diego Maradona Meninggal Dunia akibat Serangan Jantung

Legenda sepak bola Diego Maradona meninggal dunia, Rabu (25/11/2020), karena serangan jantung. Maradona meninggal di usia 60 tahun.

Media Argentina Clarin dan Ole melaporkan kabar duka ini. Maradona sedang berada di Tigre saat kejadian.

Dia baru saja meninggalkan rumah sakit setelah menjalani operasi otak. Maradona menderita pembekuan darah di otak atau biasa disebut hematoma subdural.

Sejak pensiun pada 1997, Maradona kerap mengalami masalah kesehatan. Pemenang Piala Dunia 1986 bersama Argentina itu pernah dirawat di rumah sakit pada Januari 2019 akibat pendarahan internal di perut.

Sebelumnya pada 2004 silam, Maradona dilarikan ke rumah sakit karena penyakit jantung dan pernapasan parah terkait kecanduan narkoba.

Pria yang dikenal dengan gol tangan Tuhan itu juga pernah menjalani operasi bypass lambung untuk mengontrol berat badannya dan melakukan perawatan untuk penyalahgunaan alkohol.

Maradona dianggap sebagai salah satu pemain terbaik sepanjang masa. Capaian terbesarnya adalah membawa Argentina jadi juara Piala Dunia 1986.

Sempat gagal di Barcelona, Maradona juga besar bersama Boca Juniors dan Napoli. Dia menjadi legenda di kedua klub tersebut.  

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.