Sukses

Pemerintah Kurangi Anggaran Subsidi Gaji jadi Rp 29 Triliun, Ini Alasannya

Target penerima bantuan subsidi gaji mengalami penyesuaian dari semula sebanyak 15,7 juta orang kini menjadi hanya sebanyak 12,4 juta penerima.

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) menyampaikan bahwa target penerima bantuan subsidi gaji telah mengalami penyesuaian. Dari semula sebanyak 15,7 juta orang kini menjadi hanya sebanyak 12,4 juta penerima.

Menteri Ketenagakerjaan, Ida Fauziyah, mengatakan, penyesuaian itu dilakukan setelah ada verifikasi dan validasi data yang dilakukan oleh BPJS Ketenagakerjaan yang sesuai dengan kriteria penerima Kemnaker.

"Jumlahnya dari semula 15 juta ternyata yang memenuhi syarat 12,04 juta," kata dia, saat rapat kerja bersama dengan Komisi IX DPR RI, secara virtual di Jakarta, Rabu (25/11).

Dia menambahkan, dengan adanya penyesuaian target penerima maka anggaran atau alokasi untuk bantuan subsidi gaji juga mengalami perubahan. Dari yang sebelumnya mencapai Rp37 triliun, menjadi hanya Rp29,7 triliun.

"Sehingga anggarannya berkurang karena targetnya berkurang," ujarnya.

Dia memastikan, untuk sisa dana yang mengendap di rekening bank penyalur sampai dengan akhir tahun, akan dikembalikan ke rekening kas negara.

Reporter: Dwi Aditya Putra

Sumber: Merdeka.com

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Subsidi Gaji Tahap 2 Sudah Cair ke 5,9 Juta Pekerja

Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziyah membeberkan progres pencairan bantuan subsidi upah (BSU) gelombang 2. Data Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker) menyebutkan, bantuan subsidi gaji atau upah gelombang 2 sudah cair ke 5,9 juta rekening per 23 November 2020.

Angka tersebut sama dengan 53,63 persen dari total target penerima bantuan sebesar 11 juta penerima di tahap 2.

"Anggaran yang sudah tersalurkan sebesar Rp 7,1 triliun dari total anggaran sebesar Rp 13,2 triliun," ujar Ida dalam rapat kerja bersama Komisi IX DPR RI, Rabu (25/11/2020).

Pencairan subsidi gajitersebut dibagi ke dalam 6 batch. Hingga 23 November, penyaluran subsidi gelombang 2 sudah memasuki batch 4.

Batch 1 penyalurannya mencapai 99,9 persen. Batch 2 mencapai 65,47 persen, batch 3 mencapai 41,81 persen dan batch 4 mencapai 24,28 persen.

Tercatat, masih ada 3.016 orang di 4 batch tersebut yang masih belum mendapat bantuan pemerintah. Sisanya, batch 5 dan batch 6 akan segera diproses oleh Kemenaker.

"Ini masih dalam proses realisasi penyaluran dari bank penyalur, bank Himbara, ke penerima program," ujar Ida.

Sementara itu untuk penyaluran subsidi gajitahap 1 sudah mencapai 98,78 persen. Masih ada 151 ribu orang yang belum menerima bantuan. Ida menyampaikan beberapa kendala pencairan BSU tersebut.

"Adanya rekening yang bermasalah, duplikasi, sudah tutup, tidak valid, pasif, dibekukan, tidak sesuai dengan NIK. Lalu, data yang dikirim BPJS Ketenagakerjaan juga tidak lengkap," ujarnya. 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.