Sukses

Harga Minyak Catat Level Tertinggi sejak Maret 2020

Harga minyak naik lebih dari 4 persen ke level tertinggi sejak Maret

Liputan6.com, Jakarta - Harga minyak naik lebih dari 4 persen ke level tertinggi sejak Maret karena vaksin virus corona ketiga yang menjanjikan. Ini meningkatkan harapan untuk pemulihan permintaan bahan bakar dan Presiden terpilih AS Joe Biden memulai transisinya ke Gedung Putih.

Dikutip dari CNBC, Rabu (25/11/2020), harga minyak mentah Brent naik 3,91 persen menjadi USD 47,86 per barel. Minyak mentah West Texas Intermediate AS ditutup 4,3 persen lebih tinggi pada USD 44,91 per barel, level tertinggi sejak 6 Maret.

Kedua benchmark mencapai level tertinggi sejak 6 Maret.

AstraZeneca pada hari Senin mengatakan bahwa vaksin COVID-19-nya 70 persen efektif dalam uji coba dan bisa efektif hingga 90 persen, memberikan vaksin potensial lain untuk memerangi pandemi setelah hasil positif dari Pfizer-BioNTech dan Moderna.

“Kemungkinan memiliki vaksin tahun depan meningkatkan kemungkinan bahwa kami akan melihat permintaan kembali di tahun baru,” kata Phil Flynn, analis senior di Price Futures Group di Chicago.

Pandemi virus corona, ditambah dengan jatuhnya pakta produksi yang dipimpin OPEC, membuat harga jatuh pada bulan Maret.

Setelah runtuhnya pakta produksi yang menyebabkan perang harga Arab Saudi-Rusia, Organisasi Negara Pengekspor Minyak dan sekutunya menyetujui kesepakatan baru tentang rekor pemotongan produksi untuk mendukung harga.

Kelompok yang dikenal sebagai OPEC + diperkirakan akan membatalkan pemotongan tersebut menjadi 2021 setelah pertemuan 30 November hingga 1 Desember, menyusul pembicaraan teknis minggu ini.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Pemerintahan Joe Biden

Selain itu, pemerintahan Trump memberi Demokrat Joseph Biden akses ke sumber daya yang akan memungkinkannya untuk mengambil alih pada Januari setelah menunda selama berminggu-minggu meskipun Trump kalah dalam pemilihan presiden 3 November.

Pemilihan awal penasihat teratas Biden membantu mendukung kontrak berjangka dan ekuitas minyak mentah, yang sering diikuti oleh minyak.

“Pilihan kabinet Presiden terpilih Biden, terutama posisi Sekretaris Keuangan Janet Yellen, menambah momentum kenaikan di ruang kelas aset yang luas,” kata Jim Ritterbusch dari Ritterbusch and Associates.

Laporan pasokan AS minggu ini yang pertama jatuh tempo pada pukul 16.30 EST (2130 GMT) dari American Petroleum Institute.

Persediaan minyak mentah AS terlihat sedikit meningkat minggu lalu, sementara stok distilat kemungkinan turun untuk 10 minggu berturut-turut, sebuah jajak pendapat Reuters yang diperpanjang menunjukkan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.