Sukses

IHSG Diyakini Bisa Balik ke Level 6.000, Ini Alasannya

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diyakini bisa kembali naik ke level 6.000 dalam waktu dekat.

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wimboh Santoso optimistis Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bisa kembali naik ke level 6.000 dalam waktu dekat.

Hal ini dikarenakan kebijakan yang dikeluarkan oleh pihaknya untuk menstimulasi ekonomi seperti pengetatan trading halt dan membolehkan emiten membeli kembali saham tanpa RUPS sehingga fundamental emiten lebih baik dan muncul sentimen positif.

Menurutnya, kebijakan yang telah diambil baik di sektor riil maupun moneter telah memberikan confident (rasa percaya diri) di pasar modal sehingga IHSG bisa meningkat. Tercatat, pada 23 November, IHSG menyentuh level 5.652.

"Dan kita harapkan bisa mencapai 6.000 karena memang pada saat sebelum turun karena Covid-19 itu di atas 6.000," ujar Wimboh dalam webinar CEO Networking, Selasa (24/11/2020).

Wimboh juga mendukung jumlah emiten saham domestik agar terus bertambah. Meski levelnya kecil, hal ini dinilai dapat menjaga integritas pasar modal dan meningkatkan investor dalam negeri, sehingga pasar modal Indonesia tidak perlu ketergantungan dengan portofolio saham dari luar negeri.

Menurutnya, Indonesia memiliki potensi investor ritel dalam negeri dengan basis yang luas sehingga harus dioptimalkan.

"Kami mengharapkan masih banyak lagi emiten-emiten yang pipeline dan juga investor ritel dengan teknologi kita harapkan bisa lebih marak lagi ke depan," tuturnya.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Seluruh Sektor Menghijau, IHSG Dibuka Naik ke 5.691,80

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berada di zona hijau pada pembukaan perdagangan Selasa pekan ini. Sebanyak 229 saham menguat sehingga mendorong IHSG ke zona hijau.

Pada pra-pembukaan perdagangan Selasa (24/11/2020), IHSG naik 24,53 poin atau 0,43 persen ke level 5.677,30. Pada awal perdagangan, IHSG terus menguat 38,52 poin atau 0,68 persen ke 5.691,80.

Sementara indeks saham LQ45 juga naik 0,81 persen ke posisi 908,54. Seluruh indeks acuan berada di zona hijau.

Di awal perdagangan ini, IHSG berada di posisi tertinggi pada level 5.694, 19 Sedangkan terendah 5.676,72.

Sebanyak 229 saham menguat sehingga mendorong IHSG ke zona hijau. Kemudian 46 saham melemah dan 156 saham diam di tempat.

Total frekuensi perdagangan saham cukup ramai yaitu 68.845 kali dengan volume perdagangan 1,5 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 1 triliun.

Tercatat, investor asing jual saham di pasar regular mencapai Rp 10 miliar. Sedangkan nilai tukar rupiah berada di 14.113 per dolar AS.

Dari 10 sektor pembentuk IHSG, seluruhnya berada di zona hijau. Penguatan dipimpin oleh sektor aneka industri melesat 1,13 persen. Kemudian disusul sektor infrastruktur yang naik 10,1 persen dan sektor industri dasar yang naik 0,92 persen

Saham-saham yang menguat sehingga mendorong IHSG ke zona hijau antara lain SMBR naik 18,87 persen ke Rp 945 per lembar saham. Kemudian HITS naik 9,59 persen ke Rp 480 per saham dan PJAA naik 9,24 persen ke Rp 650 per saham.

Sedangkan saham-saham yang melemah antara lain KOTA turun 6,73 persen ke Rp 194 per lembar saham, HDIT yang turun 6,63 persen ke Rp 310 per lembar saham dan PRIM turun 6,50 persen ke Rp 230 per saham.

Mengutip riset Ashmore, Bursa saham AS menghijau pada penutupan perdagangan Senin karena sentimen positif dari hasil uji coba vaksin Covid-19.

Dengan adanya vaksin tersebut akan mendorong aktivitas ekonomi sehingga mendukung perusahaan-perusahaan untuk melakukan ekspansi.

Selain itu, kenaikan bursa saham AS juga didorong oleh langkah Presiden terpilih Joe Biden menunjuk mantan Gubernur Bank Sentral AS Janet Yellen untuk menjadi Menteri Keuangan. 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

  • Saham adalah hak yang dimiliki orang (pemegang saham) terhadap perusahaan berkat penyerahan bagian modal sehingga dianggap berbagai dalam pe

    Saham

  • Otoritas Jasa Keuangan atau OJK adalah lembaga yang berfungsi untuk mengatur dan mengawasi seluruh kegiatan di sektor keuangan.

    OJK

  • IHSG

  • Bursa saham

  • Bursa Efek