Sukses

Jangan Salah Perhitungan, Begini Cara Tentukan Waktu Terbaik Menjual Saham

Investor mengakumulasi saham dalam bisnis yang bagus untuk kekayaan jangka panjang yang berkelanjutan.

Liputan6.com, Jakarta - Pertanyaan umum yang kerap muncul saat berinvestasi seperti saham, adalah kapan harus menjualnya. Apakah saat itu telah naik 10 persen dari harga beli?

Sebagian besar akan mengharapkan "Ya, itu waktu yang tepat untuk menjual", atau "Tidak, tahan sebentar".

Pertanyaan di atas mencerminkan beberapa hal yang patut disoroti sebagai sarana pengetahuan. Pertanyaan ini tentang perdagangan, bukan investasi.

Lalu apa apa perbedaan trading or investing (berdagang atau investasi)?.

Dilansir dari laman Freemalaysiatoday.com, Kamis (9/12/2020), perdagangan (trading) merupakan cara untuk mendapatkan uang cepat. Sementara investor mengakumulasi saham dalam bisnis yang bagus untuk kekayaan jangka panjang yang berkelanjutan.

Pertanyaan tentang kapan terbaik untuk menjual saham menunjukkan fokus untuk menghasilkan uang. Orang tersebut melihat pergerakan harga saham, bukan kepemilikan bisnis.

Pertanyaan ini ada pada perdagangan saham dan bukan investasi saham karena pedagang membeli rendah untuk menjual tinggi atau membeli tinggi untuk menjual lebih tinggi.

Tanyakan pada Diri Anda Tujuan Membeli Saham

Orang harus memiliki tujuan saat berinvestasi. Mereka harus memahami alasan dari apa yang mereka lakukan dan tahu apa yang pada akhirnya ingin mereka capai. Tujuan dan preferensi setiap orang berbeda.

Jika Anda memiliki rencana tentang apa yang ingin Anda capai dalam 1 tahun, 5 tahun atau 10 tahun ke depan, kemungkinan besar Anda akan tahu saham mana yang akan dibeli, kapan Anda harus membelinya, dan seperti apa portofolio Anda di masa depan.

Tanpa rencana, Anda akan mengejar angin, meminta stock tips, komentar, opini, saran dan rekomendasi. Yang Anda butuhkan bukanlah tip, tetapi kebijaksanaan, rencana dan sistem untuk berinvestasi.

Jadi kembali ke pertanyaan tentang tujuan awal membeli saham tertentu. Apakah pasar sedang turun dan harga rendah? Apakah ada alasan lain Anda memilihnya? Akan sangat membantu untuk merefleksikan dan mendaftar jawaban Anda.

Tapi, jika sekarang Anda berkata, “Bro, saya hanya ingin tahu apa yang harus dilakukan dengan saham ini. Simpan atau jual? Mengapa Anda tidak menjawab saya? ”, Anda mungkin baru saja melewatkan kesempatan untuk belajar lebih banyak tentang diri Anda dan berinvestasi.

Pikirkan mengapa Anda membeli apa yang dilakukan dan tujuan Anda akan mengungkapkan apa yang harus Anda lakukan dengan saham tersebut.

Saksikan Video Ini

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

2. Kapan Waktu yang Tepat untuk Menjual atau Menyimpan?

Idealnya, semua saham harus dibeli dengan rencana yang sudah ada. Logikanya mirip dengan memiliki cetak biru sebelum membangun rumah. Ini memberi tahu Anda seperti apa rumah setelah membangunnya.

Investor yang lebih suka mengakumulasi saham untuk jangka panjang mencari saham bagus yang menghasilkan pertumbuhan penjualan, pendapatan, dan arus kas yang konsisten, dan jika harganya terlalu rendah.

Jika Anda berpikir 'Saya Selalu Menjual pada Waktu yang Salah'

Banyak orang membeli saham, berharap sahamnya naik. Saham dianggap sebagai "investasi" yang baik jika harga naik lebih tinggi dan lebih cepat.

Hal ini telah menarik banyak orang ke dalam perdagangan saham dan berspekulasi karena mereka menginginkan uang cepat.

Ini keliru untuk percaya bahwa saham akan selalu naik. Lebih realistis mengharapkan harga naik, turun atau bahkan miring.

Pasar saham telah bergejolak, masih, dan akan terjadi di masa depan. Jadi, mengapa tidak menerimanya?.

Jika Anda membeli saham dengan harapan naik tetapi tidak, Anda akan kecewa dan memutuskan bahwa investasi saham berisiko.

Untuk mempersiapkan semua kemungkinan, sebelum membeli saham, coba jawab pertanyaan-pertanyaan ini:

Mengapa Anda ingin membeli saham?

Apakah Anda ingin memiliki saham untuk jangka panjang atau selamanya?

 

3 dari 3 halaman

3. Keuntungan Perdagangan vs Pendapatan Dividen

Banyak yang senang membeli saham seharga dengan keuntungan perdagangan 10 persen. Orang yang mendapat 10 persen dalam 10 menit sering dianggap sebagai investor yang lebih baik daripada orang yang menghasilkan ini dalam satu tahun.

Tetapi beberapa investor tidak aktif membeli dan menjual saham. Mereka melakukan sedikit, tetapi dihitung, transaksi di pasar saham. Investasi ini memberikan pendapatan dividen reguler ke akun pialang tanpa aktivitas di pihak mereka.

Hal ini umum di antara investor dividen di seluruh dunia dan siapa pun yang memiliki logika dan matematika sekolah dasar dapat melakukan ini, ini bukan ilmu roket.

Lantas, kenapa tidak fokus menjual saham demi keuntungan? Tidak perlu menjual saham jika itu adalah aset yang bagus. Mengapa membunuh angsa yang bertelur emas setiap hari?

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

  • Investasi adalah penanaman uang atau modal dalam suatu perusahaan atau proyek untuk tujuan memperoleh keuntungan.

    Investasi

  • Saham adalah hak yang dimiliki orang (pemegang saham) terhadap perusahaan berkat penyerahan bagian modal sehingga dianggap berbagai dalam pe

    Saham

  • tips investasi