Sukses

Erick Thohir Komitmen Tak Sembarang Berikan Vaksin Covid-19

Menteri BUMN Erick Thohir menyatakan, pemerintah terus berupaya melakukan tugas luar biasa dalam penanganan Covid-19, khususnya memproduksi vaksin Covid-19.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri BUMN Erick Thohir menyatakan, pemerintah terus berupaya melakukan tugas luar biasa dalam penanganan Covid-19. Hasilnya, melihat tren dengan bukti data dan fakta, ia mengatakan penanganan pandemi di Indonesia semakin hari semakin baik.

"Tingkat kesembuhan kita dibandingkan tingkat kesembuhan dunia, kita jauh lebih baik. Memang ada hal yang sangat sensitif, yaitu tingkat daripada fatality atau kematian kita masih tinggi dibandingkan dunia," kata Erick dalam sesi teleconference, Sabtu (21/11/2020).

Oleh karena itu, ia menambahkan, pemerintah terus bekerja keras lewat program Indonesia Sehat, Indonesia Bekerja dan Indonesia Tumbuh. Program Indonesia Sehat disebutnya jadi prioritas utama. Sala satunya mengenai program pengadaan vaksin Covid-19.

"Tetapi tentu seperti stigma Bapak Presiden (Jokowi) bahwa vaksinasi yang akan dilakukan di Indonesia pasti melakukan proses yang sangat hati-hati sesuai dengan standar WHO," tegasnya.

Dengan begitu, ia berkomitmen agar proses vaksinasi bisa berjalan dengan baik. Vaksinasi dinilainya bakal menekan angka penularan sekaligus memperkecil fatality rate atau angka kematian.

"Karena setiap hari tentu ada saja bapak yang kehilangan istrinya, anak yang kehilangan orang tuanya, dan tentu ini sesuatu yang sangat prihatin," ujar Erick Thohir.

"Keselamatan rakyat Indonesia jadi hal yang utama. Setelah itu tentu kalau kita bisa me-manage Covid-19 ini dengan baik, baru kita bicara tentunya ekonomi. Tidak bisa kebalik-balik," tandasnya.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Waspada, Oknum Pemerintah Bisa Jadi Makelar Vaksin Covid-19

Pengadaan vaksin Covid-19 yang dilakukan pemerintah kini tengah menyelesaikan uji klinik fase III. Rencananya, pemerintah akan mendistribusikan vaksin tersebut pada awal 2021 mendatang.

Menteri BUMN Erick Thohir belum lama ini menyoroti distribusi vaksin menjadi hal penting dalam penanganan Covid-19 dan pemulihan ekonomi nasional. Dia tak mau ada celah yang dimanfaatkan oknum untuk bertransaksi vaksin secara ilegal di pasar gelap alias black market.

Erick Thohir menegaskan, pengadaan vaksin covid-19 ini menyangkut nyawa manusia sehingga tidak bisa main-main. Jadi tingkat keamanannya harus benar-benar diperhatikan. Bahkan TNI/Polri nantinua akan ditugasi untuk mengawal langsung penyaluran demi menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.

"Dan ini juga menekankan kasus-kasus awal pada saat pandemi Covid-19, adanya black market APD, black market PCR. Nah kalau PCR, APD mungkin ya oke, tapi kalau (vaksin) ini kan nyawa manusia," tegas Erick Thohir beberapa waktu lalu.

Pengamat Kebijakan Publik Agus Pambagio pun mewanti-wanti bahwa penyaluran untuk vaksin ini harus dilakukan hati-hati. Sebab pengadaan vaksin menjadi tanggung jawab negara, jangan sampai ada segelintir orang yang ingin ambil keuntungan sendiri.

Agus menilai, pengadaan vaksin yang berada di lingkup industri obat memiliki kesamaan situasi dengan industri persenjataan. Kebutuhannya muncul saat ada krisis/konflik dan bermain di lingkup internasional, sehingga jumlah kebutuhannya besar.

"Sekarang bagaimana mencegah makelar, ini tergantung pemerintah. Karena makelarnya ada orang-orang pemerintah, pengusaha, jadi susah," seru Agus kepada Liputan6.com, Sabtu (21/11/2020).

Dia mengatakan, jika keterlibatan makelar sudah turun dalam pengadaan vaksin Covid-19, maka kemungkinan adanya barang palsu itu besar sekali.

"Itu yang saya sampaikan ke pemerintah bahwa harusnya dari awal itu peran dari Kementerian Luar Negeri, duta besar dari suatu negara bisa jadi raja farmasi dunia dan juga Badan POM-nya besar. Supaya hal semacam ini kita punya antisipasinya," imbuhnya.

"Kalau sekarang sudah sulit. Artinya pasar gelap vaksin Covid-19 pasti ada, makelar apalagi," Agus menandaskan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.