Sukses

Erick Thohir Tunjuk Prasetio jadi Direktur Keuangan Garuda Indonesia

Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) Garuda Indonesia akhirnya memutuskan pergantian salah satu direksi perusahaan.

Liputan6.com, Jakarta - Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA) akhirnya memutuskan pergantian susunan pengurus perusahaan.

Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra menuturkan pemegang saham sepakat untuk mengganti Direktur Keuangan perseroan kepada mantan Direktur Utama Perusahaan Umum Percetakan Uang Republik Indonesia (Peruri) Prasetio. Ia menggantikan posisi Fuad Rizal.

"Terjadi perubahan pengurus perseroan dimana Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko dari Pak Fuad Rizal digantikan oleh Pak Prasetio," ujar dia, Jumat (20/11/2020).

Sementara itu, Menteri BUMN Erick Thohir, sebagai perwakilan pemegang saham pemerintah masih mempertahankan posisi jajaran Komisaris Garuda Indonesia.

Dengan begitu, berikut jajaran Direksi Garuda Indonesia yang baru:

Direktur Utama : Irfan Setiaputra

Wakil Direktur Utama : Dony Oskaria

Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko : Prasetio

Direktur Operasi : Tumpal Manumpak Hutapea

Direktur Human Capital : Arya Perwira Adileksana

Direktur Teknik : Rahmat Hanafi

Direktur Layanan, Pengembangan Usaha, dan IT : Ade R. Susardi

Direktur Niaga dan Kargo : M. Rizal Pahlevi

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Meski Naik, Tingkat Keterisian Pesawat Garuda Indonesia masih di Bawah 50 Persen

Pemerintah akan mengkaji rencana penambahan kapasitas maksimal penumpang pesawat. Selama pandemi Covid-19, satu unit pesawat hanya diizinkan mengangkut 70 persen penumpang dari kapasitas.

Kendati demikian, PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk melaporkan, jumlah penumpang pesawatnya saat ini sebenarnya masih di bawah kapasitas kursi yang disediakan.

Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra mengatakan, meski angka penumpang di maskapainya cenderung mengalami kenaikan, tapi jumlah totalnya belum menyentuh 50 persen dari kapasitas yang disediakan.

"Pelan-pelan meningkat, tapi masih di bawah harapan. Masih di bawah 50 persen kapasitas sebelum Covid-19," kata Irfan kepada Liputan6.com, Kamis (12/11/2020).

Untuk saat ini, ia menyampaikan, Garuda Indonesia masih memantau permintaan tiket pesawat yang cenderung fluktuatif. Pihak maskapai akan menambah penerbangan pesawat jika pemesanan tiket mengalami peningkatan.

"Kita memonitor dinamika pemesanan tiket. Kalau mulai meningkat ya kita tambah penerbangan," ujar Irfan. 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.