Sukses

Realisasi Belanja Anggaran Kementerian PUPR Capai 73 Persen di November 2020

Realisasi belanja anggaran kementerian PUPR hingga pertengahan November 2020 yang mencapai 73 persen.

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melaporkan realisasi belanja anggaran instansi hingga pertengahan November 2020 yang mencapai 73 persen. Penyerapan tersebut tercatat lebih tinggi dibanding periode serupa tahun sebelumnya.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, pada 2020 anggaran belanja Kementerian PUPR mengalami realokasi dan refocussing program anggaran akibat Covid-19 sebesar Rp 44.5 Triliun, dari pagu semula Rp 120,21 triliun. Pagu kembali meningkat menjadi Rp 87,83 triliun karena luncuran Surat Berharga Syariah Negara (SBSN), percepatan loan, dan program pemulihan ekonomi nasional (PEN).

"Hingga 16 November 2020, realisasi keuangan Kementerian PUPR mencapai 73,05 persen dan realisasi fisik 75,02 persen. Progres ini lebih besar jika dibandingkan pada pertengahan November 2019, dimana realisasi keuangan sebesar 58,61 persen dan realisasi fisik 65,64 persen," jelasnya dalam keterangan tertulis, Rabu (18/11/2020).

Total anggaran di 2020 ini terdiri dari program reguler sebesar Rp 74,41 triliun dan program pembangunan infrastruktur dengan skema Padat Karya Tunai (PKT) melalui 16 program dengan anggaran sebesar Rp 13,42 triliun. Program tersebut diantaranya untuk pembangunan irigasi kecil, sanitasi, jalan produksi, dan rumah swadaya.

Khusus untuk program PKT dengan target penerima manfaat sebesar 638.990 orang, hingga pertengahan November 2020, realisasi belanja PKT mencapai Rp 12,20 triliun atau 90,93 persen, dengan serapan tenaga kerja 630.990 orang atau sekitar 98,7 persen.

Ditambahkan Menteri Basuki, untuk mendukung program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN), Kementerian PUPR mendapatkan anggaran tambahan sebesar Rp1,73 triliun berupa perluasan Program Padat Karya, yakni revitalisasi saluran drainase jalan nasional sepanjang 5.000 km dengan anggaran Rp 1 triliun.

"Anggaran tambahan tersebut juga untuk pembelian produk rakyat/UMKM sebesar Rp 362,47 miliar. Hingga saat ini progres pembelian produk rakyat berkisar 66,9 persen," ujarnya.

Pembelian produk rakyat tersebut terdiri dari material tambalan cepat mantap (CPHMA) sebanyak 100 ribu yon sebesar Rp 200 milar, Big Gun Sprinkler 250 unit sebesar Rp 3,75 miliar, pembelian karet petani sebanyak 11.338 ton, serta pembelian Resin Ester 790,42 ton.

Kemudian pengadaan alat Light Weight Deflectometer (LWD) 33 unit, modular RISHA (Rumah Instan Sederhana Sehat) sebanyak 4.700 unit senilai Rp 122,7 miliar, Modular RUSPIN (Rumah Unggul Sistem Panel Instan) 250 unit senilai Rp 6,04 miliar, serta pembelian Tandon Air dan Biodegester.

Tambahan anggaran untuk mendukung PEN tersebut, dikatakan Menteri Basuki juga dialokasikan dalam mendukung program prioritas nasional sebesar Rp 188,3 miliar, dan pengembangan lumbung pangan (food estate) serta kawasan industri sebesar Rp184,46 miliar.

"Untuk pengembangan food estate di lahan eks-Pengembangan Lahan Gambut (PLG) telah dimulai sejak akhir September 2020 dengan fokus pada rehabilitasi dan peningkatan saluran irigasi di Blok A Daerah Irigasi (DI) Dadahup sekitar 2.000 ha. Progresnya saat ini sudah 75,32 persen," terangnya.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Kementerian PUPR Siap Lelang 9 Ruas Jalan Tol

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) akan melelang 9 ruas jalan tol sepanjang 350 km siap dilelang pada tahun 2020 dengan total nilai investasi sekitar Rp 142,51 triliun.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan pembangunan jalan tol memiliki peran penting sebagai “backbone” dalam konektivitas antar wilayah dan efisiensi biaya logistik di Indonesia.

Oleh karena itu, percepatan pelaksanaan lelang sangat penting dalam mendukung pengembangan konektivitas dan aksesibilitas antar wilayah di Indonesia.

“Kita meyakini hanya dengan ketersediaan konektivitas yang lebih baik, maka investasi dan penciptaan lapangan kerja akan menjadi lebih baik,” kata dia dalam keterangannya, Minggu (15/11/2020).

Kesembilan jalan tol tersebut adalah ruas Kamal-Teluk-Naga-Rajeg sepanjang 39,20 km dengan investasi 18,51 triliun, Akses Patimban sepanjang 37,7 km senilai Rp 6,36 triliun, dan ruas Bogor-Serpong via Parung sepanjang 31,17 km dengan investasi sebesar Rp 8,95 triliun.

Selanjutnya ruas tol lain yang siap dilelang adalah ruas Sentul Selatan-Karawang Barat sepanjang 61,50 km dengan investasi Rp 15,20 triliun, ruas Semanan-Balaraja sepanjang 32,39 km senilai Rp 15,53 triliun, Harbour Toll Road Semarang sepanjang 21,03 km dengan investasi Rp 12,05 triliun.

3 dari 3 halaman

Ruas Tol

Kemudian ruas Cikunir-Karawaci sepanjang 40 km senilai Rp 26,15 triliun, ruas Tol Cikunir-Ulujami sepanjang 21,50 km dengan nilai investasi sebesar Rp 20,05 triliun dan ruas Gilimanuk - Mengwi sepanjang 95,51 km dengan investasi senilai Rp 19,71 triliun.

Dua ruas tol yang telah selesai lelang adalah ruas Jalan Tol Solo-Yogyakarta-NYIA (Kulonprogo) sepanjang 93,25 km dengan nilai investasi Rp 28,58 triliun dan ruas Yogyakarta-Bawen sepanjang 75,82 km dengan investasi sebesar Rp 14,2 triliun.

Sementara ruas tol yang sedang dalam proses lelang yakni ruas Gedebage-Tasikmalaya-Cilacap sepanjang 206,65 km dengan investasi Rp 57,59 triliun

Kementerian PUPR terus mendorong ketersediaan infrastruktur konektivitas dalam rangka mengurangi biaya logistik, memperlancar mobilitas serta meningkatkan daya saing bangsa.

Selama kurun waktu 2015-2019 total jalan tol beroperasi sepanjang 1.400 km. Selama 5 tahun kedepan, Kementerian PUPR menargetkan pembangunan jalan tol sepanjang 2.500 km.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.