Sukses

Dukung UMKM, Menteri Teten Apresiasi Kampanye #ParaWajahIndonesia

Lewat kampanye #ParaWajahIndonesia, Paragon mengajak masyarakat untuk turut menjadi pahlawan ekonomi.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mengapresiasi langkah PT Paragon Technology and Innovation yang menggaungkan kampanye #ParaWajahIndonesia.

Lewat kampanye itu, Paragon mengajak masyarakat untuk turut menjadi pahlawan ekonomi, utamanya di kala pandemi covid-19 untuk membantu perputaran ekonomi dalam negeri.

Hal ini sejalan dengan apa yang tengah digaungkan oleh pemerintah yakni Bangga Buatan Produk Indonesia. Dengan adanya kampanye Paragon ini dapat membantu pemerintah juga untuk meningkatkan perekonomian melalui UMKM.

“Saya sangat apresiasi setinggi-tingginya pada Paragon atas peluncuran kampanye ini. Tema ini keren sekali, apalagi saat ini kan kita sedang menghadapi pandemi, banyak UMKM yang mengalami penurunan omzet. Banyak yang terganggu keuangannya,” kata Teten Masduki dalam Konferensi Pers Kampanye #ParaWajahIndonesia secara virtual, Jumat (13/11/2020).

Untuk itu, Teten menilai bahwa UMKM perlu untuk segera dipulihkan. Dalam kesempatan yang sama, CEO Paragon Technology and Innovation, Salman Subakat menjelaskan program kampanye ini bertujuan untuk membangkitkan ekonomi tanah air agar lebih percaya diri dan kembali bangkit.

“Mengajak masyarakat untuk membeli produk UKM. Tidak sekedar itu, tapi benar-benar berkolaborasi. Mendampingi UKM untuk berkembang semaksimal mungkin,” kata Teten Masduki.

Saksikan video pilihan berikut ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Kemenkop UKM Gandeng Eaterview Promosikan UMKM Kuliner

Kementerian Koperasi dan UKM berkolaborasi dengan Eaterview untuk mempromosikan UMKM kuliner di Indonesia. Menteri Koperasi dan UKM Republik Indonesia, Teten Masduki, mengajak figur publik untuk membantu keberlangsungan hidup UMKM makanan dengan turut berpartisipasi di Eaterview.

“Program seperti Eaterview ini krusial dalam memetakan Local Champion UMKM di setiap daerah. Saya mengundang rekan-rekan public figure untuk berkenan endorse UMKM kuliner dan makanan di sekitar kita,” kata Teten, di Jakarta, Selasa (10/11/2020).

Kata Teten, seperti diketahui, tingkat kunjungan konsumen ke lokasi fisik gerai UMKM makanan mengalami penurunan di masa pandemi ini.

Oleh karena itu selain menggunakan pengaruh kuat dari para figur publik Eaterview juga mengutamakan penggunaan aplikasi pemesanan makanan, seperti GoFood, di setiap episodenya.

“Dengan begitu, misi utama untuk mempromosikan dan memulihkan omzet UMKM makanan diharapkan bisa tercapai sambil tetap menerapkan protokol sesuai adaptasi kebiasaan baru,” ujarnya,

Teten mengaku sangat apresiasi hadirnya aplikasi pemesanan makanan secara daring seperti di GoFood, Salah satu upaya mengakselerasi pemulihan ekonomi nasional adalah dengan membeli dari UMKM kita, salah satunya UMKM kuliner dan makanan.

Menurutnya berinovasi dan hadir dalam ekosistem digital jadi penting bagi UMKM untuk dapat tetap menjalankan kegiatan usaha dalam masa adaptasi kebiasaan baru ini, salah satunya dengan memanfaatkan platform e-commerce dan aplikasi pemesanan makanan secara daring.

Lantaran UMKM menjadi salah satu yang sangat terdampak akibat pandemi. Terbatasnya kegiatan usaha akibat pembatasan sosial dan adaptasi kebiasaan baru mengakibatkan penurunan omzet hingga mencapai 70 persen.

Penurunan terbesar dialami oleh UMKM yang mengandalkan toko fisik, penjualan langsung dan reseller. Salah satu sektor usaha yang terkena dampak hebat dari pandemi ini adalah penjual makanan.

Kebanyakan dari mereka merupakan tempat makan yang memegang peran penting di dunia kuliner Indonesia, yang terancam kehilangan pelanggan karena tidak adanya lalu-lalang pelanggan di sekitar tempat mereka berusaha atau tidak mempunyai teknik dan kemampuan pemasaran yang kuat di dunia digital untuk mempromosikan layanan pesan antar.

“Tak sedikit dari mereka yang sudah terpaksa gulung tikar. Bila tidak dibantu, dampak dari anjloknya UMKM ini akan sangat mendalam. Pemutusan hubungan kerja dan kredit macet tak bisa dihindari,” katanya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.