Sukses

Akhir Tahun jadi Momentum yang Tepat Membeli Emas, Ini Alasannya

Akhir 2020 menjadi momentum yang tepat untuk membeli emas.,

Liputan6.com, Jakarta - Direktur PT Solid Gold Berjangka, Dikki Soetopo melihat akhir tahun ini menjadi momentum yang tepat untuk membeli emas.

Hal ini seiring dengan terpilihnya Joe Biden sebagai Presiden AS ke 46. Menurut Dikki, kemenangan Biden membawa euforia tersendiri (Biden Effect). Dimana banyak hal yang dinantikan, baik oleh pelaku pasar maupun masyarakat pada umumnya.

Pertama, yakni terkait stimulus jumbo senilai USD 2 triliun. Disusul optimisme membaiknya hubungan dagang AS - China, serta sejumlah negara lain yang sempat diblok oleh AS pasca terpilihnya Biden.

Tak lama berselang, pada Senin (9/11) kemarin ada kabar mengenai Vaksin Covid-19 BioNTEch-Pfizer dikabarkan 90 persen efektif mengatasi virus covid-19.

“Berita ini membuat adanya aksi taking profit di emas,” kata Dikki kepada Liputan6.com, Selasa (10/11/2020).

Selain itu, momentum perayaan Diwali di India akan menjadi momen positif emas pada November ini. Dimana akan terjadi kenaikan permintaan emas di Asia.

“Lalu ditambah adanya window dressing di akhir tahun biasa pun ada aksi taking profit kembali di emas. Disambung dengan Januari effect sampai dengan Februari 2021 adanya perayaan Imlek,” jelas Dikki.

Dikki memperkirakan, akan ada volatil yang cukup lebar pada pergerakan emas jelang akhir tahun 2020 hingga awal 2021. “November Desember adalah waktu yang tepat untuk membeli emas, untuk menyimpan sampai 2021, khususnya sampai kuartal I-2021,” kata Dikki.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Awas, Harga Emas Bakal Anjlok hingga Sentuh Rp 914.340 per Gram

Harga emas dunia terjun bebas pada perdagangan Senin 9 NOvember 2020. Harga emas dunia berada di bawah level USD 1.900 per ounce. Harga emas di dalam negeri pun juga terpengaruh dan diperkriakan anjlok hingga Rp 914.340 per gram.

"Ada kemungkinan logam mulia per gram Rp 914.340 dengan asumsi harga emas terendah USD 1.809 dibagi 31,1 dikalikan Rp 14.000 ditambah Rp 100.000," jelas Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi, Selasa (10/11/2020).

Kendati begitu, Ibrahim masih melihat kemungkinan emas akan kembali pada level USD 2.000 per ounce meski tipis. “Kesempatan harga emas ke USD 2.000 (per ounce) ada tapi sangat tipis,” kata dia.

Sejumlah hal yang menyebabkan harga emas anjlok antara lain terkait suksesnya uji klinis tahap tiga dari vaksin Covid-19 yang dilakukan oleh perusahaan Amerika Serikat dengan BioNTech asal Jerman.

Ditambah, terpilihnya Joe Biden sebagai Presiden Amerika Serikat yang baru. Joe Biden ditetapkan sebagai pemenang Pemilihan Presiden (Pilpres) Amerika Serikat setelah mengalahkan Donald Trump.

Menurut Ibrahim, terpilihnya Biden akan mempererat hubungan Amerika Serikat dengan China. Bahkan, Biden diperkirakan akan melakukan kerjasama dengan China untuk penelitian mengenai virus Covid-19 di Wuhan.

"Dalam pemerintahan Joe Biden AS akan bekerjasama dengan China untuk penelitian covid-19 di Wuhan, stimulus besar kemungkinan terganjal kongres," kata dia.

Sentimen-sentimen tersebut akan membuat harga emas masih akan mengalami tekanan. 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.