Sukses

PTPP jadi Pelopor Penerapan Teknologi Building Information Modeling di Indonesia

PTPP menjadi perusahaan konstruksi pertama di Indonesia yang menerapkan Building Information Modeling (BIM) sejak 2015.

Liputan6.com, Jakarta - PT PP (Persero) Tbk telah mengimplementasikan berbagai standar terbaru di industri konstruksi tanah air. Dimulai dari menjadi pioneer dalam perolehan sertifikasi ISO 9001, kemudian Perseroan kembali melanjutkan kepemimpinannya dengan menginisiasi green movement di industri konstruksi Indonesia dengan menerapkan Green Constructions.

PTPP juga meraih sertifikasi Platinum Certified Green Building pertama di Indonesia untuk pembangunan Kantor Kementerian PUPR di Jakarta. Selain itu, Perseroan juga memperoleh 2 (dua) Rekor MURI atas pembangunan proyek Jembatan Holtekamp (Jembatan Yotefa) di Papua, 3 Rekor MURI atas pembangunan New Yogyakarta International Airport dan 3 Rekor MURI atas pembangunan Istora Papua.

Tidak hanya itu, Perseroan juga merupakan perusahaan BUMN pertama di Indonesia yang meluncurkan instrumen Surat Berharga Perpetual (SBP) atau dikenal dengan Perpetual Bond.

Di era digital ini, Perseroan berupaya untuk memulai gerakan kesadaran digitalisasi sebagai sendi dan cara kerja baru dunia konstruksi di Indonesia dengan menunjukkan kepemimpinannya dalam bidang teknologi. Perseroan menjadi perusahaan konstruksi pertama di Indonesia yang menerapkan Building Information Modeling (BIM) sejak 2015 dan menerapkan Enterprise Resource Planning (ERP) berbasis SAP di 2016.

“Untuk mewujudkan keseriusan Perseroan terhadap implementasi teknologi BIM di dunia konstruksi Indonesia, Perseroan juga menjadi pioneer dalam penyelenggaraan konferensi internasional yang membahas penerapan teknologi digital di industri konstruksi khususnya BIM," kata Corporate Secretary PTPP Yuyus Juarsa dalam keterangan tertulis di Jakarta, Sabtu (31/10/2020).

BIM merupakan seperangkat teknologi, proses, kebijakan yang seluruh prosesnya berjalan secara kolaborasi dan terintegrasi dalam sebuah model digital.

Penggunaan teknologi BIM memungkinkanpelaku yang terlibat dalam suatu proyek bekerja secara kolaborasi, mengoptimalkan produktivitas SDM dan kegiatan proyek secara cepat, tepat, akurat, efektif dan efisien selama proses umur siklus bangunan (building lifecycle).

Sehingga, dengan penerapan BIM ini akan membuat efisiensi yang sangat signifikan dari sisi biaya dan waktu pelaksanaan proyek, karena data desain (pra-konstruksi) menjadi sangat detail dan akurat.Saat ini, dunia bisnis mengalami era disrupsi dimana perusahaan startup dapat menumbangkan perusahaan yang telah lama berdiri.

Era disrupsi didorong oleh adanya perkembangan dunia digitaldimana sektor kontruksi merupakan salah satu sektor yang akan terkena dampak dari transformasi digitaltersebut. Namun, adopsi digital pada sektor konstruksi jauh lebih lambat dibandingkan dengan sektor lainnya.

Efisiensi biaya, produktivitas, peningkatan mutu dan akurasi waktu selalu menjadi tantangan dari tahun demi tahun dalam sektor konstruksi. Perseroan sebagai salah satu perusahaan konstruksi dan investasi terkemuka di Indonesia selalu melakukan kajian serta riset untuk mengatasi semua tantangan yang ada.

Perseroan memandang perlu diadakannya suatu transformasi menuju era konstruksi digitalsebagaimana yang telah diterapkan oleh beberapa negara maju, salah satunya adalah dengan penerapan implementasi teknologi BIM.

PTPPtelah mengimplementasikan teknologi BIM Level 2 sesuai dengan standar ISO : 19650 dimana Perseroan saat ini tengah melakukan proses full audit dan sertifikasi oleh Llyod International yang ditargetkan akan rampung pada bulan Desember mendatang. Perseroan telah melaksanakan implementasi BIM 3D & 4D terhadap proyek-proyek yang sedang dikerjakan. 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Proyek PTPP

Saat ini, Perseroan sedang dalam tahap pengembangan dan merealisasikan pilot project BIM 5D yang mengintegrasikan WBS, PPC dan LPS dalam salah satu pilot project untuk memenuhi standar ISO:19650.

Untuk memberikan manfaat maksimal penerapan BIM idealnya dilakukan seawal mungkin, yaitu sejak dari tahapan Pre-Design dan terus berlanjut ke tingkat detailnya menggunakan BIM di tahap-tahap selanjutnya, yaitu tahap schematic design, detail design, construction documentation, serta procurement & operation.

Data-data dari manufaktur idealnya juga mendukung dalam bank data BIM. Oleh sebab itu, pihak manufaktur dituntut terlibat dan berkontribusi dalam menyusun perpustakaan datanya.Perseroan sudah mulai menerapkan BIM sejak tahun 2015 di proyek-proyek yang dikerjakan oleh Perseoran, mulai dari Aceh hingga Papua, baik pada proyek gedung maupun infrastruktur.

Berikut merupakan contoh proyek-proyek Perseroan yang telah mengadaptasi implementasi teknologi BIM, antara lain proyek Istora Papua, Jalan Tol Manado-Bitung, Bendungan Pidekso, RDMP Balikpapan, Stadion Lukas Enembe, Menara BNI Pejompongan, Apartemen Springwood Serpong, Apartemen Pertamina RU V Balikpapan, Kantor Perwakilan Bank Indonesia Gorontalo.

Kemudian, Pengembangan Pelabuhan Sibolga, Jalan Tol Bakauheni-Terbanggi Besar, Jalan Tol Pandaan-Malang, New Yogyakarta International Airport, Jembatan Teluk Kendari, dsb.

Sementara itu, Perseroan juga tengah melakukan pengembangan dan implementasi konstruksi digital atas penggunaan program Augmented Reality (AR), Virtual Reality (VR) dan Mixed Reality (MR) agar relevan diterapkan dalam proses konstruksi era pandemic dimana dapat melaksanakan meeting kolaborasi dan koordinasi berbasiskan VR.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.