Sukses

Atmosfer Simpedes Merajut Sobat Ambyar: Keluarga, Musisi Papan Atas, Hingga Pecahkan Rekor MURI

Untuk mengenang perjalanan hidup The Godfather of Broken Heart, BRI mengundang seluruh Sobat Ambyar di Indonesia untuk konser bareng menyanyikan lagi Didi Kempot secara daring.

Liputan6.com, Jakarta Lima bulan yang lalu, Indonesia berduka karena kehilangan sosok yang menjadi panutan para seniman di Tanah Air. Ya, Didi Kempot sang legenda musik campursari ini berhasil merebut hati generasi muda Nusantara dengan menghadirkan lagu-lagu yang mengena di hati.

Untuk mengenang perjalanan hidup The Godfather of Broken Heart, BRI pun mengundang seluruh Sobat Ambyar di Indonesia untuk konser bareng menyanyikan lagi Didi Kempot secara daring.

Hasilnya, puluhan ribu pasang mata dari seluruh Indonesia menyaksikan acara Simpedes bertajuk Merajut Sobat Ambyar, Inspirasi Perjuangan Seorang Legenda lewat Vidio.com, Jumat (30/10). Nah kayak apa sih keseruan acara yang berlangsung selama lima jam ini? 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Hadirkan Keluarga Didi Kempot

Acara yang dimulai pukul 17.00 WIB ini dibuka dengan kehadiran keponakan Didi Kempot, Shuma Prada. Di kesempatan itu, Shuma hadir dan membawakan Pantai Klayar. Baru dimulai, atmosfer panggung ala konser Didi Kempot langsung terasa. 

Selain Shuma, BRI juga mendatangkan istri tercinta Didi, Saputri. Selama mendampingi Didi, wanita yang akrab disapa Putri ini mengaku bahwa Didi adalah sosok pria yang rendah hati dan bertanggungjawab. Didi, kata Putri, tak pernah mengeluh dengan semua kondisi yang dihadapinya. 

"Saya melihat beliau apa adanya, dari nol sampai sekarang masih dengan pembawaannya yang santai. Dia tidak merasakan jadi orang hebat. Beliau mau kemauan, kalau ada kegagalan, dia tidak akan menyerah. Gimana supaya tidak gagal dan berusaha sampai titik keberhasilan," kata Putri. 

Kesan rendah hati terhadap Didi,  juga datang dari orang yang bertanggungjawab pada Didi Kempot (DK) Management, Yan Vellia. Menurut Yan, Didi adalah pribadi yang down to earth. Setelah kepergian Didi, Yan mengaku bakal meneruskan DK Management dan tim pengiring musiknya, yaitu band Lare Jawi. 

Bersama dengan Lare Jawi, Yan yang juga istri kedua Didi tampil bersama buah hatinya, Saka. Dengan suara nan lembut, Saka dan Yan menyanyikan lagu berjudul Bapak, diiringi alunan merdu biola. 

Tak ketinggalan Staso juga naik ke atas panggung Simpedes BRI. Penampilan sederhana anak tercinta Didi-Putri itu melantunkan lagu favorit sang ayah berjudul Cidro. 

3 dari 4 halaman

Sosok Didi di Mata Musisi Tanah Air

Dengan digelarnya acara ini, tak sedikit dari musisi yang hadir merasa bersyukur karena mereka dapat kembali mengenang Didi dengan menyanyikan karya-karyanya. Judika misalnya, penyanyi yang siap duet dengan Didi sebelum sang legenda menghembuskan napas terakhirnya. 

"Salah satu yang aku ingat, kami punya pilot project nyanyi lagu Banyu Langit. Tapi memang waktunya Tuhan nggak ada yang tahu. Beliau adalah sosok inspiratif dan konsistensinya di musik campursari nggak perlu lagi dipertanyakan lagi. Dia adalah pejuang musik Indonesia yang rendah hati, nggak memilah kasta atas atau bawah," ujar Judika. 

Meski tak sempat sepanggung, namun di panggung Simpedes BRI ini, Judika akhirnya melantunkan Banyu Langit. Suara khas Judika ditambah lirik mengena yang diciptakan Didi tentang makna kerinduan, semakin mengingatkan Sobat Ambyar bahwa lagu-lagunya dapat terus dikenang.

Tak hanya Judika, penyanyi cantik Tiara Andini pun bahkan punya kesan mendalam pada pria yang akrab disapanya dengan panggilan Pakde. Menurut Tiara, penyanyi bernama lahir Dionisius Prasetyo itu adalah sosok yang sangat baik hati. 

"Beliau sangat merendah, sangat membumi, aku suka banget sama karya-karyanya. Aku merasa berutang budi banget karena aku viral karena lagu Pakde. Berkat lagu Pakde, aku bisa jadi seperti sekarang," kata penyanyi berusia 19 tahun itu. 

Tak ketinggalan, gambaran mengenai sosok Didi di mata Sobat Ambyar, Arief. Menurutnya, lagu-lagu Didi sangat relate dengan kehidupan banyak orang. "Dia adalah performer lengkap. Suaranya, liriknya ketika saya mendengarkan itu memang layak menemani di setiap zaman, terutama kami para sad boys dengan lagu Pamer Bojo-nya," kata Arief. 

4 dari 4 halaman

Nyanyi Bareng dan Pecahkan Rekor MURI

Selain Judika, Tiara, Staso, Yan, dan Saka, Shuma, dan Ardha, musisi lain juga ikut menyemarakkan panggung Simpedes BRI. Mulai dari Aviwkila, Tri Suaka, Rumah Musik Harry Roesli, dan Angklung New Carehal Malioboro. 

Makin malam, para penonton virtual yang menyaksikan acara ini makin tak sabar untuk 'konser' dan memecahkan rekor MURI. Ya, Sobat Ambyar dari seluruh Tanah Air dengan penuh semangat nyanyi lagu terpopuler Didi, Pamer Bojo bersama Tiara. 

Lagu itu dinyanyikan bersama 3333 audiens via Zoom. Meski tak saling bertatap, namun terlihat jelas wajah-wajah Sobat Ambyar yang bernyanyi sepenuh hati. Bahkan menariknya, tak sedikit yang ikut berjoget saat live berlangsung. Seru! 

Nah itulah gambaran atmosfer acara yang digelar BRI malam ini. Di mata para penggemar dan keluarganya, Didi meninggalkan kesan yang mendalam. Di balik popularitasnya, Didi jauh dari kesan orang terpopuler atau musisi papan atas. Didi adalah pria yang rendah hati. 

Meski raganya tak lagi muncul di tengah Sobat Ambyar, namun karyanya akan selalu ada. Lagu-lagu Didi diharapkan tetap melekat di hati dan tak habis dimakan zaman. 

 

 

(*)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.