Sukses

Lagi, Boeing Bakal PHK 7.000 Karyawan Imbas Pandemi

Boeing mencatatkan kerugian USD 354 miliar selama 3 bulan hingga 30 September.

Liputan6.com, Jakarta - Produsen pesawat asal Amerika Serikat (AS) Boeing dilaporkan akan melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) lagi. Kali ini, sekitar 7.000 karyawan akan kena PHK imbas pandemi Covid-19 yang menurunkan kinerja perusahaan.

Mengutip laman BBC, Jumat (30/10/2020), sebelumnya, Boeing juga sudah melakukan pemangkasan karyawan besar-besaran. Akhir tahun 2021 nanti, pekerja Boeing diproyeksi hanya berjumlah 130.000 orang saja, turun 20 persen dari jumlah awal yaitu 160.000 orang.

Perusahaan mencatatkan kerugian USD 354 miliar selama 3 bulan hingga 30 September. Dilaporkan, pendapatannya turun 30 persen dalam 9 bulan pertama tahun ini menjadi USD 42 miliar.

Namun, Boeing menegaskan ekspektasinya terhadap pengiriman Boeing 737 Max AS, yang rencananya bakal dilanjutkan sebelum akhir tahun, meskipun dengan tingkat produksi yang sangat berkurang.

Boeing dilaporkan tengah memproses sertifikasi ketat dan validasi penerbangan yang dilakukan oleh regulator AS, Kanada dan Uni Eropa. Pesawat tersebut sekarang telah menyelesaikan sekitar 1.400 penerbangan uji coba dan lebih dari 3.000 jam terbang.

Adapun, armada tersebut telah dilarang terbang sejak Maret 2019 setelah 346 orang tewas dalam 2 kecelakaan udara terpisah.

Pandemi Covid-19 diakui menambah krisis, menyebabkan penurunan besar dalam perjalanan udara, mendorong maskapai penerbangan besar ke ambang kebangkrutan dan memaksa Boeing untuk memangkas staf dan membatalkan rencana untuk pesawat baru.

 

Saksikan video pilihan berikut ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Program Luar Angkasa

Boeing mengumumkan pengurangan pekerjaan 10 persen di musim semi ini dan memperingatkan kemungkinan pemotongan yang lebih. Boeing juga memprediksi, pariwisata bakal kembali seperti semula pada 2023 kelak.

Presiden dan CEO Boeing Dave Calhoun mengatakan, pandemi terus menambah tekanan pada bisnis.

"Portofolio kami yang beragam, termasuk layanan pemerintah kami, program pertahanan dan luar angkasa, terus memberikan stabilitas bagi kami saat kami beradaptasi dan membangun kembali sisi lain dari pandemi," ujar Calhoun.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.