Sukses

Pemerintah Garap Lumbung Pangan Baru 60 Ribu Ha di Sumatera Utara

Lahan potensial pengembangan food estate di Sumatera Utara seluas 60 ribu ha ini membentang di 4 kabupaten.

Liputan6.com, Jakarta Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menyiapkan sistem irigasi dan jalan akses untuk mendukung program pengembangan food estate sebagai lumbung pangan baru di Kalimantan Tengah. Serta pusat pengembangan hortikultura di Kabupaten Humbang Hasundutan (Humbahas), Sumatera Utara.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan, lahan potensial pengembangan food estate di Sumatera Utara seluas 60 ribu ha ini membentang di 4 kabupaten. Yakni, Kabupaten Humbang Hasundutan, Tapanuli Utara, Tapanuli Tengah, dan Pakpak Bharat.

"Sebagai tahap awal pembangunan food estate seluas 30 ribu ha digunakan untuk tanaman holtikultura seperti kentang, bawang merah, dan bawang putih," kata Jokowi dalam keterangan tertulis, Rabu (28/10/2020).

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono menyatakan, kunci dari program pengembangan food estate adalah ketersediaan air untuk irigasi, bersamaan dengan teknologi pertaniannya.

Sinergi perencanaan infrastruktur irigasi dan pertanian yang dilakukan antara Kementerian PUPR bersama Kementerian Pertanian bertujuan untuk mengembangkan food estate yang modern dan terintegrasi dari hulu ke hilir.

"Kita memang fokusnya untuk menyiapkan food estate yang modern, sehingga nantinya tidak hanya dimanfaatkan saat produksi tetapi juga pasca produksi," ujar Menteri Basuki.

Pembangunan infrastruktur PUPR untuk pengembangan Food Estate Humbahas dilakukan secara bertahap mulai 2020-2023. Meliputi bidang sumber daya air (SDA) dengan total anggaran Rp 406,9 miliar, dan konektivitas sebesar Rp 619,1 miliar.

Anggaran untuk infrastruktur SDA pada 2020 ini sebesar Rp 17,7 miliar. Dana tersebut digunakan untuk penyediaan reservoir air baku untuk lahan hortikultura seluas 200 ha senilai Rp 15 miliar, Survei Investigasi Desain (SID) air baku untuk Blok 2 seluas 1.000 ha senilai Rp 1,5 miliar, dan SID penyediaan irigasi hortikultura seluas 30 ribu ha senilai Rp 1,2 miliar.

Selanjutnya, untuk tahun anggaran 2021 meliputi lanjutan SID penyediaan irigasi hortikultura seluas 30 ribu ha dan penyediaan air baku bagi 1.000 Ha lahan hortikultura dengan anggaran Rp 126,2 miliar. Untuk tahun anggaran 2022 dan 2023 dikerjakan pengembangan jaringan irigasi hortikultura dengan anggaran Rp 263 Miliar untuk lahan seluas 30 ribu ha.

 

Tonton Video Ini

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Sumber Air

Direktur Jenderal Sumber Daya Air Kementerian PUPR Jarot Widyoko menjelaskan, sumber air prioritas untuk kawasan Food Estate Kabupaten Humbahas berasal dari 5 aliran sungai, yakni Sungai Aek Raru, Aek Pollung, Sitahetek, Rugi-Rugi, dan Sihatunggal.

Untuk penyiraman di lokasi tanam dengan memanfaatkan teknologi irigasi perpipaan big gun sprinkler yang dibuat di Bandung berbasis Usaha Kecil Mikro Menengah (UMKM).

"Tahun ini kita mengadakan big gun sprinkler sebanyak 250 unit yang melibatkan 17 UMKM di Bandung. Untuk 1 sprinkler terdiri dari 64 komponen, sehingga juga turut mendukung pemanfaatan produk lokal dalam rangka Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) terhadap dampak Pandemi Covid-19," terang Jarot.

Selain sumber daya air, Kementerian PUPR juga mendukung konektivitas menuju food estate berupa peningkatan kulitas jalan utama sepanjang 15,48 km, pembangunan jalan akses sepanjang 8,9 km ke lokasi pengembangan 1.000 ha, dan jembatan sepanjang 120 meter yang pengerjaannya dilakukan pada 2020-2021.

Dilanjutkan untuk tahun anggatan 2021-2022 berupa peningkatan kulitas jalan utama sepanjang 12,49 km, pembangunan jalan akses sepanjang 14,91 km, dan jembatan sepanjang 20 meter.

Peningkatan kulitas jalan utama sepanjang 16,1 km dan pembangunan jalan akses sepanjang 15,6 km juga dilakukan untuk mendukung pengembangan food estate seluas 3.000 ha, dan kebun raya 1.120 ha. Proses konstruksinya akan dilaksanakan pada 2022-2023.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.