Sukses

Penumpang Bus Tak Perlu Rapid Test saat Libur Panjang, Kecuali ke Bali

Masyarakat diimbau untuk menerapkan protokol kesehatan covid-19, minimal mematuhi 3M.

Liputan6.com, Jakarta - Menanggapi lonjakan pergerakan masyarakat jelang long weekend peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW, Kementerian Perhubungan menekankan tidak ada larangan untuk bepergian.

Namun sebagai catatan, masyarakat diimbau untuk menerapkan protokol kesehatan covid-19, minimal mematuhi 3M. Yaitu, menggunakan masker dengan benar, menjaga jarak hindari kerumunan, dan mencuci tangan pakai sabun atau cairan pembersih tangan dalam setiap kegiatan.

“Pemerintah tidak melarang masyarakat untuk bepergian, namun dengan catatan protokol kesehatan covid-19 harus ketat sekali,” ujar Dirjen Perhubungan Darat Budi Setiyadi dalam webinar Markplus Government Roundtable Series 2 : Peran Perhubungan dalam Pemulihan Ekonomi, Senin (26/10/2020).

Lebih lanjut, Budi juga menjelaskan untuk transportasi darat tidak diperlukan rapid test. Sehingga masyarakat tidak perlu panik. Namun, lagi, ia menekankan agar protokol kesehatan dipatuhi.

“Kalau menggunakan transportasi darat itu tidak menerapkan rapid test. Namun demikian, tidak berarti kami tidak sejalan dengan protokol kesehatan. Karena memang semua simpul transportasi darat, kami punya surat edaran menyangkut 3M,” kata BUdi.

Sementara, ada pengecualian untuk perjalanan menuju Bali yang harus menyertakan hasil rapid. Hal ini karena masih tingginya angka penularan covid-19 di Bali. Sehingga pemerintah setempat memberlakukan kebijakan untuk melampirkan hasil rapid saat hendak memasuki Bali.

“Tapi secara umum untuk yang menggunakan bus, kami tidak memberlakukan (rapid test),” pungkas dia.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Awas Macet, Jasa Marga Ramal Volume Kendaraan Keluar Jakarta Naik 21,7 Persen

PT Jasa Marga (Persero) Tbk memprediksi adanya peningkatan volume lalu lintas kendaraan yang meninggalkan Jakarta pada periode libur panjang cuti bersama Maulid Nabi Muhammad SAW 1412 H.

Corporate Communication & Community Development Group Head Jasa Marga Dwimawan Heru menjelaskan prediksi puncak volume lalu lintas (lalin) untuk arus mudik adalah pada hari Rabu tanggal 28 Oktober 2020 dan prediksi untuk puncak arus balik terjadi pada hari Minggu tanggal 1 November 2020.

Untuk mengantisipasi hal tersebut, Heru mengimbau pengguna jalan yang akan melakukan perjalanan, agar menghindari perjalanan saat puncak volume lalin untuk keamanan dan kenyamanan pengguna jalan.

“Khusus pada layanan di tempat istirahat, Jasa Marga mengoptimalkan layanan di berbagai fasilitas yang tersedia dengan penerapan physical distancing melalui pembatasan pengunjung dan kapasitas parkir maksimum 50 persen, sebagai pencegahan penyebaran Covid-19,” tambah Heru, Senin (26/10/2020).

Jasa Marga juga menyiagakan petugas operasional dan pos pengamanan serta bekerjasama dengan Kepolisian untuk melakukan rekayasa lalu lintas buka/tutup tempat istirahat saat terjadi antrean kendaraan.

“Kami mohon komitmen pengguna jalan untuk dapat disiplin protokol kesehatan dimanapun berada. Bawa bekal dari rumah dan pastikan BBM terisi penuh sebelum melakukan perjalanan. Jika harus mampir ke rest area untuk istirahat, kami imbau untuk tetap menggunakan masker, mencuci tangan dan jaga jarak, memilih untuk take away makanan dibandingkan makan di tempat, membawa peralatan ibadah pribadi dan tidak perlu berlama-lama di rest area,” jelas Heru.

Heru menambahkan, pastikan kendaraan maupun pengendara dalam keadaan prima, terutama dengan kondisi curah hujan yang tinggi akhir-akhir ini. Selain itu, pastikan saldo uang elektronik cukup serta patuhi rambu-rambu dan arahan petugas.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.