Sukses

Kemenhub Gandeng Dekranas Manfaatkan Potensi Tamarin untuk Membatik

Metode membatik dengan tamarin ini merupakan suatu inovasi baru yang sangat inovatif dan kreatif.

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Perhubungan melalui Dharma Wanita Persatuan Kementerian Perhubungan kembali menggelar kerjasama dengan Dewan Kerajinan Nasional (Dekranas) dengan menyelenggarakan pelatihan teknik membatik dengan tamarin atau bubuk asam jawa.

Pelatihan yang dilaksanakan di komplek JL. Widya Chandra Jakarta Selatan pada Sabtu 24 Oktober 2020 kemarin, dihadiri oleh 30 orang peserta yang memiliki minat dan bakat khusus dalam bidang seni dan kerajinan.

Penasihat Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kemenhub sekaligus Ketua Bidang Wirausaha Baru Dewan Kerajinan Nasional (Dekranas) Ibu Endang Budi Karya menyampaikan bahwa metode membatik dengan tamarin ini merupakan suatu inovasi baru yang sangat inovatif dan kreatif.

“Hari ini kami, Dharma Wanita Persatuan Kemenhub berkolaborasi dengan Dewan Kerajinan Nasional melakukan pelatihan membatik dan mewarnai batik dengan metode yang baru. Biasanya kita menggambar dengan lilin panas, sekarang kita lakukan dengan bahan dasar yang baru yaitu tamarin atau bubuk asam jawa. Ini merupakan hal baru yang sangat inovatif dan kreatif, karena dengan metode tamarin ini keistimewaannya kita dapat mewarnai berbagai warna dalam sekali motif batik,” tuturnya.

Prosesnya dimulai dari mengolah biji asam jawa menjadi bubuk halus, kemudian bubuk tamarin dicampur dengan sedikit minyak nabati (mentega atau minyak kelapa) diaduk hingga menjadi pasta sedikit kental, Baru kemudian digunakan untuk menggambar pola pada kain yang sudah disiapkan.

Setelah gambar pola sudah didinginkan dan dikeringkan, baru dimulai proses pewarnaan. Keistimewaannya dalam metode pewarnaan batik dengan tamarin ini adalah dapat mewarnai dengan berbagai warna dalam sekali motif. Proses pewarnaan ini dilakukan dengan mempergunakan kuas ukuran yang beragam dari ukuran kecil sampai sedang.

Harapannya, para peserta yang sudah diberi pelatihan pada hari ini dapat meneruskan ilmunya , memberikan pelatihan kepada anggota DWP Kementerian Perhubungan lainnya. Pelatihan ini turut dihadiri oleh Staf Ahli Dekranas, Bapak Wignyo Rahadi yang juga merupakan seorang perancang busana.

“Saya berharap agar teman-teman yang sudah mendapatkan ilmu hari ini, dapat meneruskan ilmunya kepada anggota DWP yang lain. Karena berlatih membuat batik merupakan salah satu upaya kita untuk mendukung pelestarian budaya asli indonesia,” tutup Endang Budi Karya.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Kemenhub Anggarkan Rp 215 Miliar untuk Tingkatkan Kinerja Industri Penerbangan

Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menyediakan beragam stimulus untuk menggairahkan industri penerbangan yang tertatih terhantam dampak Covid-19.

Stimulus atau keringanan yang diberikan berupa penghapusan Passenger Service Charge (PSC) serta penyediaan biaya kalibrasi navigasi. Untuk mempersiapkan bantuan ini, Kemenhub menggelontorkan dana hingga Rp 215 miliar, dengan rincian Rp 175 miliar untuk biaya penghapusan PSC atau airport tax dan Rp 40 miliar untuk biaya kalibrasi navigasi.

"Untuk PJP2U (Pelayanan Jasa Penumpang Pesawat Udara) sebesar Rp 175 miliar, untuk biaya kalibrasi navigasi sebesar Rp 40 miliar," kata Direktur Jenderal Perhubungan Udara Novie Riyanto dalam konferensi pers virtual, Kamis (22/10/2020).

Novie melanjutkan, merupakan biaya untuk mengoperasikan pesawat udara yang dilengkapi peralatan khusus yang dilakukan badan navigasi untuk menjamin peralatan take off-landing pengontrolan radar navigasi dan lighting sistem semuanya beroperasi sesuai persyaratan sehingga keselamatan penerbangan terjamin.

Dia melanjutkan, subsidi untuk Airnav, Angkasa Pura I dan Angkasa Pura II dengan lebih dari 30 bandara akan sangat signifikan karena bisa menghabiskan Rp 100 miliar per tahunnya.

"Sehingga dalam waktu yang masih 2 bulan kedepan masih bisa kita lakukan. Kalau tahun depan Covid-19 belum mereda. Program ini bisa kami lanjutkan," katanya.

Untuk selanjutnya, Novie memastikan pemerintah bakal memberikan stimulus kepada operator dan penumpang di industri penerbangan dengan jenis yang lebih beragam, misalnya terkait biaya parkir pesawat.

"Kemarin banyak sekali pesawat diparkir, ini kan, bisa menjadi hambatan bisnis penerbangan karena armada nggak bisa bergerak, pesawat kita ada ribuan. Semua harus diparkir dirawat ke depan kita akan membuka kemungkinan lebih dalam lagi apabila dibutuhkan," jelasnya. 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.