Sukses

Setahun Pimpin Kementerian BUMN, Erick Thohir Masih Punya Banyak PR

Erick Thohir harus memiliki blue print yang jelas dalam menentukan nasib BUMN. Tak lupa, ia juga harus mengajak serikat pekerja dalam penentuan kebijakan BUMN.

Liputan6.com, Jakarta - Hari ini, Jumat (23/10/2020), menteri-menteri Kabinet Indonesia Maju genap memasuki satu tahun masa kepemimpinannya. Tiap menteri memiliki ciri khas dalam menjalankan tugasnya, dan Menteri BUMN Erick Thohir menjadi salah satu menteri yang dikenal dengan gebrakan kebijakannya.

Kebijakan tersebut, menurut Pengamat BUMN Toto Pranoto, menunjukkan peningkatan kinerja yang cukup baik.

Terdapat perbaikan progress governance dari sisi penguatan kelembagaan jajaran direksi dan dewan komisaris, adanya strategi peningkatan value BUMN dengan model subholding dan klustering hingga penguatan daya saing dan upaya mengikutsertakan BUMN dalam kancah global.

"Dibalik itu, tentu harus ada yang ditingkatkan karena kinerja BUMN di 2020 ini buruk akibat efek pandemi Covid-19. Ada juga beberapa BUMN yang berkinerja buruk bahkan sebelum pandemi tiba, seperti Krakatau Steel, Garuda, holding PTPN, dan tentu saja bom waktu Jiwasraya," jelas Toto saat dihubungi, Jumat (23/10/2020).

Dihubungi terpisah, Direktur Eksekutif BUMN Institue Achmad Yunus membeberkan, belum ada kinerja spesial dari Erick Thohir dalam mengelola BUMN selain melakukan kebijakan yang tidak berdampak signifikan bagi BUMN.

"Seperti pergantian logo, menyeragamkan corporate value BUMN, mengganti direksi2 yang 'orang-orang Bu Rini (Menteri BUMN Kabinet Kerja)," pungkas Achmad saat dihubungi Liputan6.com, Jumat (23/10/2020).

Achmad juga mengkritisi sirkulasi kepemimpinan di BUMN yang hanya berganti orang, dari BUMN satu ke BUMN lainnya. Orang-orang titipan politik juga masih ditunjuk sebagai komisaris atau direksi di beberapa BUMN.

"Masih fokus pada penataan BUMN besar yang sebenarnya sudah berjalan baik. Merpati, Iglas, Inti, Krakatau Steel, dan BUMN lain yang butuh penanganan cepat dibiarkan begitu saja dengan berbagai kesulitan bunga pinjaman dan ketidakmampuan bersaing," ujarnya.

Oleh karenanya, Erick Thohir dinilai masih harus bekerja keras agar permasalahan di BUMN dapat segera selesai, terutama di tengah pandemi yang diakui memperburuk dan memparah keadaan.

 

Saksikan video pilihan berikut ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Selaras

Upaya perbaikan kinerja BUMN dinilai harus dilaksanakan selaras dengan tugas BUMN sebagai agent of development di era resesi. Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) 2020 sangat mengandalkan BUMN sebagai garda depan.

"Adalah tugas dan kewajiban Kementerian BUMN untuk mendorong implementasi kebijakan tersebut berjalan sesuai target. Jadi fungsi pengawasan, monitoring dan evaluasi harus dijalankan optimal," lanjut Toto.

Selain itu, Erick dinilai harus memiliki blue print yang jelas dalam menentukan nasib BUMN. Tak lupa, turut mengajak serikat pekerja dalam penentuan kebijakan BUMN dan menyelesaikan masalah BUMN kecil.

"Selesaikan permasalahan puluhan BUMN yg sudah tidak bisa bayar gaji pegawai, terlilit utang sana sini," kata Achmad.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.