Sukses

Simak, Cara Jitu Mengatur Keuangan di Tengah Pandemi

Masa pandemi Covid-19 merupakan waktu yang sulit bagi banyak orang. Entah itu dari faktor mental, apalagi finansial.

Liputan6.com, Jakarta - Masa pandemi Covid-19 merupakan waktu yang sulit bagi banyak orang. Entah itu dari faktor mental, apalagi finansial. Ribuan orang menjadi korban PHK karena ketidak sanggupan beberapa perusahaan untuk membuat banyak pengeluaran, akibat daya beli masyarakat yang lemah.

Tapi jika Anda menjadi orang yang beruntung karena kondisi finansial berkecukupan, maka Psikolog Bradley T.Clontz menyarankan untuk merefleksikan beberapa pertanyaan penting, seperti "Kenapa saya pantas memiliki kecukupan finansial, saat orang lain sedang mengalami krisis ekonomi ?".

Bradley, yang merupakan seorang professor psikologi di Creighton University, menyatakan bahwa pertanyaan tersebut berguna untuk memperilakukan uang sebagai alat daripada menjadi tolak ukur. 

Bradley beranggapan, bahwa menggunakan uang atau anggaran yang sekarang dimiliki dengan sebaik-baiknya secara tidak langsung dapat membantu dan menghargai kondisi krisis ekonomi orang lain.

Dikutip dari CNBC, Senin (26/10/2020), oleh karena itu, berikut ini beberapa saran, tentang bagaimana mengatur keuangan kamu di kala pandemi Covid-19: 

Mengerti Arti Uang bagi Kamu Sendiri

Sebuah studi tahun 2019, dari Applied Research in Quality of Life, mencoba menganalisa perspektif orang-orang akan kekayaan dan materialistis. Studi tersebut menemukan 2 kategori perspektif kekayaan, yaitu "Hapinnes Materialism", dimana kekayaan menghasilkan kehidupan bahagia atau "Succes Materialism", dimana bentuk kesuksesan bisa menjadi asal kebahagian

Dari hasil yang didapatkan, pandangan perspektif pertama  ternyata mempunyai pandangan yang cenderung bermasalah. Karena dari perspektif tersebut, seseorang akan cenderung berpuas-puasan akan kekayaanya. Karena mungkin orang tersebut berpendapat, bahwa dengan waktu dan tenaga yang terkuras, maka penting untuk memuaskan apa pun itu nafsu materialistisnya. Tetapi dengan perspektif "Succes Materialism", bisa membuat seseorang memikirkan kesehatan finansial jangka panjang. Karena individu dengan perspektif ini, biasanya akan cenderung untuk berusaha mencari kesuksesan dalam standar hidup. Dimana kesuksesan sebagai bentuk kebahagiaan.

Jadi, bijak dalam mengelola keuangan dan mengerti tujuan sebenarnya dari uang, bisa membantu mengapresiasi keberuntungan kamu dari orang - orang sekitar.

 

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Selanjutnya

Memberikan Bantuan

Sebuah laporan studi tahun 2017, dari Utah State University College of Science, menemukan bahwa "entah banyak atau sedikitnya uang seseorang, bagaimana cara individu menghabiskannya yang  dapat membuat orang tersebut berbahagia". Memberikan bantuan dana kepada yayasan, komunitas, ataupun orang-orang terdekat bisa membuat si pendonor lebih berbahagia akan tindakannya tersebut. Bahkan dari studi yang sama, juga menyatakan bahwa bahkan seseorang tidak perlu mengeluarkan dana besar untuk membantu orang agar merasakan kesenangan pribadi. Tapi luangkanlah waktu, tenaga dan pikiran kepada pihak-pihak yang membutuhkan, sudah cukup bisa memberikan rasa kesenangan sendiri.

Jangan Takut Berbicara tentang Uang

Tidak peduli berapa banyak uang yang dihasilkan, jangan pernah takut dan ragu untuk mendiskusikan keadaan finansial dan cara pengolahannya. Berbicara secara terbuka tentang keadaan finansial diri sendiri, bisa mengurangi rasa beban psikologi yang mungkin sedang dipanggul sekarang. Entah itu secara online, atau bertemu secara langsung dengan orang yang tepat, bisa membantu seorang individu dalam memanfaatkan keuangannya secara baik.

 

Reporter: Yoga Senjaya Putra

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.