Sukses

Laporan SOFI: 660 Juta Penduduk Dunia Mengalami Kelaparan

Diperkirakan 2 miliar orang di dunia bahkan tidak memiliki akses untuk mendapatkan makanan bergizi pada tahun mendatang.

Liputan6.com, Jakarta Isu ketahanan pangan menjadi permasalahan yang sangat penting untuk ditangani dunia pada saat ini. Apalagi, menurut laporan Food Security And Nutrition In The World hampir 660 juta orang mengalami kelaparan.

"Dan itu hampir setara dengan total jumlah penduduk di benua negara Eropa itu sendiri," kata Impact Measurement and Management Consultant at UNDP, Cindy Colondam dalam sebuah diskusi di Jakarta, Minggu (18/10/2020).

Dia menekankan, jika terus menerus dibiarkan maka dalam lima tahun jumlah orang kelaparan bisa meningkat sebanyak 60 juta orang lagi.

Mempertimbangkan orang yang telah kena dampak kerawanan pangan, diperkirakan 2 miliar orang di dunia bahkan tidak memiliki akses untuk mendapatkan makanan bergizi pada tahun mendatang.

"Dan ini juga setara hampir seperempat dari jumlah penduduk dunia," imbuh dia.

Dengan adanya pandemi Covid-19, jumlah orang kekurangan gizi juga diperkirakan dapat menambah antara 83 juta hingga 132 juta orang. Hal ini tidak lepas dari banyaknya tantangan di Indonesia mengenai ketahanan pangan.

Salah satunya kendala sumber daya alam dampak perubahan iklim global dan juga ketidakseimbangan produksi pangan antar wilayah.

Dia mencontohkan di Nusa Manggala. Di daerah tersebut terdapat 8 pulau terluar di Indonesia dan beberapa kepulauan di situ masih bergantung sekali kepada pengiriman beras bersubsidi dari pemerintah.

"Tetapi karena keterbatasan infrastruktur dan cuaca yang tidak bisa diprediksi sangat dipengaruhi oleh perubahan iklim sering sekali pengiriman tersebut terlambat. Dan teman-teman bisa lihat bahwa isu perubahan iklim itu sangat mempengaruhi ketahanan pangan apalagi kalau kita bisa lihat satu pulau di mana Kalau kita lihat satu negara," tandas dia.

Reporter: Dwi Aditya Putra

Sumber: Merdeka.com

Saksikan video di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Bukan Donald Trump, Pemenang Nobel Perdamaian 2020 Diraih World Food Programme

World Food Programme (Badan Pangan Dunia) menjadi pemenang Nobel Perdamaian 2020, bukan Preisden AS Donald Trump seperti kabar yang beredar sebelumnya. Badan PBB tersebut dinilai berhasil menolong 1 juta orang dari kelaparan pada 2019. 

Pihak Nobel berkata WFP merupakan versi modern dari konferensi perdamaian. WFP dianggap sukses menolong banyak orang serta menjadi koordinator negara-negara PBB untuk terlibat melawan kelaparan.

WFP juga dianggap berhasil menyetop penggunaan kelaparan sebagai senjata perang. 

"Dengan penghargaan ini, Nobel berharap bisa menarik perhatian dunia kepada jutaan orang yang menghadapi kelaparan. World Food Programme memainkan peran kunci dalam kooperasi multilateral untuk memastikan keamanan pangan sebagai instrumen perdamaian," ujar komite Nobel, Jumat (9/10/2020).

Komite Nobel berkata memberantas kelaparan merupakan salah satu Sustainable Development Goals (SGDs) PBB, dan WFP merupakan instrumen utama untuk mewujudkan tujuan tersebut. 

Kinerja WFP yang ikut disorot Nobel adalah di negara-negara yang dilanda konflik, seperti Yaman, Nigeria, Burkina Faso, dan Kongo. 

Di tengah pandemi COVID-19, komite Nobel turut memuji semangat WFP untuk memastikan pangan tetap aman.

"Kinerja WFP untuk umat manusia adalah usaha yang semua negara di dunia seharusnya dapat endorse dan dukung," ucap komite Nobel. 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.