Sukses

Tim Riset Uji Klinis Covid-19: 70 Persen Penduduk Indonesia Harus Divaksin

Penggunaan vaksin Covid-19 baru akan efektif jika disuntikan kepada 70 persen penduduk Indonesia.

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Tim Riset Uji Klinis Vaksin Covid-19, Kusnandi Rusmil mengatakan penggunaan vaksin Covid-19 baru akan efektif jika disuntikan kepada 70 persen penduduk Indonesia. Sehingga 30 persen penduduk lainnya akan jadi kebal secara alami dari virus corona.

"Untuk suntik vaksin kalau mau efektif 70 persen jumlah penduduk itu divaksin dan 30 persen itu kebal," kata Kusnandi dalam Webinar Nasional Program Promotif dan Preventif BPJS Ketenagakerjaan Tahun 2020, Jakarta, Selasa (13/10).

Hanya saja, dalam penyuntikan vaksin tersebut tidak bisa dilakukan dalam waktu dekat dan serentak. Keterbatasan Indonesia dalam mendapatkan vaksin yang dijadwalkan tiba bulan depan membuat vaksinasi hanya diprioritaskan kepada kalangan dan zona tertentu.

"Kita dalam waktu dekat tidak bisa begitu (vaksinasi massal) dan di kita mau melakukan (vaksinasi) di daerah tinggi (kasus penyebaran virus)," tutur Kusnandi.

Sehingga, penting sekali bagi semua masyarakat baik yang mendapatkan vaksinasi atau tidak untuk tetap menerapkan protokol kesehatan pencegahan dan penyebaran Covid-19. Melakukan 3 M yakni menggunakan masker, mencuci tangan dan menjaga jarak aman.

"Kita tetap harus melakukan 3M ditambah olahraga dan menjaga kesehatan," kata dia.

Sebab, dia menegaskan, virus corona usianya baru 10 bulan sejak ditemukan namun telah menginfeksi 20 juta orang di dunia. Sehingga meski vaksinnya telah ditemukan, tetap saja harus disiplin menjalankan protokol kesehatan.

Reporter: Anisyah Al Faqir

Sumber: Merdeka.com

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Indonesia Butuh 320 Juta Dosis Vaksin Covid-19

Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) Airlangga Hartarto menjelaskan, kebutuhan vaksin Covid-19 di Indonesia mencapai 320 juta double dose. Vaksin double dose merupakan vaksinasi yang dilakukan dua kali untuk satu orang.

"Berdasarkan vaksin yang ada perlu 2 dose yaitu 320 juta," kata Airlangga di Graha BNPB, Jakarta Timur, Senin (12/10).

Airlangga merincikan kebutuhan vaksinasi untuk garda terdepan sebanyak 3,5 juta dosis. Terdiri dari tenaga medis, TNI dan Polri.

Lalu, 5 juta dosis untuk tokoh masyarakat, tokoh agama dan perangkat daerah. Sebanyak 4,3 juta dosis untuk tenaga pendidik yang bekerja di TK, Paud, SD, SMP, SMA, perguruan tinggi negeri dan swasta.

Kemudian 2,3 juta dosis untuk aparat pemerintah pusat dan daerah. Sebanyak 96 juta dosis untuk penerima Peserta Bantuan Iuran (PBI) BPJS Kesehatan.

Sedangkan untuk masyarakat usia 19-59 tahun sebanyak 160 juta dosis vaksin Covid-19.

3 dari 3 halaman

MoU dengan Produsen

Untuk kebutuhan tersebut pemerintah sedang dalam proses membuat nota kesepahaman (MoU) dengan beberapa produsen vaksin.

Selain, itu sejumlah perusahaan dalam negeri juga tengah menyiapkan vaksin sejenis untuk keperluan masyarakat yang melakukan vaksin mandiri.

"Beberapa perusahaan juga menyiapkan kerja sama untuk pengadaan vaksin mandiri," kata dia.

Sebab, Pemerintah tidak bisa sekaligus memberikan vaksin secara serentak kepada 270 juta penduduk Indonesia. Sehingga disediakan peluang untuk melakukan vaksinasi mandiri. 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.