Sukses

Desa Bisa Jadi Kekuatan untuk Pulihkan Ekonomi

Duta Besar Malaysiauntuk Indonesia Zainal Abidin Bakar mengakui, produk-produk desa di Indonesia memiliki kualitas yang baik.

Liputan6.com, Jakarta - Desa bisa menjadi kekuatan sebuah negara menuju pemulihan ekonomi pasca pandemi Covid-19. Alasannya, ekonomi di desacenderung lebih cepat untuk pulih.

Hal tersebut diungapkan oleh Wakil Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi, Budi Arie Setiadi bertemu Duta Besar Malaysia untuk Indonesia, Datuk Zainal Abidin Bakar. Pertemuan tersebut berlangsung di Kantor Kedutaan Besar Malaysia, Jakarta, Rabu (7/10/2020).

"Jadi memang untung sekali Indonesia punya desa. Sehingga bisa jadi kekuatan ekonomi pasca pandemi," ujarnya.

Menurut Budi Arie, pengembangan ekonomi desa harus mulai masuk ke dalam ekosistem digital. Menurutnya, lompatan ekonomi digital penting dilakukan untuk memperluas jangkauan pasar produk-produk desa.

"Pandemi covid-19 ini ada hikmahnya. Akibatnya masyarakat terbuka dengan digitalisasi. Masyarakat di kota juga jadi tau pentingnya (aplikasi) zoom misalnya, lebih hemat dan lebih produktif," ujarnya.

Sementara itu, Duta Besar Malaysiauntuk Indonesia Zainal Abidin Bakar mengakui, produk-produk desa di Indonesia memiliki kualitas yang baik. Namun, dia menyayangkan bahwa produk berkualitas tersebut tidak banyak dipasarkan di Malaysia.

"Saya lihat tas, sepatu dari kulit bagus-bagus. Saya pun beli juga," ungkapnya.

Saksikan video pilihan berikut ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Kelebihan Indonesia dan Malaysia

Dia menambahkan, Indonesia dan Malaysia memiliki kelebihan sendiri dalam bidang-bidang tertentu. Menurutnya, sistem kolaborasi akan saling menutupi kekurangan antar keduanya.

"Kita rasakan kita bisa membantu dalam bidang tertentu. Dalam hal tertentu Indonesia lebih maju, tapi kita rasa kita bisa bantu di sektor lain," terangnya.

Sebagai informasi, turut hadir dalam pertemuan tersebut, Dirjen Pengembangan Kawasan Transmigrasi (PKTrans), R Hari Pramudiono; Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan, Pendidikan dan Pelatihan, dan Informasi (Balilatfo), Eko Sri Haryanto, Staf Ahil Hubungan Lembaga, Suprapedi, dan; Staf Khusus Wakil Menteri, Daniel Hutagalung.

Reporter: Sulaeman

Sumber: Merdeka.com

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.