Sukses

Antisipasi Cuaca Ekstrem, KAI Bandung Jaga 44 Titik Rawan Bencana Alam

Setiap hari terdapat pengecekan dari petugas pemeriksa jalan yang berjalan kaki atau berkendara di atas rel kereta api.

Liputan6.com, Jakarta - PT Kereta Api Indonesia Daerah Operasi (PT KAI Daop) 2 Bandung menyiagakan 250 petugas untuk menjaga 44 titik rawan bencana alam. Berdasarkan data yang dimiliki oleh perusahaan kereta api itu daerah rawan bencana berupa amblesan, longsoran dan banjir.

Juru bicara PT KAI Daop 2 Bandung Noxy Citrea menjelaskan, rincian jalur kereta rawan terjadi bencana alam itu adalah rawan banjir terdapat lima titik, longsor 24 titik dan amblasan ada 15 titik. Seluruhnya akan dijaga selama 24 jam oleh petugas daerah rawan (PDR) dan flying gank (regu siaga).

"Daerah yang rawan bencana banjir diantaranya di daerah Cicalengka dan Rancaekek. Daerah yang rawan longsor dan amblas itu ada di daerah pegunungan, seperti daerah Nagrek, Cipeundeuy hingga Tasikmalaya," ujar Noxy dalam keterangan tertulis, Selasa (6/10/2020).

Noxy mengatakan dua tim tersebut dikerahkan guna memberikan jaminan keamanan dan keselamatan bagi operasional kereta api. Khususn tim flying gank disiagakan untuk bertindak cepat menangani gangguan di lintas.

Selain itu ucap Noxy, juga terdapat alat berat seperti eskavator yang ditempatkan di Stasiun Bumiwaluya akan bergerak apabila ada longsoran. PT KAI Daop 2 Bandung juga telah menyiapkan alat material untuk siaga (AMUS) guna mempercepat penanganan jika terjadi bencana alam yg mengganggu perjalanan.

"Amus berupa batu balas atau kricak, bantalan rel, pasir dan sebagainya yang berguna apabila ada rintang jalan yang mengganggu operasional kereta api," tukas Noxy.

 

Saksikan video pilihan berikut ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Cek dengan Jalan Kaki

Noxy menjelaskan setiap hari terdapat pengecekan dari petugas pemeriksa jalan yang berjalan kaki atau berkendara di atas rel dari stasiun satu ke stasiun. Tugasnya memeriksa secara detail kondisi jalur kereta yang dilaluinya, seperti kelayakan rel dan mengencangkan baut.

Hal lainnya yang rutin dilakukan petugas jalan jembatan meliputi perawatan prasarana mulai dari jalan rel, jembatan, persinyalan dan termasuk di dalamnya perbaikan saluran air yang berada di sekitar jalur kereta.

"Kami berharap dengan adanya upaya ini akan mampu menciptakan kondisi perjalanan kereta yang aman, selamat, nyaman untuk seluruh pelanggan kereta api," jelas Noxy.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.