Sukses

Aktivitas Penjualan Secara Digital Melonjak 480 Persen

jumlah UMKM Ultra mikro go online baru menyentuh sekitar 14,6 persen atau 9,4 juta dari jumlah UMKM Ultra mikro secara nasional.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G Plate mengatakan, terjadi peningkatan aktivitas penjualan secara digital sebesar 480 persen pada April 2020 jika dibandingkan dengan Januari 2020.

Dengan adanya pandemi covid-19 tidak sedikit pegiat usaha terdampak oleh pembatasan fisik dan sosial, karena masih berbasis pada usaha-usaha konvensional atau offline, atau usaha-usaha yang masih dilakukan melalui pendekatan secara fisik.

“Di saat bersamaan aktivitas perekonomian digital meningkat pesat pada April 2020. Penjualan daring meningkat 480 persen dibandingkan pada Januari 2020. Sedikit lebih dari satu kuartal peningkatannya luar biasa besarnya,” kata Johnny dalam Peluncuran Pelatihan Digital UMKM di Indonesia, di Jakarta, Senin (5/10/2020).

Merespons peluang tersebut pemerintah terus mengupayakan program pendampingan UMKM Ultra mikro untuk melakukan perluasan aktivitas ke ruang-ruang digital yang disebut dengan digital  onboarding.

Aspek tersebut harus dioptimalkan mengingat jumlah UMKM Ultra mikro go online baru menyentuh sekitar 14,6 persen atau setara dengan 9,4 juta dari jumlah UMKM Ultra mikro secara nasional sekitar 64 juta seluruhnya, kata Johnny.

“Perlu kita perhatikan bersama UMKM dan Ultra mikro memiliki kontribusi yang cukup signifikan terhadap perekonomian Indonesia, sumbangsih atau kontribusi UMKM dan Ultra mikro terhadap PDB pada kisaran lebih dari 60 persen,” ujarnya.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Pelatihan Digital UMKM

Oleh karena itu, pihaknya meluncurkan program pelatihan digital UMKM yang di yang diselenggarakan atas kerjasama dengan Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) Kominfo, dan Asosiasi E Commerce Indonesia (idEA).

Untuk memberdayakan dan meningkatkan kapasitas masyarakat, khususnya pelaku usaha menengah dan Ultra mikro agar dapat memanfaatkan infrastruktur telekomunikasi yang ada secara optimal.

“Pendekatan pendampingan yang menyeluruh ini diperlukan agar para pegiat UMKM dan Ultra mikro tidak hanya berhenti pada tahap onboarding saja. Tetapi juga mampu memanfaatkan ruang digital secara lebih produktif,” ujarnya.

Sehingga mereka mampu melakukan perluasan usaha atau yang disebut scaling up secara nasional maupun internasional. Lebih dari itu pihaknya melihat pendekatan kompleks ini dapat mendorong penguatan nilai tambah produk dalam negeri, agar mampu bersaing dalam global value chain atau rantai nilai Global.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.