Sukses

Pupuk Indonesia Sudah Gelontorkan Rp 129 Miliar Bantu Penanganan Covid-19

PT Pupuk Indonesia (Persero) terus beperan aktif dalam pencegahan Covid-19

Liputan6.com, Jakarta - PT Pupuk Indonesia (Persero) terus beperan aktif dalam pencegahan Covid-19. Hingga saat ini, perusahaan sudah menggelontorkan Rp 129 miliar untuk membantu pemerintah dalam penanganan Covid-19 hingga 19 Agustus 2020.

Direktur Utama Pupuk Indonesia Bakir Pasaman dalam rapat dengan Komsisi VI DPR merinci, anggaran tersebut terdiri dari program CSR sebesar Rp 86,7 miliar, Bina Lingkungan Rp 6,4 miliar, THR Direksi dan Komisaris yang tidak dibagi Rp 3,4 miliar, sumbangan karyawan Rp 2,9 miliar dan lain-lain mencapai Rp 29,4 miliar.

Sementara itu, mengenai inisiatif perusahaan dalam menanggulangi Covid-19 ini, dijelaskannya, melakukan efisiensi biaya operasional, antara lain mengurangi biaya rapat, perjalanan dinas, penundaan proyek, jasa konsultan, dll.

"Pupuk Indonesia juga memastikan ketersediaan dan stok pupuk subsidi sesuai alokasi Pemerintah," jelasnya, Kamis (1/10/2020).

Hal yang dilakukan yaitu dengan memaksimalkan shipping out (zero stock di Gudang lini I/ pabrik) antisipasi kendala logistik jika ada lockdown. Selain itu juga, memastikan distributor maupun kios mempunyai stok yang cukup sesuai dengan alokasi.

Sementara itu, Bakir menegaskan, industri pupuk juga menjadi salah satu sektor yang terdampak pandemi Covid-19. Ini dikarenakan pasar retail mengalami penurunan. Faktor utamanya daya beli petani yang turun dan pembatasan kegiatan distributor dan kios akibat PSBB.

Tidak hanya itu, pemelahan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS juga mempengaruhi kinerja industri. Semakin mahalnya dolar, jelas meningkatkan biaya bahan baku yang mayoritas dibeli dalam bentuk USD. Dengan demikian, Harga Pokok Produksi (HPP) naik sehingga margin keuntungan menurun.

"Dampak lainnya, dengan adanya PSBB di beberapa wilayah berdampak terhadap supply chain pupuk. Beberapa penyedia transportasi juga mengurangi operasionalnya," tambah Bakir.

Dampak terakhir, yaitu mengenai harga komoditi. Ketidakpastian pasar menyebabkan harga komoditas urea dan amoniak mengalami penurunan yang cukup signifikan.

**Ingat #PesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Pupuk Indonesia Dapat Tambahan Alokasi Pupuk Subsidi 1 Juta Ton

PT Pupuk Indonesia (Persero) mendapat tambahan alokasi pupuk subsidi sekitar Rp 3,1 triliun. Tambahan ini setara dengan 1 juta ton pupuk guna mengatasi kelangkaan komoditas strategis itu yang terjadi.

Direktur Utama PT Pupuk Indonesia (Persero) Bakir Pasaman mengatakan tambahan alokasi itu menambah stok pupuk subsidi menjadi 8,9 juta ton, dari yang sebelumnya hanya 7,9 juta ton.

"Minggu ini kami memperoleh Rp 3,1 triliun untuk tambahan alokasi subsidi pupuk sekitar hampir 1 juta ton," kata Bakir seperti dikutip dari Antara, Kamis (1/10/2020).

Bakir menuturkan perseroan telah menyalurkan 5,9 juta ton atau 72 persen dari total alokasi yang disediakan oleh pemerintah sebanyak 8,9 juta ton.

Ia merinci, penyaluran pupuk bersubsidi untuk jenis urea 2,7 juta ton (67 persen), SP-36 sebanyak 399,9 ribu ton (67 persen), ZA 540 ribu ton (63 persen), NPK 1,9 juta ton (78 persen) dan organia 386 ribu ton (54 persen).

Kebijakan penambahan alokasi subsidi pupuk tersebut telah tertuang dalam Peraturan Menteri Pertanian Nomor 27 Tahun 2020 tentang Perubahan Kedua Peraturan Menteri Pertanian Nomor 01 Tahun 2020 tentang alokasi dan harga eceran tertinggi pupuk bersubsidi sektor pertanian tahun anggaran 2020.

BUMN pupuk itu akan segera menyalurkan tambahan alokasi pupuk bersubsidi yang telah disetujui oleh pemerintah.

"Kami sudah menerima surat dari Mentan (Menteri Pertanian) mengenai penambahan alokasi subsidi sebesar 1 juta ton. Untuk itu kami sedang berkoordinasi dengan dinas pertanian daerah, dan siap segera mendistribusikan tambahan alokasi tersebut. Sehingga ke depan In Sha Allah bisa menghilangkan kelangkaan pupuk," pungkas Bakir.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.