Sukses

Harga Minyak Melonjak Lebih dari 2 Persen

Harga minyak mentah West Texas Intermediate naik 93 sen atau 2,37 persen lebih tinggi pada level USD 40,22 per barel.

Liputan6.com, Jakarta - Harga minyak menghapus penurunan dan ditutup lebih tinggi pada perdagangan Rabu menyusul data stok yang optimis. Namun, kekhawatiran atas meningkatnya kasus virus corona menjelang musim dingin di utara akan menyebabkan pembatasan lebih lanjut pada aktivitas dan mengekang kenaikan konsumsi BBM.

Dikutip dari CNBC, Kamis (1/10/2020), Administrasi Informasi Energi AS mengatakan persediaan minyak untuk pekan yang berakhir 25 September turun 2 juta barel. Menurut perkiraan dari FactSet, para analis memperkirakan pembangunan 400.000 barel.

Harga minyak mentah West Texas Intermediate naik 93 sen atau 2,37 persen lebih tinggi pada level USD 40,22 per barel. Harga minyak mentah Brent turun 8 sen menjadi USD 40,95 per barel.

"Kebangkitan kasus Covid-19 baru-baru ini di beberapa wilayah, jelas tidak bagus untuk sentimen pasar," kata ING Economics dalam sebuah catatan.

"Sementara permintaan adalah masalah pasar, sisi penawaran dari persamaan tidak membantu," kata ING.

Ladang minyak Sarir Libya, yang memproduksi lebih dari 300.000 barel per hari tahun lalu, memulai kembali produksinya setelah pasukan timur mencabut blokade 8 bulan terhadap fasilitas energi.

CEO dari perusahaan perdagangan terbesar dunia memperkirakan pemulihan yang lemah untuk permintaan minyak dan sedikit pergerakan harga dalam beberapa bulan dan tahun-tahun mendatang.

Hal yang sangat membebani pasar adalah terus tertekannya permintaan bahan bakar jet, dengan perjalanan udara lesu karena pembatasan virus corona dan kecenderungan umum untuk bepergian.

Pabrik penyulingan telah mencoba menemukan cara untuk memadukan produk mereka tetapi kelebihan pasokan tetap ada dan beberapa pabrik terpaksa ditutup.

Marathon Petroleum Corp, penyulingan minyak terbesar di Amerika Serikat, mulai memberlakukan PHK pada Selasa, menurut orang-orang yang mengetahui masalah tersebut.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Produksi Minyak

Untuk mengatasi penurunan permintaan, Organisasi Negara Pengekspor Minyak tidak mungkin meningkatkan produksi minyak seperti yang direncanakan dari Januari tahun depan, kata para pedagang pada hari Selasa.

Pasar melihat data masa lalu dari American Petroleum Institute pada hari Selasa yang menunjukkan stok minyak mentah AS turun terhadap ekspektasi, dengan fokus pada kenaikan persediaan bensin.

Juga membuat para pedagang dan investor gelisah adalah pemilihan presiden AS November mendatang, yang mungkin masih belum ditentukan pada malam pemilihan, dengan kedua kandidat memperebutkan hasil.

Presiden Donald Trump dan pesaing Demokrat Joe Biden mengakhiri debat pertama yang kacau pada Rabu malam. Biden, 77, telah memimpin secara konsisten atas Trump, 74, dalam jajak pendapat nasional, meskipun survei di medan pertempuran menyatakan bahwa yang akan memutuskan pemilu menunjukkan persaingan yang lebih ketat.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.