Sukses

Survei MarkPlus: Omni Channel Banyak Dipakai saat Pandemi Covid-19

Sebagian besar nasabah yang datang ke bank, mereka beranggapan protokol Kesehatan yang diterapkan di bank cukup baik.

Liputan6.com, Jakarta - Hasil Survei MarkPlus terkait perbankan menyatakan bahwa perilaku nasabah cenderung lebih menggunakan Omni channel baik online dan offline untuk bertransaksi di masa pandemi.

Survei dilakukan kepada 150 responden, 70 persen dari non-Jabodetabek dan 30 persen dari wilayah Jabodetabek. Dengan rentang usia kurang dari 25 tahun (15 persen), paling dominan 25-34 tahun (35 persen), 35-44 tahun (30 persen), dan usia lebih 44 tahun (20 persen). Dengan rata-rata pendapatan yang mereka peroleh antara Rp 3-4,9 juta per bulan.

“Ada hal menarik yang kami temukan referensi channel yang dilakukan ketika melakukan transaksi yaitu nasabah menggunakan Omni channel saat masa pandemi, dari 150 nasabah yang kami teliti 55 persen masih bertransaksi di cabang dan 45 persen bertransaksi dari rumah,” kata Business Analyst MarkPlus Alfredo Pakidi, dalam The 2nd Series Industry Roundtable (Episode 8) - Banking Industry Perspective, Selasa (29/9/2020).

untuk diketahui, omni channel adalah pengalaman bertransaksi dengan mengintegrasikan seluruh channel yang adalah dalam satu data dan jaringan yang utuh. Di sini nasabah tidak perlu lagi melakukan input data manual sehingga semua terintegrasi.

Sebagian besar nasabah yang datang ke bank, mereka beranggapan protokol Kesehatan yang diterapkan di bank cukup baik. Sehingga mereka berani untuk datang langsung ke bank.

Alasan nasabah ke bank, untuk kepentingan yang bersifat administratif seperti mencetak buku tabungan atau rekening koran dan mendaftarkan fasilitas mobile banking atau internet banking, hingga kepentingan mengajukan komplain atau solusi, serta mendaftar atau mengambil deposito.

Sementara alasan nasabah yang melakukan transaksi di rumah sama pandemi dengan alasan nasabah merasa semua transaksi yang dibutuhkan saat pandemi ini dapat dilakukan melalui fasilitas yang telah disediakan oleh bank masing-masing dan nasabah cenderung takut tertular covid-19.

“Aktivitas perbankan yang bisa dilakukan nasabah selama di rumah yaitu transfer dana, cek saldo , membayar tagihan (listrik, PADAM, dan sebagainya), dan top up e-wallet (Gopay, Ovo dan lainnya),” pungkasnya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Peran E-commerce Enabler di Balik Penjualan Omni-Channel

Sebelumnya, dari jumlah pengguna internet yang mencapai 150 juta di Indonesia, 90 persen di antaranya mengaku pernah mengunjungi toko online.

Data We Are Social juga menunjukkan 76 persen responden Indonesia pernah berbelanja online lewat smartphone, dan 37 persen melakukannya lewat komputer atau laptop.

Mendasari hal tersebut, setiap brand perlu mempersiapkan strategi terbaik demi menggaet hati konsumen melalui kanal digital.

Perubahan perilaku berbelanja ini turut mendukung munculnya potensi-potensi baru di pasar digital. Eigerindo, salah satu brand outdoor apparel asli Indonesia adalah satu dari sekian banyak brand yang menyadari tantangan baru ini.

Andreant Tendo, Logistics Division Head PT Eigerindo MPI yang sebelumnya menduduki posisi Head of E-Commerce mengatakan, keputusan Eigerindo untuk terjun ke kanal e-commerce dipengaruhi oleh dua faktor utama.

"Pertama, perubahan pola berbelanja dari target pasar utama kami yaitu anak-anak muda. Mereka kini suka dan sering berbelanja secara online,” ujar “Kedua, kami melihat bahwa tingginya jumlah traffic pengunjung di marketplace membantu Eigerindo untuk menjangkau pasar yang lebih luas,” ujar Andreant melalui keterangannya, Jumat (13/3/2020).

Untuk membantu keseluruhan proses digitalisasi dan penjualan online, Eigerindo berkolaborasi dengan e-commerce enabler SIRCLO sejak 2018.

Sirclo menawarkan platform Sirclo Commerce, sebuah platform teknologi layanan e-commerce channel management solution komprehensif yang membantu brand seperti Eigerindo untuk berjualan di berbagai kanal marketplace, dengan pengelolaan yang terpusat, praktis, dan efisien.

Didukung oleh infrastruktur teknologi yang memadai dan tim berdedikasi yang ahli dalam hal marketing dan manajemen strategis, layanan Sirclo dapat memfasilitasi brand untuk meningkatkan penjualan dengan biaya operasional yang lebih rendah.

"Sirclo membantu Eigerindo secara end-to-end untuk mengembangkan distribusi ke platform marketplace, seperti Tokopedia, Bukalapak, Zalora, Zilingo, iLotte, dan sebagainya," ungkap Andreant.

Selain itu, secara operasional Sirclo memfasilitasi proses pembuatan akun official store Eigerindo dan mendukung keberlanjutan bisnis melalui kegiatan store handling, order handling, dan customer handling.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini