Sukses

Tower Bersama Infrastructure Cetak Pendapatan Rp 2,5 Triliun di Semester I 2020

Liputan6.com, Jakarta - PT Tower Bersama Infrastructure Tbk. (TBIG) mengumumkan laporan keuangan interim enam bulan yang berakhir pada 30 Juni 2020. TBIG berhasil mencatat pendapatan dan EBITDA masing-masing sebesar Rp 2.577 miliar dan Rp 2.224 miliar untuk periode enam bulan yang berakhir pada 30 Juni 2020.

Apabila pencapaian triwulan kedua ini disetahunkan, maka total pendapatan dan EBITDA Perseroan masing-masing mencapai Rp5.262 miliar dan Rp4.556 miliar. Per 30 Juni 2020, TBIG memiliki 31.039 penyewaan dan 15.893 site telekomunikasi.

Site telekomunikasi milik Perseroan terdiri dari 15.772menara telekomunikasi dan 121 jaringan DAS. Dengan angka total penyewaan pada menara telekomunikasi sebanyak 30.918, maka rasio kolokasi (tenancy ratio) Perseroan menjadi 1,96, naik dari 1,85 di akhir 2019.

“Kami secara organik menambahkan penyewaan kotor sebanyak 2.517 yang terdiri dari 370 sites telekomunikasi dan 2.147 kolokasi untuk setengah tahun pertama 2020. Seiring dengan pelanggan telekomunikasi kami yang berfokus pada densifikasi dan perluasan jaringan 4G mereka, kami mendapat permintaan kolokasi yang kuat, dimana meningkatkan rasio kolokasi (tenancy ratio) menjadi 1,96,” tutur CEO TBIG Hardi Wijaya Liong di Jakarta, Senin (28/9/2020).

“Selama pandemi Covid-19 global ini, kami terus membantu pelanggan telekomunikasi kami dalam perluasan jaringan mereka serta persyaratan layanan berkelanjutan mereka. Kami beroperasi sambil mengambil langkah-langkah tambahan untuk memastikan kami menjaga kesehatan karyawan kami selama masa-masa yang tidak pasti ini," lanjut dia.

Per 30 Juni 2020, total pinjaman (debt) Perseroan, jika pinjaman dalam mata uang US Dollar yang telah dilindung nilai diukur dengan menggunakan kurs lindung nilainya, adalah sebesar Rp22.562 miliar dan total pinjaman senior (gross senior debt) sebesar Rp10.353 miliar.

Dengan saldo kas yang mencapai Rp762 miliar, maka total pinjaman bersih (net debt) menjadi Rp21.800 miliar dan total pinjaman senior bersih (net senior debt) Perseroan menjadi Rp9.591miliar.

Menggunakan EBITDA kuartal kedua 2020 yang disetahunkan, maka rasio pinjaman senior bersih terhadap EBITDA adalah 2,1x dan total pinjaman bersih terhadap EBITDA adalah 4,8x.

“Bisnis kami memiliki memberikan arus kas yang kuat, didorong oleh kontrak pendapatan yang terlihat dan berulang dari para pelanggan telekomunikasi kami. Bahkan dengan pertumbuhan top-line yang kuat dan dividen sebesar Rp606 miliar yang dibayarkan pada bulan Juni, kami telah mempertahankan leverage kami di 4,8x, jauh di bawah covenant obligasi kamiuntuk tidak lebih dari 6,25x untuk total pinjaman(pada tingkat lindung nilai utang tersebut) terhadap EBITDA kuartal terakhir yang disetahunkan," ungkap CFO TBIG Helmy Yusman Santoso.

"Tingkat suku bunga efektif kami terus menurun dengan obligasi baru dalam mata uang USD dan Rupiah yang kami terbitkan dengan suku bunga kompetitif pada awal tahun ini. Kami memiliki likuiditas yang cukup dalam bentuk Fasilitas Pinjaman Revolving, yang memungkinkan kami untuk tumbuh secara organik dan anorganik, sambil melunasi kewajiban yang timbul ataspinjaman kami. Kami terus mematuhi strategi konservatif untuk melindungi semua hutang kami dengan lindung nilai yang sesuai dengan jatuh tempo utang,” tutup Helmy.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Tower Bersama Infrastructure Salurkan Paket Sembako ke Warga Terdampak Corona

Sebelumnyam, dalam bulan Ramadan di tengah kondisi pandemi Covid-19, PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG) terus memberikan dukungan bagi pemerintah dan masyarakat terdampak Corona.

Hal ini dengan membagikan bantuan langsung paket sembako dan masker kain serta peralatan medis berupa ventilator, masker, dan Alat Pelindung Diri (APD) kepada tenaga medis yang menjalankan tugas merawat pasien Covid-19 di berbagai kota di Indonesia.

Sebanyak 22.600 paket sembako dan 40.000 masker kain dibagikan kepada masyarakat yang tinggal di sekitar lokasi menara telekomunikasi TBIG di seluruh wilayah Indonesia.

“Selain membagi-bagikan paket sembako, TBIG juga melakukan edukasi pentingnya pemakaian masker kain dan himbauan mematuhi anjuran pemerintah untuk melakukan physical distancing. Kegiatan edukasi ini dilakukan bekerja sama dengan tokoh masyarakat setempat,” ungkap Presiden Direktur PT Tower Bersama Infrastructure Tbk, Herman Setya Budi dalam keterangan tertulis di Jakarta, Jumat (15/5/2020).

Tidak hanya paket sembako, Herman menyebutkan bahwa Perseroan juga memberikan bantuan berupa 11 mesin ventilator, 7.425 Hazmat Suit, 8.625 sarung tangan medis, 20 forehead thermometer, dan 58.000 masker medis yang akan serahkan kepada rumah sakit dan tenaga kesehatan yang bertugas menangani pasien Covid-19 di berbagai kota di Indonesia.

Ia mengatakan bahwa program ini merupakan bentuk aksi sosial dan kepedulian perusahaan kepada masyarakat (CSR) dan telah dijalankan sejak 23 April bertepatan dengan datangnya bulan Ramadan hingga beberapa minggu kedepan.

Ia pun mengajak seluruh komponen bangsa untuk bahu-membahu bersama membantu pemerintah melakukan pencegahan dan penanggulangan Covid-19 serta meringankan beban masyarakat yang terdampak, khususnya bagi para pekerja di sektor informal yang umumnya memiliki pendapatan berbasis harian.

Dalam membagikan paket sembako, pihaknya telah mendata titik-titik lokasi dropping bantuan yang membutuhkan agar terkelola dengan baik, terukur dan dapat dipertanggungjawabkan dengan melibatkan jaringan sampai ke tingkat RT karena yang mengetahui kondisi masyarakat di wilayah masing-masing.

"Harapannya, penyaluran bantuan ini tepat sasaran dan bisa bermanfaat sebaik-baik bagi masyarakat yang membutuhkan," jelas Herman. 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini