Sukses

Menteri Basuki: Teknologi Infrastruktur Harus Bisa Tangkal Bencana Tak Terduga

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono menekankan pentingnya teknologi infrastruktur di masa depan untuk beradaptasi dengan bencana tak terduga.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono menekankan pentingnya teknologi infrastruktur di masa depan untuk beradaptasi dengan bencana tak terduga seperti pandemi virus corona (Covid-19).

Hal itu diungkapkannya dalam lokakarya virtual, Megastruktur dan Infrastruktur Tahan Gempa Indonesia Karya Anak Bangsa, Kamis (24/9/2020).

"Pada tahun 2020 ini kita menghadapi situasi yang tidak terduga sebelumnya, yaitu pandemi Covid-19. Pada Agustus 2020 yang lalu, saya menekankan pentingnya perencanaan dan perancangan yang baru untuk memastikan sistem publik dan swasta yang tangguh dalam menghadapi risiko bencana di masa depan. Khususnya yang terkait dengan air dan pandemi Covid-19," tuturnya.

"Mengambil pelajaran dari pandemi Covid-19 ini, tampaknya di masa depan kita perlu memiliki pengetahuan dan teknologi untuk infrastruktur yang memiliki daya tahan terhadap multiple disaster," imbuh Menteri Basuki.

Menurut dia, teknologi konstruksi tahan gempa dan mitigasi bencana sebenarnya telah banyak dihasilkan oleh akademisi, peneliti dan praktisi dari berbagai instansi di Tanah Air.

Desain teknologi itu disebutnya telah banyak diimplementasikan dalam pembangunan infrastruktur berskala kecil dan besar. Namun sayangnya, hal tersebut belum banyak diketahui oleh masyarakat dan pelaku industri konstruksi.

"Teknologi tersebut telah digunakan pada infrastruktur, baik skala kecil, menengah hingga besar atau megastruktur, seperti jembatan bentang panjang, bendungan, dan gedung-gedung pencakar langit. Namun teknologi tersebut masih belum banyak diketahui masyarakat dan dunia usaha," ujarnya.

 

 

Saksikan video pilihan berikut ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Ini 5 Manfaat Pembangunan Infrastruktur di Masa Pandemi Corona

Sebelumnya, Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) II, Kartika Wirjoatmodjo memastikan, bahwa pembangunan infrastruktur terus berlanjut di era kebiasaan baru ini. Sebab pembangunan infrastruktur dinilai menjadi kunci penting dalam transformasi ekonomi nasional.

Dia pun mencatat setidaknya ada lima manfaat yang bisa diperoleh negara atas kelangsungan pembangunan infrastruktur. Pertama ialah mewujudkan biaya angkut logistik yang lebih kompetitif.

 

"Pembangunan infrastruktur tetap menjadi fokus BUMN untuk mendukung transformasi ekonomi nasional pasca pandemi Covid-19. Kita tahu biaya logistik Indonesia hampir dua kali lipat dibandingkan negara ASEAN lainnya. Sehingga infrastruktur sangat diperlukan untuk penciptaan biaya logistik yang lebih kompetitif," jelas dia dalam webinar yang digagas oleh HSBC, Rabu (16/9).

Kedua, peningkatan daya saing investasi. Tingginya biaya logistik di Indonesia turut mengurangi daya saing investasi dalma negeri, bahkan di lingkup Asia Tenggara. Untuk itu, pemerintah berkomitmen mengejar keteetinggalan pembangunan infrastruktur demi daya saing investasi.

Ketiga, penciptaan lapangan pekerjaan. Dimana pembangunan infrastruktur yang dilakukan secara masif dan merata diselurih penjuru nusantara, dianggap efektif untuk membuka lapangan kerja baru bagi masyarakat.

Keempat, penciptaan pusat kawasan ekonomi baru. Melalui pembangunan infrastruktur dapat membuka askes baru juga mempermudah akses yang sudah ada untuk menjangkau wilayah tertentu.

"Kemudahan akses ini akan meningkatkan aktivitas ekonomi di daerah atau wilayah," ujar dia.

Terakhir, meningkatkan pelayanan publik. Sebab infrastruktur merupakan bagian penting dari pelayanan terhadap publik oleh negara. Alhasil pemerintah terus berkomitmen untuk memperluas manfaat infrastruktur terhadap warganya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.