Sukses

Rupiah Melemah Tersentil Sentimen Perlambatan Ekonomi AS

Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Kamis pagi terkoreksi seiring kekhawatiran pasar terhadap perlambatan pemulihan ekonomi AS.

Liputan6.com, Jakarta - nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) bergerak melemah pada perdagangan Kamis ini. Rupiah terkoreksi seiring kekhawatiran pasar terhadap perlambatan pemulihan ekonomi AS.

Mengutip Bloomberg, Kamis (24/9/2020), rupiah dibuka di angka 14.815 per dolar AS, tak berubah jika dibandingkan dengan penutupan perdagangan sebelumnya yang ada di angka 14.815 per dolar AS. Menjelang siang, rupiah tertekan ke 14.891 per dolar AS.

Sejak pagi hingga siang hari ini, rupiah bergerak di kisaran 14.815 per dolar AS hingga 14.893 per dolar AS. Jika dihitung dari awal tahun, rupiah melemah 7,40 persen.

Sedangkan berdasarkan Kurs Referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia (BI), rupiah dipatok di angka 14.949 per dolar AS, melemah jika dibandingkan dengan patokan sebelumnya yang ada di angka 14.835 per dolar AS.

Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Kamis pagi terkoreksi seiring kekhawatiran pasar terhadap perlambatan pemulihan ekonomi AS.

"Sentimen penguatan dolar masih terjadi semalam dan bisa berimbas pagi ini yang bisa menekan rupiah hari ini," kata Kepala Riset dan Edukasi Monex Investindo Futures Ariston Tjendra dikutip dari Antara.

Menurut Ariston, penguatan dolar AS tersebut dipicu kekhawatiran pasar terhadap pelambatan pemulihan ekonomi di AS. Hal itu pula yang mendorong indeks saham AS turun dalam semalam.

"Kekhawatiran pelambatan pemulihan ekonomi AS ini muncul karena pandemi yang masih berlangsung, tapi paket kedua stimulus fiskal AS masih belum ada kesepakatan," ujar Ariston.

Sementara itu, lanjutnya, isu pemulihan ekonomi dan kondisi pandemi dalam negeri juga bisa memberi tekanan ke rupiah.

Ariston memperkirakan hari ini rupiah bergerak di kisaran 14.750 per dolar AS hingga 14.900 per dolar AS.

Saksikan video pilihan berikut ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Perdagangan Sebelumnya

Sebelumnya, nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) ditutup melemah dalam perdagangan Rabu (23/9/2020). Rupiah ditutup melemah tipis 30 poin dari yang sebelumnya 65 poin di level 14.815  per dolar AS dari penutupan sebelumnya di level 14.785 per dolar AS.

Direktur PT TRFX Garuda Ibrahim Assuaibi menyatakan, melemahnya rupiah disebabkan oleh mencuatnya RUU Bank Indonesia (BI) dan pernyataan Menteri Keuangan Sri Mulyani soal kemungkinan terjadinya resesi di Indonesia.

 

Disebutkan, pasar terus memantau perkembangan tentang rancangan amandemen UU BI yang diajukan DPR bulan ini, dimana menteri bisa mempengaruhi strategi BI untuk membantu mendanai defisit anggaran, dan ini di anggap janggal sehingga perlu dipertanyakan oleh investor asing.

"Ditambah lagi ramalan Menteri Keuangan terkait Indonesia akan resesi membuat investor berpikir ulang untuk berinvestasi di Indonesia, terutama investasi surat utang negara (SUN), obligasi dan valas," ujar Ibrahim dalam keterangannya, Rabu (23/9/2020). 

Sebelumnya, Sri Mulyani mengungkapkan ramalan soal resesi yang bakal terjadi di kuartal III-2020.

"Kemenkeu yang tadinya melihat ekonomi kuartal III minus 1,1 persen hingga positif 0,2 persen, dan yang terbaru per September 2020 ini minus 2,9 persen sampai minus 1,0 persen. Negatif teritori pada kuartal III ini akan berlangsung di kuartal IV. Namun kita usahakan dekati nol," kata Sri Mulyani dalam konferensi pers APBN Kita pada Selasa 22 September 2020.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.