Sukses

Sri Mulyani Sebut Indeks Keyakinan Konsumen Membaik di Triwulan III 2020

Sri Mulyani menyampaikan adanya perkembangan indikator konsumsi atau Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) pada Agustus 2020

Liputan6.com, Jakarta Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyampaikan adanya perkembangan indikator konsumsi atau Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) pada Agustus 2020 yang terus meningkat di awal triwulan III.

Menurut Menkeu, hal ini mengindikasikan adanya optimisme konsumen yang membaik meski masih pada level pesimis di bawah level 100. Hal ini tercermin dari IKK yang sebesar 86,90 lebih tinggi dibandingkan bulan sebelumnya di level 86,19.

“Ini yang harus kita tetap jaga dengan hati-hati. Membaiknya keyakinan konsumen juga didorong oleh persepsi konsumen terhadap kondisi ekonomi saat ini,” jelas Menkeu dalam APBN Kita, Selasa (22/9/2020).

Lebih lanjut, Sri Mulyani menyebutkan ekspektasi konsumen terhadap perkiraan kondisi ekonomi enam bulan mendatang dinilai sudah cukup optimis. Namun, pada bulan Agustus 2020 masih menunjukan pelemahan dibandingkan ekspektasi bulan sebelumnya.

“Hal itu disebabkan oleh ekspektasi terhadap penghasilan ketersediaan lapangan kerja dan kegiatan usaha ke depan yang tidak sekuat bulan sebelumnya,” tambah Menkeu.

Adapun kredit konsumsi masih mengalami perlambatan pertumbuhan dari 2,36 persen pada Juni, menjadi 1,5 persen pada Juli 2020. Hal ini disebabkan oleh perlambatan dari kredit pemilikan rumah (KPR), kredit pemilikan apartemen, kredit kendaraan bermotor hingga kredit multiguna lainnya.

“Inilah yang menjadi salah satu penyebab pertumbuhan ekonomi tidak mungkin hanya didorong oleh belanja pemerintah, sektor perbankan, sektor investasi dan sektor konsumsi harus segera dikembalikan. Karena mereka merupakan motor penggerak ekonomi yang lebih berpengaruh,” jelas Sri Mulyani.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Muncul Desakan Pilkada 2020 Ditunda, Ini Kata Sri Mulyani

Di tengah pandemi covid-19, pemerintah didesak untuk menunda pelaksanaan Pilkada Serentak 2020. Berkaca pada tahapan pendaftaran bakal calon kepala daerah, dikhawatirkan Pilkada 2020 malah justru menjadi klaster penyebaran baru Covid-19.

Terkait hal ini, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati enggan berkomentar lebih lanjut. Menurutnya, Kementerian Keuangan hanya bertindak untuk pembiayaan. Sementara untuk keputusan politik, sebaiknya diserahkan kepada institusi terkait.

“Mengenai Pilkada ditunda, menurut saya juga jangan tanyakan ke kita (Kementerian Keuangan/Kemenkeu), ya. Jadi selama keputusan mengenai Pilkada, persiapan, yang membutuhkan anggaran itu kita lakukan,” kata Sri Mulyani, Rabu (23/9/2020).

Sebelumnya, meski menuai pro kontra, Pemerintah dan DPR tetap bersikukuh agar Pilkada 2020 digelar. Hal ini karena pandemi Covid-19 tidak bisa diprediksi sampai kapan akan berakhir.

“Jadi kalau mengenai masalah keputusan politik silahkan ditanyakan ke institusi yang lain. Kita fokus untuk Bagaimana bisa menjalankan dari sisi pelaksanaan keuangan negara-nya dulu saja,” pungkas Menkeu.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini