Sukses

Turun Tajam, Anggaran untuk Kementerian yang Dipimpin Erick Thohir Cuma Rp 244 M

Menteri BUMN Erick Thohir menghadiri Rapat Kerja dengan Komisi VI DPR terkait Penyusunan RKA K/L Sesuai Hasil Pembahasan Badan Anggaran, Selasa (22/9/2020).

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menerima Anggaran Kementerian BUMN yang ditetapkan oleh Komisi VI DPR untuk 2021 sebesar Rp 244,8 miliar. Jumlah tersebut turun dibandingkan dengan tahun ini yang sebesar Rp 346 miliar.

Hal itu sesuai dengan keputusan bersama Menteri Keuangan dan Menteri PPN Bappenas nomor S-692/MK/.02/2020 dan B636/M.PPN/D.8/KU.01.01/08/2020 tanggal 5 Agustus 2020 tentang {agu anggaran Kementerian BUMN tahun 2021 ditetapkan sebesar Rp 244,8 miliar, yang dibagi untuk dua program.

“Program dukungan manajemen sebesar Rp 158,2 miliar dan program pengembangan dan pengawasan sebesar Rp 86,6 miliar tentu sebagai catatan turun signifikan dibandingkan tahun 2020 yang tadinya Rp 346 miliar sekarang 2021 ke Rp 244,8 miliar,” kata Erick Thohir dalam Rapat Kerja dengan Komisi VI DPR terkait Penyusunan RKA K/L Sesuai Hasil Pembahasan Badan Anggaran, Selasa (22/9/2020).

Di mana komposisi anggaran tahun 2021 berdasarkan jenis belanja terbagi menjadi tiga, diantaranya pertama, belanja barang sebesar Rp 162,15 miliar atau 66,2 persen; kedua, belanja Pegawai Rp 63,17 miliar atau 25,8 persen, dan Ketiga, belanja Modal Rp 19,5 miliar atau 8 persen.

Kendati begitu, pihaknya akan menerimakan dan menjalankan sesuai dengan program yang sudah ada dan akan memaksimalkan dari dana yang sudah ditentukan oleh Badan Anggaran DPR.

Erick Thohir mengatakan dari pagu anggaran tersebut, ada lima output utama yang menjadi target Kementerian BUMN di tahun 2021, yakni pertama kontribusi BUMN terhadap penerimaan negara sebesar Rp 413 triliun. Kedua total aset BUMN sebesar Rp 9.099 triliun.

Kemudian target ketiga total ekuitas BUMN sebesar Rp 2.900 triliun, keempat total laba bersih BUMN sebesar Rp 198 triliun. Kelima, total Capex BUMN sebesar Rp 481 triliun.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Erick Thohir Proyeksi Deviden BUMN Cuma 25 Persen Tahun Ini

Sebelumnya, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengakui pandemi Covid-19 berdampak pada bisnis BUMN. Setidaknya, 90 persen dari seluruh jumlah BUMN mengalami penurunan kinerja tahun ini.

Imbas hal tersebut, deviden BUMN tahun ini diproyeksi hanya mencapai 25 persen dari target. "Dengan kondisi 90 persen BUMN yang terpukul saat ini tadinya kita bisa (setor) deviden Rp 40 triliun, tahun ini mungkin cuma 25 persen," kata Erick di Kompleks DPR-MPR RI, Kamis (3/9/2020).

 

Lebih lanjut, pihaknya terus mengupayakan agar kinerja BUMN bisa lebih baik, kendati kondisi yang ada di lapangan memang seperti itu adanya.

Erick bilang, di tengah pandemi ini hanya beberapa BUMN saja yang bisa tumbuh dan bertahan hidup. "Kan hanya Telkom, dan yang lainnya (yang bisa tumbuh," ujarnya.

Sebelumnya, Erick juga pernah menegaskan bahwa adanya pandemi akan membuat pencapaian bisnis BUMN tercapai maksimal.

Namun begitu, pihaknya tetap memasang target supaya kinerja BUMN tetap berada dalam koridor yang tepat.

"Suka tidak suka, sepertiga kekuatan Indonesia ada di BUMN. Ini problemnya. Kalau BUMN sakit, ke depan enggak bagus, karena kontribusi BUMN kepada pemerintah baik dari pajak baik dari dividen baik dari royalti itu macem-macem itu luar biasa besar, dan ini yang harus dijaga," ujarnya beberapa waktu silam.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.