Sukses

Jadi Perhatian Publik, Anggota DPR Ingatkan Ahok Hati-hati dan Tahan Diri

Ke depan Ahok diminta harus lebih menahan diri dan melihat sesuatu secara komperhensif tidak hanya sebatas yang dilihat di depan mata.

Liputan6.com, Jakarta Komisaris Utama PT Pertamina Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok diminta lebih menahan diri dan berhati-hati dalam melontarkan pernyataan. Apalagi saat ini Ahok telah menjadi perhatian publik.

"Jadi hati-hatilah kalah orang sudah jadi perhatian publik, harus ngomong hati-hati," kata Anggota Komisi VI Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Subardi dalam sebuah diskusi di Jakarta, Minggu (20/9/2020).

Dia menyarankan, ke depan Ahok harus lebih menahan diri dan melihat sesuatu secara komperhensif tidak hanya sebatas yang dilihat di depan mata. Setelah semua dipertimbangkan matang, baru kemudian bisa mengemukakan pernyataannya

"Kalau yang bersuara mungkin saya, enggak ada orang komentar, orang enggak ada yang nanggapin. Tapi karena yang komen Pak Ahok maka semua komentar. Ini persoalannya," tandas dia.

Sebelumnya, Ahok memberikan kritikan mengenai permasalahan di Pertamina. Selain itu, dia juga mengusulkan agar Kementerian BUMN dibubarkan dan diganti dengan super holding.

Dia menilai langkah Ahok mengumbar persoalan internal Pertamina sangat tidak tepat. Sebab, sebagai Komisaris Utama mestinya dia bisa melakukan perbaikan yang ada di dalam tubuh Perseroan.

Sebagai Komisaris Utama Ahok memiliki peran pengawasan luar biasa kepada Pertamina. Bahkan, jika perlu Ahok bisa mengambil keputusan dan tindakan melalui Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) ketika terjadi persoalan di dalam perusahaan. Sehingga bisa menemukan titik persoalan.

"Hal-hal yang memang merugikan perusahaan, mestinya Ahok bisa mampu, tidak usah teriak minta tolong orang lain," tutur dia.

Dengan diumbarnya persoalan ke eksternal seluruh masyarakat pun pada akhirnya mengetahui kinerja dari Pertamina.

Seharusnya Mantan Gubernur DKI Jakarta itu lebih dulu melakukan komunikasi di lingkungan internal Perseroan.

"Harusnya internal dulu, mengoptimalkan fungsi yang dia miliki, kewenangan yang dia miliki. Coba dirapatkan dengan sesama komisaris, komisaris kan enggak sendiri," jelas dia

Terkait dengan pemanggilan Ahok, Politisi Partai Nasdem itu memandang sebuah langkah tepat. Sebab, salah satu pembina dari perusahaan BUMN yakni Menteri BUMN, Erick Thohir. Sehingga, wajar jika Erick Thohir melakukan pengawasan diseluruh pelat merah.

Reporter: Dwi Aditya Putra

Sumber: Merdeka.com

Saksikan video di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Erick Thohir Minta Ahok Jaga Kekompakan di Lingkungan Internal Pertamina

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir meminta Komisaris Utama PT Pertamina Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mendorong tim di lingkungan internal BUMN ini menjadi lebih kompak.

Hal itu disampaikan Erick dalam pertemuan dengan Ahok pada pekan lalu."Pak Erick minta supaya kekuatan tim di dalam bisa dijaga oleh Pak Ahok," kata Staf Khusus BUMN, Arya Sinulingga dalam sebuah diskusi di Jakarta, Minggu (20/9).

Arya menyebut, sebagai leader Mantan Gubernur DKI Jakarta itu diminta langsung untuk menjaga kekompakan tim. Sebab, jika tidak kompak maka akan berdampak pula pada kinerja masing-masing di lingkungan internal Pertamina. "Kalau tidak kompak susah kerja juga kan," singkat Arya.

Sebelumnya, Ahok bertemu dengan Erick Thohir usai ramai Ahok mengkritik pembubaran Kementerian BUMN karena dinilai tidak efisien dalam tata kelola perusahaan pelat merah selama ini.

"Tadi habis bertemu dengan Menteri BUMN," ujar Ahok dalam akun instagramnya, Kamis (17/9/2020).

Pertemuan tersebut, kata Ahok, untuk membahas sejumlah kritik dan saran bagi Kementerian BUMN ke depan. "Kritik dan saran yang saya sampaikan, diterima dengan baik oleh Pak Erick," jelasnya.

Dalam tulisannya, Mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut juga menyatakan, akan menjaga pesan Menteri Erick. Serta akan terus melakukan upaya transformasi di BUMN.

"Dan saya juga akan menjaga pesan Pak Erick, untuk menjaga soliditas teamwork dan terus melakukan Transformasi BUMN," paparnya.

Sebelumnya, Ahok memberikan kritikan mengenai permasalahan di Pertamina. Selain itu, dia juga mengusulkan agar Kementerian BUMN dibubarkan dan diganti dengan super holding.

Reporter: Dwi Aditya Putra

Sumber: Merdeka.com

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

  • Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, politikus yang kini menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta
    Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, politikus yang kini menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta

    Ahok

  • Pertamina merupakan salah satu perusahaan BUMN yang bertugas mengelola pertambangan minyak dan gas bumi di Indonesia.

    Pertamina