Sukses

BRI Telah Salurkan KUR Mikro Rp 68,6 Triliun

BRI optimistis dapat menyalurkan seluruh dana KUR hingga akhir Desember 2020.

Liputan6.com, Jakarta - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI mendapat tugas untuk menggelontorkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) dalam skala mikro dan super mikro sebesar Rp 140 triliun. Tugas ini diberikan sejak awal September 2020.

Kepala Divisi Bisnis Mikro Bank BRI Made Antara Jaya menjelaskan, dana Rp 140 triliun terbagi pada penyaluran KUR berskala mikro dan super mikro.

"Kami dapat alokasi KUR secara nasional Rp 140 triliun di tahun ini. Itu dibagi Rp 130 triliun untuk KUR mikro dan Rp 10 triliun untuk KUR kecil atau super mikro," terang dia dalam sesi webinar, Kamis (17/9/2020).

Khusus untuk KUR mikro, Made menyampaikan, BRI telah menyalurkan Rp 68,6 triliun, atau sekitar 57,2 persen dari target penyerapan Rp 130 triliun.

"Kita membatasi di KUR mikro, itu kami sudah melakukan realisasi sebesar Rp 68,6 triliun. Itu untuk 2,7 juta (nasabah)," ujar Made.

Made pun optimistis dapat menyalurkan seluruh dana KUR hingga akhir Desember 2020. Menurutnya, tenaga marketing Bank BRI yang sekitar 28 ribu orang siap mengalokasikan target dana sisa dalam waktu 70 hari ke depan.

Sementara untuk realisasi KUR super mikro dengan plafon Rp 10 triliun, hingga Rabu 16 September kemarin baru direalisasikan kepada 51 ribu nasabah senilai Rp 450 miliar.

"Tanggal 7 September sampai kemarin, kami sudah realisasi KUR super mikro kami 51 ribu (nasabah) dengan OS sekitar Rp 450 miliar," tukas Made.

Saksikan video pilihan berikut ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Per 15 September, Subsidi Tambahan Bunga KUR Disalurkan ke 7,9 Juta Debitur

Sebelumnya, Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Iskandar Simorangkir melaporkan sampai dengan 15 September 2020 subsidi tambahan bunga KUR sudah diberikan kepada 7,90 juta debitur. Adapun dari jumlah debitur tersebut baki debet-nya mencapai Rp189,82 triliun.

"Realisasi sampai 15 September sebanyak 7,90 juta debitur dengan baki debet Rp189 triliun," katanya dalam webinar di Jakarta, Kamis (17/9/2020).

 

Dia mengatakan, jika melihat dari data realisasi penerima KUR semua menunjukan penerima aktif terus bertambah. Sehingga tidak ada istilah bahwa subsidi KUR diberikan pemerintah tidak berjalan di lapangan. Meskipun penerima KUR aktif sekarang mencapai 7,25 debitur.

"Yang tidak dapat ini karena kolektibilitas tidak lancar karena dapat subsidi bunga sebelumnya kolektibilitasnya 1 dan 2 berpengaruh kepada seberapa besar debitur yang mendapatkan subsidi bunga," jelas dia.

Di samping itu pihaknya juga mencatat penundaan angsuran pokok paling lama 6 bulan sudah diberikan kepada 1,37 juta debitur dengan baki debet mencapai Rp 44,67 triliun.

Adapun dari jumlah itu meliputi perpanjangan waktu diberikan kepada 1,37 juta debitur dengan baki debet Rp43,77 triliun dan penambahan limit plafon KUR diberikan kepada 15 debitur dengan baki debet Rp2,46 miliar.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.