Sukses

Beli Karet Campuran Aspal, Kementerian PUPR Tambah Anggaran Rp 20 Miliar

Kementerian PUPR menambah anggaran 2020 untuk pembelian karet sebagai campuran aspal sebesar Rp 20 miliar.

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) memperluas cakupan layanan Program Padat Karya Tunai (PKT/cash for work) dalam rangka mitigasi dampak Covid-19 melalui kegiatan pemeliharaan rutin jalan dengan menggunakan bahan campuran karet.

Setelah mengalokasikan anggaran sebesar Rp 100 miliar untuk membeli 10 ribu ton karet, Kementerian PUPR melalui Direktorat Jenderal Bina Marga menambah anggaran 2020 untuk pembelian karet sebagai campuran aspal sebesar Rp 20 miliar.

Tambahan anggaran tersebut digunakan untuk membeli karet langsung dari petani di Bengkulu sebagai upaya mendukung percepatan Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) akibat pandemi Covid-19, yang menyebabkan produksi karet sulit diserap oleh pasar karena aktivitas ekonomi yang terhenti.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, kelebihan campuran aspal karet alam yakni dapat meningkatkan kualitas perkerasan aspal dalam hal usia layanan dan ketahanan terhadap alur.

"Aspal karet memiliki tingkat perkerasan lebih baik, tidak mudah meninggalkan jejak roda pada saat aspal basah, dan daya tahan lebih tinggi dibanding aspal biasa," kata Menteri Basuki dalam keterangan tertulis, Kamis (17/9/2020).

Dengan tambahan anggaran sebesar Rp 20 miliar, total pembelian karet campuran aspal pada tahun ini menjadi Rp 120 miliar untuk menyerap 11.338 ton karet. Pembelian karet dikelompokan menjadi dua pulau penghasil karet, yakni Sumatera sebanyak 8.450,87 ton dengan anggaran Rp 86,4 miliar, dan Kalimantan sebanyak 2.886,85 ton senilai Rp 33,6 miliar.

Mekanisme pembelian aspal karet dilakukan oleh Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional Kementerian PUPR di sejumlah daerah penghasil karet seperti Medan, Palembang, Jambi, Padang, Palembang, Lampung, Banjarmasin, Pontianak, dan Balikpapan. Pelaksanaannya dilakukan melalui petani yang tergabung dalam kelompok petani Unit Pengolahan dan Pemasaran (UPPB).

Hingga 13 September 2020, progres penyerapan anggaran pembelian karet mencapai 36,91 persen atau sebesar Rp 44,29 miliar. Pada tahun anggaran 2021, pembelian karet bahan campuran aspal terus dilanjutkan Kementerian PUPR dengan anggaran bertambah menjadi Rp 130 miliar.

Penggunaan aspal karet untuk preservasi jalan sudah dilakukan Kementerian PUPR di beberapa lokasi jalan nasional. Salah satunya di ruas Ciawi-Sukabumi, Jalan Nasional Batas Karawang-Cikampek, Jalan Nasional Lintas Tengah Jawa ruas Ajibarang-Banyumas-Klampok-Banjarnegara, dan Jalan Nasional Ruas Muara Beliti-Batas Kabupaten Musi Rawas-Tebing Tinggi-Batas Kota Lahat.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Jokowi Minta Kementerian PUPR Bangun Jalan Provinsi Pakai Aspal Karet

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono memakai aspal bercampur karet untuk membangun jalan.

Perintah ini berlaku untuk pembangunan jalan di seluruh provinsi di Indonesia. Saat ini, penggunaan aspal bercampur karet baru diterapkan di tiga provinsi, yakni Sumatera Selatan, Riau dan Jambi.

"Sekarang jangan hanya di tiga provinsi. Perintahkan semua provinsi kalau aspal jalan pakai karet. Sehingga kita tidak bergantung pada pasar luar negeri," ujar Jokowi, saat bertemu petani karet di perkebunan rakyat Desa Lalang, Sembawa, Kecamatan Sembawa, Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan, Sabtu (9/3/2019).

Ia menuturkan, berdasarkan laporan yang dia terima, hasil pembangunan jalan menggunakan aspal bercampur karet sangat bagus. Selain tak mudah rusak, juga dapat mengurangi kebisingan jalan raya.

Kendati demikian, lanjut Jokowi, harga karet terbilang cukup mahal sehingga membutuhkan anggaran lebih dalam pembangunan jalan. "Sudah dicoba dan hasilnya bagus. Tapi 'pak harganya lebih mahal dikit'. Tidak apa-apa, beli. Saya perintahkan," ujar dia.

Tak hanya itu, mantan Gubernur DKI Jakarta ini juga memerintahkan Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto mengurangi pengiriman bahan mentah karet keluar negeri. Presiden Jokowi ingin ada perusahaan dalam negeri yang mengelola langsung bahan mentah karet.

"Kita harus punya pabrik di sini sehingga tidak usah jauh-jauh. Karena pasar dunia sukanya mengatur. Kelihatan setok karet banyak tahan dulu, harga jatuh baru dibeli," kata dia.

 

Reporter: Supriatin

Sumber: Merdeka.com

3 dari 3 halaman

Beri Bantuan Pupuk

Selain itu, Jokowi  berjanji akan memberikan pupuk untuk petani karet di Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan. Pengiriman pupuk dari Jakarta ke Banyuasin baru akan dilakukan sekitar 2 atau 3 minggu ke depan

Jokowi menyebut, pembagian pupuk tersebut bakal ditangani langsung oleh Menteri Pertanian Amran Sulaiman. Ini disampaikannya saat bersilaturahmi dengan petani karet se-Provinsi Sumatra Selatan di Balai Pusat Penelitian Karet Sembawa, Kecamatan Sembawa, Kabupaten Banyuasin, Sabtu pekan ini.

"Dalam 2-3 pekan ke depan Mentan akan kirim pupuk ke sini. Akan diberikan subsidi pupuk ke sini," kata Jokowi.

Mantan Wali Kota Solo ini berharap, pembagian pupuk dari pemerintah mendongkrak produksi karet di Banyuasin. Tak hanya menjanjikan pupuk,  Jokowi juga memastikan pemerintah bakal menjaga harga karet di Tanah Air.

Jokowi kemudian memerintahkan BUMN seperti PTPN membeli karet dengan harga laik. Seluruh industri yang berkaitan dengan bahan baku karet, misalnya industri ban, elektronika, sarung tangan dan mainan juga membeli karet dari rakyat.

"Kita paksa BUMN juga, PTPN dan lain-lain untuk beli karet rakyat. Simpen dulu tidak apa-apa namun beli dengan harga baik. Suatu saat harga dunia naik karena barang tidak ada (karet), baru dilepas," ucapnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.