Sukses

Efisiensi Proyek Pipa Minyak Rokan Bakal Penguatan Bisnis PGN

Pemangkasan biaya proyek pipa Rokan hingga senilai 150 juta dolar AS atau sekitar Rp2,1 triliun, dinilai sebagai bukti bahwa ruang efisiensi di proyek infrastruktur migas masih terbuka lebar.

Liputan6.com, Jakarta - Analis bisnis dari Finvesol Consulting Indonesia Fendi Susiyanto menilai efisiensi biaya yang dilakukan oleh emiten minyak dan gas PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) dapat memperkuat bisnis perseroan ke depan.

Menurut Fendi, pemangkasan biaya proyek pipa Rokan hingga senilai USD 150 juta atau sekitar Rp 2,1 triliun, dinilai sebagai bukti bahwa ruang efisiensi di proyek infrastruktur migas masih terbuka lebar.

"Kemampuan PGN untuk memangkas biaya pembangunan infrastruktur pipa ke blok Rokan adalah prestasi luar biasa dan bisa memperkuat bisnis perseroan. Selama ini kita belum pernah mendengar pembangunan infrastruktur pipa bisa dihemat hingga sebesar itu," ujar Fendi di, Selasa dikutip dari Antara, Selasa (15/9/2020).

Fendi menuturkan dalam situasi pandemi COVID-19, konsumsi energi cenderung menurun, termasuk gas bumi. Meski demikian, sebagai pionir pembangunan infrastruktur pipa, PGAS bisa mengoptimalkan meningkatnya kebutuhan energi di masa depan dengan membangun proyek-proyek infrastruktur yang lebih efisien.

Apalagi sebagai bagian dari PT Pertamina, lanjutnya, PGAS memiliki potensi pasar yang riil dan besar.

"Sinergi dengan Pertamina seperti yang dilakukan dengan membangun pipa ke Rokan bukti adanya peluang itu. Jika efisiensi bisa dilakukan di proyek-proyek lain tentunya akan memberikan value besar bagi bisnis PGN di masa depan," ujar Fendi yang juga pembawa acara OmFin Channel, program diskusi podcast terkait investasi dan keuangan.

Biaya pembangunan proyek pipa minyak ke blok Rokan itu berhasil dipangkas dari semula USD 450 juta menjadi USD 300 juta.

Direktur Utama PGN Suko Hartono mengungkapkan efisiensi biaya itu diperoleh dari optimasi dari tahapan penetapan Final Investment Decision (FID) dan proses pengadaan.

Pada pekan lalu, PT Pertagas, anak usaha PGN, telah memulai pembangunan pipa minyak Rokan sepanjang kurang lebih 360 kilometer dengan diameter 4-24 inch. Proyek yang ditargetkan rampung pada 2021 melalui lima Kabupaten di Riau yaitu Kabupaten Dumai, Bengkalis, Siak, Kampar dan Rokan Hilir.

Saat ini PGN juga dalam proses pembangunan sejumlah proyek gasifikasi kilang Pertamina yang saat ini menggunakan BBM maupun LPG. Proyek tersebut meliputi lima lokasi kilang, yaitu program RDMP Balongan, RDMP Balikpapan, RDMP Cilacap, Kilang TPPI dan GRR Tuban.

Pembangunan proyek-proyek tersebut diharapkan dapat dilakukan lebih efisien guna memperkuat fundamental bisnis PGN dalam jangka panjang.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

PGN Dukung Transisi Blok Rokan dengan Bangun Pipa Lintasi 5 Kabupaten

PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) melalui PT Pertamina Gas (Pertagas) berkomitmen menyelesaikan pembangunan Pipa Minyak Rokan sesuai target waktu yang telah ditentukan. Pembangunan ini untuk mendukung masa transisi Blok Rokan dari Chevron ke Pertamina pada 2021.

Direktur Utama PGN Suko Hartono mengungkapkan, proyek strategis dengan nilai investasi USD 300 juta ini, mengoptimasi efisiensi capex yang pada awalnya sebesar USD 450 juta, sehingga besaran penghematannya sebesar USD 150 juta atau sekitar Rp 2,1 triliun.

Efisiensi biaya ini diperoleh dari optimasi dari tahapan penetapan Final Investment Decision (FID) dan proses procurement. Hal ini merupakan upaya bersama dewan pengawas dan manajemen PGN dalam mengawal proyek pipanisasi minyak Rokan Hulu dapat berjalan efektif dan efisien ditengah tantangan ekonomi global dan pandemi.

“Pertagas telah melaksanakan first welding atau pengelasan perdana minggu lalu sebagai langkah awal dalam percepatan penyelesaian tahapan konstruksi,” ungkap Suko, di Jakarta (14/9/2020).

Pada sisi pelaksanaan kontruksi, PGN Solution (PGASOL) selaku anak perusahaan PGN dan PT Pertamina Patra Drilling Contractor (PDC) berkolaborasi mengoptimalkan utilisasi fasilitas eksisting yang sudah ada di sana. Dengan demikian, melalui sinergi berkelanjutan dalam keluarga besar Holding Migas ini dapat memberikan manfaat dan optimisme dalam menekan biaya operasional dan investasi proyek pipa minyak Rokan.

Selain itu, upaya sinergi BUMN juga ditunjukkan dengan menggandeng PT Krakatau Steel (Persero) Tbk dalam pengadaan material Pipa Minyak Blok Rokan. Sinergi ini merupakan bentuk nyata simbiosis mutualisme dimana PT Krakatau Steel sebagai salah satu pelanggan PGN yang menggunakan gas bumi PGN dapat menyediakan kebutuhan pipa baja yang bermutu dan berdaya saing.

Hal ini merupakan manfaat nyata efisiensi penggunaan gas bumi bagi pemanfaatan produk TKDN yang bisa menghemat biaya pengadaan material sebesar 16 persen.

Upaya efisiensi dan kolaboratif juga ditunjukkan dengan menggandeng SDM lokal agar bisa menggerakkan potensi daerah, tentunya juga dampak berganda secara ekonomi melalui pembangunan proyek Blok Rokan bagi wilayah dan masyarakat sekitar.

"Transfer knowledge merupakan bagian penting yang tidak terpisahkan dalam pengelolaan SDM dan tentunya penguasaan aspek pemahaman teknologi maupun komersial dalam pembangunan proyek bagi anak bangsa, sehingga pelaksanaan proyek bisa berjalan intensif namun tetap efektif,” jelas Suko.

3 dari 3 halaman

Lintasi 5 Kabupaten

Dengan panjang kurang lebih 367 KM, Pipa Minyak Rokan dengan ukuran 4 inch - 24 inch akan melintas di 5 Kabupaten Kota di Provinsi Riau, Dumai, Bengkalis, Siak, Kampar, dan Rokan Hilir. Pipa ini berpotensi mengangkut minyak diperkirakan kurang lebih 200.000 - 265 ribu barel per hari.

“Setelah dilakukan koordinasi dengan Pertamina Hulu Rokan (PHR), direncanakan akan dilakukan commissiong partial Blok Utara terlebih dahulu pada kuartal ketiga 2021 yaitu Koridor Balam-Bangko-Dumai. Kemudian disusul Blok Selatan yakni Minas-Duri yang ditargetkan on stream pada Triwulan 1 2022,” papar Suko.

Suko menegaskan, PGN grup berkomitmen mengupayakan dukungan terbaik untuk Holding Migas PT Pertamina agar proses transisi pengelolaan Blok Rokan berjalan lancar dan dapat meningkatkan pencapaian efisiensi pembiyaan dalam pelaksanaan Proyek Strategis Nasional.

“Proyek Pipanisasi Minyak Rokan menjadi upaya untuk mendorong efisiensi hulu migas di Indonesia, seiring dengan upaya pemerintah untuk mengurangi impor minyak. Pengerjaan pipa ini, juga dapat memberikan dampak positif bagi pembangunan wilayah, bernilai lebih bagi industri baja dalam negeri, serta diharapkan nantinya mampu berkontribusi secara nyata bagi pergerakan roda perekonomian nasional,” tutup Suko. 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.