Sukses

Rupiah Ditutup Menguat ke 14.880 per Dolar AS, Investor Pilih Menahan Diri

Investor masih memilih wait and see dan menunggu dampak nyata dari pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di DKI Jakarta.

Liputan6.com, Jakarta - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) di pasar spot ditutup menguat 0,07 persen ke level 14.880 per dolar AS pada Jumat (14/9/2020). Saat ini investor lebih memilih wait and see.

Direktur TRFX Garuda Berjangka Ibrahim menjelaskan, menguatnya rupiah disebabkan pernyataan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang meminta agar Kepala Daerah tidak terburu-buru dalam memutuskan untuk melakukan PSBB.

"Kalau saat ini PSBB di jalankan di DKI Jakarta, karena sudah terlanjur diumumkan dan pasar sudah merespons pernyataan tersebut sehingga kalau PSBB dibatalkan akan merusak citra dan martabat Gubernur DKI Jakarta Anis Baswedan," katanya dalam keterangannya, Senin (14/9/2020).

Kemudian Ibrahim mengatakan, investor masih memilih wait and see dan menunggu dampak nyata dari pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di DKI Jakarta.

"Sembari menunggu dampak tersebut, investor memilih menahan diri. Pelaku pasar, terutama asing, masih akan memantau sejauh mana PSBB di Jakarta mempengaruhi kinerja perekonomian nasional. Sebab, Jakarta adalah pemain kunci, penyumbang terbesar dalam pembentukan Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia," kata Ibrahim.

 

Saksikan video pilihan berikut ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Eksternal

Sementara dari segi eksternal, pasar mengkhawatirkan gejolak yang terjadi antara Inggris dan Uni Eropa yang masih berbeda pandangan tentang klausal untuk mengakhiri periode transisi pasca-Brexit tanpa kesepakatan atau perjanjian perdagangan.

Lalu dari sisi yang lain, Partai Demokrat Liberal (LDP) Jepang memutuskan memilih Sekretaris Kabinet Yoshihide Suga sebagai Perdana Menteri menggantikan Shinzo Abe yang mengundurkan diri akibat sakit. Keputusan itu diambil setelah LDP menggelar pemungutan suara pada Senin (14/9/2020) untuk mencari kandidat yang layak menduduki kursi Perdana Menteri.

Lanjutnya, pasar juga menunggu pertemuan kebijakan Federal Reserve AS, yang dijadwalkan pada hari Rabu (16/9/2020).

"Tetapi beberapa investor memperingatkan agar tidak menetapkan ekspektasi tersebut terlalu tinggi. Di samping itu Bank sentral lainnya, termasuk Bank of Japan dan Bank of England, akan mengumumkan keputusan kebijakan mereka pada hari Kamis (17/9/2020)," tuturnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.