Sukses

Pengakuan Peserta SKB CPNS: Kaget Ada Soal Melenceng dari Kompetensi

Dari total 506 jumlah instansi yang dijadwalkan melaksanakan tes SKB CPNS, baru terlaksana di 364 instansi sepanjang 1-3 September 2020.

Liputan6.com, Jakarta Pelaksanaan Seleksi Kompetensi Bidang Calon Pegawai Negeri Sipil (SKB CPNS) tahun formasi 2019 telah dimulai sejak 1 September hingga 12 Oktober 2020.

Ternyata dalam pelaksanaan, menurut pengakuan beberapa peserta, harus menghadapi soal ujian tak terduga yang sedikit di luar kompetensi bidangnya.

Seperti diungkapkan Bill Arthur Sirang, salah seorang peserta tes SKB CPNS 2019 yang melamar di jabatan Analis Hukum Kementerian PANRB.

Meski terdapat keterlambatan saat registrasi, Bill mengatakan proses ujian tetap dapat berjalan lancar dan baik.

Terkait korelasi soal SKB dengan jabatan, Bill mengatakan terdapat beberapa soal yang tidak diduganya masuk ke dalam ujian.

"Memang banyak soal tentang hukum, tapi beberapa juga ada yang melenceng, seperti soal tentang konservasi. Walau masih dalam lingkup hukum, tapi soal ini diluar dugaan saya," terang Sarjana Hukum Universitas Indonesia tersebut, seperti dikutip dalam keterangan tertulis Kementerian PANRB, Jumat (4/9/2020).

Namun begitu, Bill berharap penerapan protokol kesehatan tetap diterapkan sepanjang proses perekrutan CPNS 2019 di masa pandemi Covid-19 ini.

Sebagai informasi, pelaksanaan tes SKB CPNS 2019 menggunakan metode Computer Assisted Test (CAT) selama 1-3 September 2020 telah diikuti oleh sebanyak 25.786 peserta.

Jumlah tersebut masih jauh dari total peserta SKB CPNS yang sudah terdaftar sebanyak 297.942 peserta. Ini terdiri dari 44.631 peserta instansi pusat dan 253.311 peserta instansi daerah.

Menurut laporan Badan Kepegawaian Negara (BKN), selama 3 hari awal sesi ujian SKB, tercatat ada sebanyak 468 peserta yang tidak hadir. Secara rincian, persentase yang tidak hadir sebanyak 1,88 persen, dan yang hadir sebanyak 98,11 persen.

Selain itu, dari total 506 jumlah instansi yang dijadwalkan melaksanakan tes SKB CPNS, baru terlaksana di 364 instansi sepanjang 1-3 September 2020.

Dari 364 instansi tersebut terdiri dari 46 instansi pusat dan 318 instansi daerah. Sementara untuk instansi yang belum melaksanakan tes masih ada sebanyak 139 instansi, yang di dalamnya 1 instansi pusat dan 138 instansi daerah.

Adapun jumlah instansi yang melaksanakan tes pada Kamis, 3 September 2020 kemarin ada sebanyak 267 instansi dengan 61 titik lokasi (tilok).

Angka tersebut masih jauh dari jumlah seluruh tilok pada pergelaran tes SKB CPNS 2019 yang sebanyak 298 titik.

Saksikan video di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Cerita Peserta SKB CPNS 2019: Sempat Khawatir dan Ketatnya Protokol Kesehatan

Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) serta Komisi Aparatur Sipil Negara (KASN) tengah menggelar Seleksi Kompetensi Bidang (SKB) CPNS 2019. Protokol kesehatan pun ketat diterapkan dalam pelaksanaannya guna mencegah penyebaran Covid-19.
 
Hal tersebut diakui salah satu peserta yang melamar sebagai Pranata Komputer di Kementerian PANRB, Ira Fuji Lestari. 
 
"Bagus ya, karena dari kita masuk sudah dicek suhunya, diberikan hand sanitizer, dan sudah diwajibkan pakai masker dan face shield. Kalau tidak pakai, kita tidak boleh masuk (ruang ujian)," ujarnya dalam keterangan tertulis yang dikeluarkan Kementerian PANRB, Jumat (4/9/2020).
 
Menurut dia, panitia yang bekerja sudah memberikan yang terbaik dalam menerapkan protokol kesehatan di SKB kali ini.
 
Tidak hanya memastikan peserta SKB CPNS menggunakan atribut kesehatan yang diwajibkan, penerapan jaga jarak juga tetap ketat dilakukan dalam setiap prosesnya.
 
Peserta lain juga menyampaikan apresiasi. Kali ini diungkapkan oleh Alia Nur Fatimah, peserta SKB yang juga seorang penyintas cerebral palsy. Menurutnya, protokol pencegah Covid-19 dijalankan sangat ketat. 
 
Alia mengaku sempat khawatir mengikuti SKB CPNS mengingat pandemi Covid-19. Namun, ia mengatakan, panitia telah menerangkan protokol kesehatan yang perlu dilakukan oleh peserta. "Protokolnya dijalankan sampai akhir," ungkap Alia. 
 
Alia juga memberi sedikit masukan agar penyelenggaraan seleksi CPNS lebih baik lagi. Alia menyarankan agar waktu penyelenggaraan bisa dipersingkat, sehingga pelaksanaan tes SKB tidak selesai terlalu larut. 
 
"Mungkin bisa dijadikan dua sesi, agar tidak sampai malam," ujar Alia.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.