Sukses

Dirut Garuda Indonesia Tak Yakin Industri Penerbangan Pulih di 2022

Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra menilai tahap recovery 2 tahun tidaklah cukup

Liputan6.com, Jakarta - Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra menilai tahap recovery 2 tahun yang diprediksi analis-analis untuk industri penerbangan tidaklah cukup.

“Banyak data muncul dibalik kepentingan dan lainnya, artinya akan merecovery 2022. Kita mesti melakukan segala macam untuk memastikan recovery agar lebih cepat, recovery dua tahun untuk saya tidak cukup,” kata Irfan dalam acara Inspirato Sharing Session “Menakar Masa Depan Bisnis Penerbangan” bersama Liputan6.com, Selasa (1/9/2020).

Menurutnya pemulihan akan cepat jika jumlah penumpang berangsur naik. Apalagi jika Pemerintah telah menemukan vaksin covid-19, maka keadaan akan segera kembali normal.

Maka dari itu, pihaknya pun terus berupaya mendorong agar industri penerbangan khususnya Garuda Indonesia bisa bertahan di tengah pandemi covid-19.

Salah satu upaya internalnya yakni dengan menghindari Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) terhadap karyawan Garuda Indonesia. Pihaknya melakukan pemotongan gaji jajaran direksi dan komisaris sebesar 50 persen.

“Garuda ini BUMN, lucu BUMN kalau PHK karyawan. Akhirnya kita satu statement, yang menjadi pegangan bersama PHK adalah alternatif terakhir. Saya tidak mau BUMN itu melakukan PHK, tapi BUMN tidak ada income. Memang kita terpaksa melakukan beberapa tindakan-tindakan,” ujarnya.

Diantaranya,  pertama, Garuda Indonesia dengan terpaksa memutus kontrak kerja dengan pegawai yang berstatus PKWT. Kedua, ada Sebagian pegawai yang dirumahkan dimana mereka nanti bisa dipanggil kerja kembali ketika keadaan sudah stabil.

Ketiga, bagi pegawai yang tidak mau dirumahkan pihaknya masih mengizinkan bekerja. Namun tetap disesuaikan dengan kebijakan yang berlaku, yaitu penundaan dan pemotongan gaji.

“Kami direksi dan komisaris dipotong 50 persen, yang paling bawah dipotong 10 persen. Kita potong spending yang tidak perlu termasuk biaya-biaya yang menjadi hak direksi,” ujarnya.     

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Dirut Garuda Indonesia Jamin Protokol Kesehatan Berjalan Efektif

Direktur Utama Garuda Indonesia, Irfan Setiaputra, menjamin protokol Kesehatan yang dijalankan oleh Garuda Indonesia berlangsung secara efektif, dan pihaknya masih melayani dan menyediakan layanan makanan di pesawat.

“Mohon dipahami banyak stakeholder terlibat, angkasa pura, otoritas bandara, petugas Kesehatan dan Garudanya sendiri, dari awal kita bagi tugas. Pemerintah menganjurkan penumpang domestic untuk rapid test baik dilakukan Ketika di bandara atau penumpang melakukan rapid test secara mandiri,” kata Irfan dalam Inspirato Sharing Session bersama Liputan6.com, Selasa (1/9/2020).

Ia memastikan protokol Kesehatan yang dijalankan Garuda Indonesia telah sesuai dengan anjuran Pemerintah, seperti pengecekan suhu tubuh, penumpang dianjurkan memakai masker, sosial distancing di dalam kabin, cuci tangan, serta diharuskan membawa hand sanitizer.

Misalnya Ketika di kabin pesawat, pihaknya sengaja mengosongkan bagian tengah kabin agar sosial distancing terjaga. Namun, bagi penumpang yang memang masih keluarga diperbolehkan untuk duduk bersampingan.

Sementara untuk sesama penumpang asing, juga diperbolehkan duduk bersampingan, tapi ada persetujuan dulu antar pihak. 

“Cuman kita mengizinkan jika penumpang mendeklarasikan satu keluarga KTP-nya sama. Karena kalau satu rumah kan saling tahu (kondisi Kesehatan). Begitu ada penumpang yang batuk atau bersin, kita pindahkan ke kursi belakang,” jelasnya.

Selain itu, Irfan menegaskan penumpang jangan khawatir terhadap sirkulasi udara di pesawat. Lantaran sirkulasi udara di kabin pesawat itu paling aman. Lantaran terdapat sistem ventilasi yang mampu membersihkan bakteri dan virus.

“Sirkulasi udara di pesawat itu vertikal, di bawah itu ada filternya, manufaktur pesawat mengklaim udara yang kembali itu bersih,” ujarnya.

Demikian, Garuda Indonesia juga masih menyediakan dan melayani pesanan makanan di pesawat. Ia menjamin makanan dan minuman yang disediakan bersih dan aman. 

“Saya menyarankan naik Garuda karena di Garuda bisa pesan kecap, sambal, kerupuk dan lainnya. Kita tetap menyediakan makanan dan minuman, disediakan dalam bentuk box, kita pastikan higienis, air mineral juga dari botol,” pungkasnya.   

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini